Tut..tut..tut..tut
Nicole langsung memutuskan panggilan secara sepihak.
Aku terhenyak memandangi layar ponsel yang menampilkan notifikasi 'panggilan video telah berakhir'. Ekspresiku kosong karena hal tak terduga ini, oh ya ampun, aku langsung lemas seakan rohku tersedot keluar. Vernon terheran memperhatikanku.
"Lexa?" panggil Vernon sekali lagi karena aku tidak merespon, "Kau oke?" dia sepertinya mulai menyadari sesuatu, "Tunggu dulu, barusan kau sedang menelepon siapa?"
Kegelisahan mulai menjalari benakku, astaga. Aku memandang Vernon lekat-lekat dengan tatapan gundah.
"Cole?" tebak Vernon tanpa suara.
Aku mengangguk meski hatiku tidak karuan dan Vernon langsung memasang tampang menyesal karena membuat kesalahan.
"Apa dia dengar..omonganku?"
"Kurasa." balasku sambil menutupi wajah dengan tangan.
"Maaf, princess," kata Vernon didera perasaan bersalah, "Aku tidak mengira kalau kau sedang menelepon Nicole, begini saja coba hubungi dia lagi, biar nanti aku yang bantu bicara." saran Vernon
Dan aku melakukannya tapi Nicole tidak menjawab panggilanku.
Aku berani bersumpah bahwa Nicole mendengar apa yang dikatakan Vernon, bagaimanapun kakakku bicara cukup keras. Nicole pasti telah salah paham karena kabar sialan tak bertanggung jawab ini, lagipula bisa-bisanya Noah— ugh, aku kesal sekali, kenapa si Noah Walsh harus datang merecoki di saat yang tidak tepat?
Maksudku aku dan Nicole sedang menikmati momen-momen reuni setelah sekian lama tidak bertemu, tapi mendadak hal menyenangkan ini langsung dirusak begitu saja oleh Noah. Dia itu seperti penghancur momen.
"Hei, apa kau diam-diam sedang pacaran dengan cowok bernama Noah? Benarkah?" tanya Vernon penasaran, "Maksudku, kalau aku jadi Nicole, aku juga akan merasa dibohongi, kau sudah terlanjur mendeklarasikan diri tidak punya pacar, Lex."
"Noah bukan siapa-siapaku, oke?" kataku berang, "Dia hanya..hanya pengacau." pengacau yang pernah menciumku, pikiran bawah sadarku bersuara.
"Lalu..kenapa dia bilang begitu?" Vernon mengeryit memandangiku, "Apa dia naksir padamu?" Vernon selalu agak peka dengan hal-hal seperti ini dan meski terkadang aku juga memikirkan hal yang sama, aku tidak suka mendengar tebakannya. Noah tidak bisa naksir padaku karena aku tidak punya perasaan apapun padanya.
"Vernon boleh kuberi tahu sesuatu?" aku memejamkan mata, menekankan kata-kataku, "Kau tadi seharusnya bicara dengan mic saja sekalian."
***
Aku sengaja berangkat ke sekolah lebih awal dan menunggu kedatangan Noah di lapangan parkir, Noah selalu dikelilingi teman-temamnya jadi aku akan mengambil kesempatan saat dia sendirian.
KAMU SEDANG MEMBACA
What Is Love?
Teen FictionMeskipun manis dan punya kepribadian bagus, Alexandra Dawson hanya pernah pacaran satu kali. Tumbuh dalam didikan keluarga yang penuh aturan membuatnya jadi cewek pemilih dalam bergaul, dia tipe cewek rumahan yang lebih nyaman membaca buku, tidur at...