Video Palsu

1.1K 205 82
                                    





"Maafkan aku," Cowok itu merampas ponselku kemudian dengan lancangnya memblokir jalan supaya aku tidak bisa pergi kemana-mana, posisiku sama sekali tidak diuntungkan karena rak buku yang mengelilingi kami bagai dinding, "Tapi kau tidak boleh menghubungi pacarmu."

Darahku mendidih tapi aku terlalu pengecut untuk berbuat sesuatu, "Kalau kau punya kebaikan sedikit saja, tolong kembalikan ponselku.."

"Wah, bagaimana ya," kata bajingan itu dengan pandangan yang amat tidak kusukai, "Tapi ngomong-ngomong akhirnya kita bisa ngobrol secara langsung," Dia menyeringai sambil menelaah penampilanku, "Oh.. dilihat sedekat ini wajahmu benar-benar cantik, pantas saja waktu itu pacarmu marah."

Aku tidak tahan dengan kata-katanya yang rendahan.

Kuberanikan diri untuk sedikit membentaknya, "Tolong kembalikan ponselku!"

"Baiklah, astaga, ponsel ini akan kukembalikan," Cowok itu maju dan mengulurkan tangan, "Tapi sebelumnya, ayo jabat tangan dulu," katanya lancang, "Sebentar saja kok," dia menyeringai, "Aku tidak akan macam-macam, aku cuma mau jabat tangan."

Kutampar tangannya ke samping,
"Pacarku akan menghajarmu kalau kau berani macam-macam!"

Noah.

Aku ingin Noah ada disini.

Jika Noah melihat bajingan ini sedang mengangguku, Noah tak akan membiarkannya dan bajingan ini gak mungkin tersenyum seperti sekarang.

"Pacarmu tidak ada di sini." katanya cuek.

"Dia akan datang."

"Oh," Dia terus maju mendekatiku, "Jadi kau sedang mengancamku? Padahal aku cuma mau jabat tangan lho."

Semakin dia mendekat maju, aku makin bergerak mundur, bahkan bahuku nyaris menabrak rak buku di belakang dan sekarang aku terpojok, "Kalau kau berani mendekat selangkah lagi, aku akan teriak." ancamku, "Aku benar-benar akan melakukannya."

"Silahkan saja, tapi kupastikan kau akan menyesal, lagipula selain gadis kasir tidak ada orang lain disini," mata cowok rendahan itu menantang, tangannya mengayun-ayunkan ponsel di depan wajahku, "Hei mau kuberitahu sesuatu? aku punya kejutan, ini serius, mau melihatnya bersama?"

Dia menatapku sesaat sebelum kembali bicara.

"Seorang baik hati yang membebaskan aku dari penjara dan membayarku untuk mengikutimu, baru-baru ini mengirimkan rekaman video, dia menginginkan aku mengedit rekaman itu," katanya, "Aku telah mengorbankan waktuku untuk mengeditnya, karena itu aku ingin secepatnya memperlihatkan pada orang lain, khususnya padamu, si aktor utama."

Aku kaget mendengar penjelasannya, ini apa maksudnya? Mengikutiku? Video?

"Kau bilang.." Suaraku selaras dengan ekspresiku yang terkejut saat berkata, "Kau.. dibayar untuk mengikutiku?"

"Ya, kau kaget?" katanya tampak puas.

Tubuhku terasa kaku, sekarang semuanya masuk akal, kenapa waktu itu cowok itu berada di Starbucks dan alasan kenapa dia mengambil gambarku, semata-mata karena seseorang telah membayar bajingan ini untuk mengikutiku, tapi pertanyaannya untuk apa? Dan siapa yang melakukannya?

What Is Love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang