33

1.4K 150 29
                                    

Typo!!

















"Hoeekk.. Hahh.. Hoeekk!!"

Sudah 3 hari, dan itu terjadi setiap malam dan pagi hari.
Saint sampai bingung apa yg harus dia lakukan agar Perth berhenti memuntahkan isi perutnya.
Dan hari ini dia berniat membawa suaminya itu ke rumah sakit.

"Mau kemana?!" tanya Perth yg baru saja keluar dari kamar mandi sambil memegangi perutnya dan berjalan agak sempoyongan.

"Ke rumah sakit!!" jawab Saint lalu membantu Perth duduk di pinggiran ranjang mereka.

"Tapi kau baik-baik saja."

"Bukan aku!! Tapi kau!!"

"Saint.. Itu tidak_"

"Jangan membantahku lagi!! Aku khawatir.. Bagaimana jika terjadi sesuatu padamu..?"
Mata Saint sedikit berkaca kaca.

"Heii.. Aku baik baik saja.." Perth meraih tangan Saint lalu meletakkannya pada pipinya.

"Aku takut.. Kau tidak bisa makan apapun.. Dan lagi... Kau selalu muntah. Bagaimana jika.. Huaaa..." Saint akhirnya menangis karena pikiran buruknya sendiri tentang ke sehatan Perth.

"Pin masih membutuhkan mu.. Hiks.. Dan aku.. Aku tidak mau menjadi janda eh duda, padahal aku masih muda.. Huaa.."
Bukannya prihatin melihat Saint menangis, Perth justru tertawa sambil memegangi perutnya.

"Hahaha.. Tunggu.. Apa kau pikir aku akan meninggal begitu saja? karena penyakit kronis dan kau pikir aku sebenarnya tahu dan menyembunyikannya darimu, seperti di drama yg kau tonton setiap hari itu?!" Perth kembali tertawa.

Saint mengelap air matanya dan cemberut menatap Perth yg masih menertawakannya.

"Kau terlalu banyak menonton drama sayang..
Aku baik baik saja.. Hanya rasanya perutku seperti di aduk aduk, dan aku pikir.. Makan sesuatu yg asam akan membuat ku tidak mual lagi."

Saint mengerjapkan matanya beberapa kali, saat mendengar permintaan Perth.
Dia jadi teringat dengan cerita Pond saat pria itu tinggal bersama Perth di jepang, dan saat itu tanpa dia sadari sebenarnya Saint sedang hamil.
Mengingat itu Saint buru buru berlari mengambil sesuatu di dalam laci dan masuk ke kamar mandi.

Perth di tempatnya hanya tertegun melihat tingkah laku Saint yg aneh menurutnya.
Hampir 15 menit Saint berada di dalam kamar mandi, dan itu membuat Perth sedikit terusik.
Lalu tak lama kemudian Saint berteriak histeris dari dalam kamar mandi.
Perth yg mendengarnya bergegas menghampirinya meskipun kepalanya sedikit pusing.

"Ada apa?! kenapa kau berteriak seperti itu huhh?!" tanya Perth sedikit geram, karens ternyata yg dia khawatirkan baik baik saja.

Saint mengulurkan sesuatu yg ada di tangannya pada Perth.
Perth menerimanya dengan tatapan bingung.

"Apa ini maksudnya?!" tanya Perth sambil memperhatikan benda di tangannya.

Saint terseyum manis sekali pada Perth, berharap jika Perth bisa menebaknya dengan benar.

"Dua garis.. Emb.." Perth mengerutkan dahinya, tiba tiba saja dia mendadak bodoh.

Saint masih menunggu apa yg akan Perth katakan, masih dengan senyuman manisnya.
Dan kini Perth ikut tersenyum setelah menyadari apa yg terjadi pada Saint.

"Kau hamil?!"

Saint mengangguk antusias, lalu berhambur memeluk Perth.
Dia menangis haru di pelukan Perth.
Perth juga terlihat sangat senang sampai dia menitikan air matanya.
Kini dia ingat kenapa akhir akhir ini dia menjadi sepertu ini, dulu dia jg pernah mengalaminya dan saat itu Saint tak menyadari jika dia sedang hamil.


Takdir Ku (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang