17

2K 235 33
                                    

Ini chapter menuju end yaa..
Semoga kalian gc kecewa..
Dan..  Selamat membaca...
Awas typo..!!

Dan jangan lupa untuk vote dan komentarnya..  😘😘😘













Plan dan Mean sampai di rumah sakit untuk menjenguk Perth, saat mereka masuk kedalm kamar inap Perth mereka berdua di sambut oleh Forth dan Beam yang sedang bemersraan di sofa di depan ranjang Perth.

Plan berdehem agak keras dan itu membuat dua orang yang sedang asik dengan dunianya sendri terlihat gelagapan, apalagi Beam yang kini wajahnya sudah memerah karena malu.

Mean menarik lengan Plan untuk mendekat ke ranjang Perth, dan orang yang katanya sedang sakit itu malah menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.

"Apa yang sedang kau lakukan di dalam selimut itu hemb..?"

Perth membuka selimutnya sat mendengar suara yang familiyar di telinganya, Mean dan Plan terkekeh geli melihat raut wajah Perth yang terlihat sebal.


"Aku tidak tahan melihat mereka berdua seperti itu di depananku."

Mean menggeleng pelan, sedangkan dua pasangan pengantin baru itu malah pergi keluar dari kamar inap Perth.

"Bagaimana ke adaanmu? apa sudah lebih baik?"

"Hemb, sudah lebih baik, mungkin besok aku sudah pulang."

"Baguslah kalau begitu, dan.. apa kau sudah baikan dengan Saint?"

"Yaahh... ini semua berkat ayah phi.. jika ayah tidak mengatakan pada Saint kalau aku juga mencintainya, mungkin Saint akan tetap menikah dengan gadis itu, dan aku akan kehilangan kesempatanku untuk bisa bersamanya."

Jelas Perth sambil tersenyum membayangkan wajah ayahnya, ia kini sadar jika sebenarnya tuan Jaturaphom sangat menyayanginya. Dan mulai besok ia brtekad untuk kembali pulang dan meminta maaf ke pada ayahnya karena sikap kekanakannya selama ini.

"Syukurlah.. aku harap kau berbaikan lagi dengan ayahmu."

Ujar Plan kemudian, ia tersenyum dan mengusak rambut Perth gemas, Mean berdehem untuk menghentikan aksi kekasihnya yang bergurau dengan Perth, PLan segera menarik tangannya kembali dan tersenyum malu-malu, Perth yang mengetahui sikap posesif Mean hanya menggeleng saja.

Cukup lama Mean PLan dan Perth berbincang-bincang tak lama kemudian Saint masuk kedalam kamar inap Perth bersama dengan Dayli.

Mereka bertiga melihat ke arah gadis yang sempat di kenalkan oleh tuan Suppa sebagai calon pendamping Saint.

Saint mendekat ke ranjang Perth dan menarik tangan gadis itu, namun senyuman di wajah gadis itu seketika hilang saat melihat Perth, Saint yang mengetahui perubahan pada raut wajah Dayli hanya bisa menatapnya bingung, dan refleks ia menpuk pundak Dayli untuk mengalihkan tatapan tajam Dayli pada Perth.

"Ada apa denganmu nong..?"

"Apa P'Perth yang P'Saint maksud?"

"Hemb, dia orang yang phi maksud, apa kau mengenalnya?"

"Dayli SANGAT mengenalnya, dia orang yang membuat sahabatku berada di dalam rumah sakit jiwa waktu itu dan dalam keadan hamil, dan dia sekarang sedang berbahagia karena mendapatkan cinta darimu phi.."

Dayli menatap wajah terkejut Saint dengan mata yang berkaca-kaca.

"Apa maksudmu nong..?"

Takdir Ku (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang