30

1.8K 187 42
                                    

Typo.. ✌✌

Selamat membaca.. 😘😘























Perth tidak tau harus senang atau tidak, karena usahanya membuahkan hasil dan dia harus kembali ke jepang untuk menandatangani beberapa kontrak kerja di sana.
Di hari yang seharusnya ia habiskan bersama dengan Saint, melakukan perjalanan bulan madu akan tertunda untuk beberapa hari, dan ia yakin jika Saint pasti akan kembali marah padanya.
Yacth dan Mark memiliki urusan masing-masing, dan sebagai ketua dari kelompok itu, Perth yang harus datang ke sana.

"Bagaimana?" tanya Yacth menyandarkan lengan nya pada pundak Perth.

"Kau membuat ku dalam masalah!!" gerutu Perth sebal.

Perth melirik Mark yang sedang bersama dengan Gun, mereka sedang berbicara dengan Plan dan juga Mean di sana.
Sedangkan Saint sedang bersama dengan beberapa teman-teman satu fakultas nya.
Lagi-lagi Perth mengambil nafas panjang, Mark meninggalkan Gun dan menghampiri Perth.

"Jangan khawatir.. Aku sudah pesan 2 tiket pesawat dan hotel mewah untuk mu.." ujar Mark yang tau akan ke gelisahan sahabatnya itu.

"Hahh.. Itu sedikit melegakan, tapi.. Apa Saint bisa mengerti nanti? Aku takut dia marah lagi.."

Mark dan Yacth menahan tawanya, mereka tak pernah melihat sisi Perth yang seperti ini, dan Perth yang biasanya tegas kini terlihat lemah hanya karena takut sah istri kembali marah padanya.

"Suami takut istri eoh.." goda Yacth. Mark hanya terkekeh mendengar godaan Yacth pada Perth.

"Oo.. Apa kau tak takut jika James marah padamu?" Perth menaikkan satu alisnya, menanti jawaban dari Yacth.

James yang kini ada di belakang Yacth juga menantikan jawaban dari kekasihnya itu.
Mark hanya menatap keduanya dan berusaha untuk memberi kode pada Yacth jika Perth sedang menjebaknya.
Tapi Yacth yang terlalu bodoh, justru terpancing dengan ucapan Perth.

"Aku? Itu tidak mungkin.. Dia tak pernah bisa marah padaku.. Karena aku selalu memperhatikannya.. Tidak seperti kau yang sering mengabaikan Saint."

"Oyaa? Aku baru ingat beberapa hari yang lalu kau menggombali sekertaris ku di kantor."

"Kau tau aku kan.. Itu tidak serius.. Hanya bercanda.." Yacth memainkan ke dua alisnya.

James yang sedari tadi mendengar ucapan mereka, memberikan minumannya pada Yacth dan pergi begitu saja, membuat Yacth bingung.
Yacth kini mengerti kenapa James pergi begitu saja karena kedua sahabat nya itu kini tertawa.

"Siall..!!" umpat Yacth, kemudian segera menyusul James.

Setelah acara resepsi selesai, Perth yang sudah membersihkan diri menghampiri Saint yang sedang merebahkan tubuhnya karena kelelahan.

"Saint.. Aku ingin mengatakan sesuatu." Perth duduk di samping Saint, ia sedikit takut untuk mengatakan apa maksudnya.

Saint duduk dan menatap Perth heran, karena ia menunggu cukup lama tapi Perth tak kunjung mengatakan apapun.

"Perth.. Ada apa?"

"Err.. Itu.. Dua hari lagi aku harus ke jepang dan_"

"Hahh? Seriuss? Kau ingin meninggalkan ku setelah hari pernikahan kita?" Saint nampak kesal dan tak mendengarkan ucapan Perth selanjutnya.

"Eh.. Bukan begitu.. Tunggu dulu.. Aku belum selesai bicara." Perth mencoba menenangkan Saint yang tampak emosi kali ini.

"Kita berdua yang akan pergi.. Mungkin di sana aku hanya dua hari untuk mengurus semua pekerjaan ku.. Setelah itu.. Kau bisa bebas ingin kemana pun yang kau mau."

Takdir Ku (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang