prolog: first meet↷

19K 1.6K 141
                                    

“kita akan kedatangan direktur baru pagi ini.”

seriosly? ah..dia pasti pria tua dengan rambut ubanan dan perut buncit.”

“kali ini berbeda. kau tahu? kudengar dia itu masih sangat muda, lulusan terbaik universitas sydney.”

“gila! serius?"

"dua rius!"

"sial, kuharap dia tampan seperti aktor di drama-drama.”

sementara kedua temannya yang duduk tak jauh darinya itu masih sibuk menggosipkan tentang direktur baru, seungmin hanya duduk diam di balik kubikelnya, menatap kosong layar komputer yang mati.

tubuhnya memang ada di kantor, tapi fikirannya sedang berkelana dimana-mana.

“min..seungmin!” seruan keras itu membuat seungmin terlonjak dan menatap kearah dua temannya.

“h—hah? kalian memanggilku?”

“apa yang sedang kau fikirkan sih?” tanya seokhwa kesal. “kukira kami bicara sedari tadi kau mendengarkan.” lanjutnya.

“maaf.” seungmin mengusap wajahnya kasar, membuat yunseo menatapnya dengan dahi berkerut.

“ada masalah ya?”

“tidak.” lelaki itu menggeleng. “hanya sedikit..lelah, yah begitu. pekerjaanku sangat banyak.”

“jangan terlalu memaksakan diri, jika butuh bantuan kami siap membantumu.”

“terimakasih.” 

seokhwa dan yunseo saling memandang kemudian kembali melanjutkan pekerjaan mereka masing-masing karna ini memang sudah waktunya bekerja.  

seungmin memijit pelipis selepas kedua temannya kembali fokus di balik kubikel, berusaha fokus kemudian menghidupkan komputer untuk melanjutkan pekerjaan tertundanya.

“seungmin ayo fokus!” semangatnya pada diri sendiri kemudian mulai tenggelam dengan pekerjaan.

para karyawan di kantor itu terlihat sangat sibuk. lalu tepat pada pukul sepuluh, semua orang diperintahkan untuk berkumpul di lobi guna menyambut direktur baru mereka.

seungmin tidak terlalu antusias seperti seokhwa atau yunseo yang penasaran dengan rupa si direktur baru, dia lebih memilih tinggal dimejanya dan menyelesaikan sisa pekerjaan.

“hei seungmin ayo, tinggalkan pekerjaanmu sebentar dan pergi ke lobi.”

“iya aku akan menyusul kesana setelah menyelesaikan laporan ini.”

“jika begitu cepatlah, kami menunggumu disana.”

seungmin hanya mengangkat jempol kanan kemudian melanjutkan pekerjaannya, menunggu mesin print selesai mencetak laporan yang sudah disusunnya seteliti mungkin. niatnya dia akan ke lobi sekaligus keruang atasannya untuk menyerahkan laporan ini.

“selesai.”

seungmin menata kertas laporannya, menjadikannya satu dengan rapi dan buru-buru menuju ke arah lobi. sembari berjalan lelaki manis itu kembali memeriksa hasil kerjanya, takut-takut mungkin ada yang kurang dan membuat atasannya kecewa.

karna terlalu fokus dengan kertas-kertas di tangannya, seungmin sampai tidak menyadari jika ada lelaki yang berjalan berlawanan arah dengannya dan—

bruk.

seungmin jatuh terduduk dengan kertas berceceran di lantai setelah menabrak dada seseorang dengan begitu keras.

“ma—maafkan aku.”

𝐀 𝐏𝐢𝐞𝐜𝐞 𝐨𝐟 𝐭𝐡𝐞 𝐌𝐨𝐨𝐧✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang