14

2.1K 253 68
                                    

🔞🔞🔞
Sorry for typo..
Semoga kalian puas dengan chapter ini.








Malam itu Plan kembali menemui Mean, setelah mengunjungi acara pernikahan sepupunya Forth.
Masih dengan setelan jasnya Plan berdiri di samping pintu apartemen Mean.

Tak lama kemudian, Mean datang masih dengan seragam hitam putihnya, ia nampak lelah dan hanya melihat sekilas kearah Plan.
Kali ini tidak ada senyuman di wajah Plan seperti biasanya, Plan menerobos masuk kedalam apartemen Mean dan masuk kedalam kamarnya.

Seperti biasanya seolah mereka berdua masih memiliki hubungan, Plan merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur Mean.

Mean duduk di sofa tak jauh dari plan, perlahan Mean melepaskan kancing baju serta dasi yang ia kenakan karena merasa gerah, dan pemandangan itu tidak luput dari perhatian Plan.

Plan masih di posisi nya berbaring memperhatikan Mean melepaskan setiap kancing baju putih nya, Plan ingat dengan tujuannya datang ke apartemen Mean.
Mungkin terdengar gila, namun Plan sudah tidak tau bagaimana lagi caranya untuk membuat Mean kembali mencintainya.

Plan beranjak dari tempat tidur dan melepaskan jas yang ia kenakan, ia menghampiri Mean duduk di sampingnya dan memeluk tubuh Mean.
Mean tersentak melihat tingkah aneh Plan malam ini.

          
        "Apa yang kau lakukan phi.!!?"

lirih Mean mulai berat merasakan tagan mungil Plan sudah merambat menjelajahi dadanya.

        “Aku menginginkanmu“

Bisik Plan, perlahan ia naik ke atas pangkuan Mean tanpa persetujuan ia langsung melumat bibir merah miliki orang yang ia cintai itu dengan cepat seakan-akan di kejar waktu.

Mean tidak menolak cumbuan Plan, justru sebaliknya Mean mengimbangi setiap lumatan yang di berikan oleh Plan 

                “Eunggh... “

Lenguh Plan pelan, lidah Mean semakin gencar menyusuri setiap rongga mulut nya. 

                “emhh.... “  

Desis Plan lagi, ia menjauhkan wajahnya hingga lumatan di antara mereka terlepas seketika menimbulkan suara decakan, Plan tidak peduli ia tersenyum puas melihat Mean menatap nya dengan tatapan di penuhi hasrat

Plan menyusuri setiap jengkal leher Mean dengan lidah nya menyapu habis dengan lidah nya tanpa seincipun yang terlewat    

          “egh... Phiihh... Hh.... “

desah Mean tidak mampu menguasai diri tangan Plan dengan mudah melepaskan sabuk celana panjang Mean dan membuka resleting nya dan menarik hingga terlepas semua kini tubuh bawah Mean tidak ada yg tertutupi.

Mata Mean menatap sayu pada Plan, kali ini Plan turun beringsut di antara dua paha Mean yang duduk di sofa itu, Mean memandang datar wajah Plan yang sudah memerah, sesaat kemudian ia mengecup nya dan mengarahkan kepala Plan menuju junior nya yang kini membesar sempurna karena ulah Plan barusan.

Plan mendongak sebelum mengulum junior besar itu.

            "Kenapa kau ingin lakukan ini phi..?"

Plan hanya tersenyum dan mengulum penis besar itu.
Tidak ada penolakan dari Mean karena memang ini yang selama ini ia inginkan, selama berpacaran dengan Plan, Mereka tidak pernah sekalipun melakukan hubungan seks, karena Plan selalu menolak.
Namun Mean selalu mengikuti kemana Plan.

“uummff... Ehh... Phii.. aahhh... Ehh”

Hisapan mulut Plan semakin menjadi,  Plan menaik turunkan mulut mungil nya dengan di bantu Mean menggerakkan pinggulnya seirama dengan gerakan Plan.

Takdir Ku (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang