Senin sore sepulang dari les, Nicole baru membalas pesanku, akhirnya dan aku langsung membukanya, bisa kurasakan perasaan senang dan berdebar di dadaku, tapi lebih didominasi perasaan lega karena setidaknya Nicole mau bereaksi setelah membaca penjelasan dalam pesan yang kukirim.
---
Dari : Nicole
Maaf baru membalas pesanmu, aku akan menelepon besok, aku tidak bisa bicara langsung padamu sekarang, hari ini suasana hatiku sedang tidak baik, tapi kutekankan itu semua bukan salahmu, aku tidak mau kau terlalu kepikiran..
Aku sayang padamu, Lexa.
---
Aku sayang padamu, bagaimanapun kata-kata itu membuatku meleleh dan tersentuh, aku respek pada Nicole, aku memahami Nicole, dia adalah tipe orang yang lebih memilih diam sampai moodnya membaik baru bicara, aku respek karena tidak akan ada argumen yang menyelesaikan masalah kalau kita dalam keadaan bad mood, yang ada ketika speak up dalam keadaan emosi, bukannya menemukan solusi malah akan melukai hati, ah seandainya aku bisa meniru Nicole.
Setelah membacanya, aku segera mengetikkan balasan, bisa kudengar lagu band Queen terputar dari kamar sebelah, Vernon sedang menonton film Bohemian Rhapsody.
---
Tidak masalah, Cole.. yang penting kau mau membalas pesanku, aku cuma mau kau tahu bahwa saat ini aku nggak pacaran dengan Noah atau siapapun, aku berani sumpah..
Aku juga sayang padamu.
---
Balasan yang kuterima dari Nicole sangat cepat kuterima.
---
Aku tahu Alexa, aku percaya, hei, jangan bersumpah..
---
Oh, benar juga, Nicole pernah memberitahuku bahwa dia tidak suka mendengar orang berjanji dengan bersumpah, terlepas dari janji itu ditepati atau tidak, Nicole tidak pernah suka. Bagaimana aku bisa tidak ingat?
Kami masih terus saling mengirim pesan ketika Mama mengetuk pintu kamarku, "Sedang sibuk Alexa?" tanya Mama.
"Tidak Mama," jawabku langsung bangun dari posisi tiduran dan duduk sopan di atas kasur, "Cuma sedang kirim pesan dengan teman."
"Ah," Mama masuk ke dalam kamar lalu meletakkan botol kapsul suplemen vitamin di atas meja belajarku, setiap isi botolnya habis Mama selalu rutin membeli yang baru untuk kami, anak-anaknya, "Minggu depan sekolahmu sudah masuk liburan musim panas kan?"
"Ya," Aku mengangguk, apakah Mama berencana mau menambah jadwal les baru saat liburan musim panas? Aku mulai menebak-nebak dalam hati, padahal aku sudah punya bayangan sendiri mau menghabiskan liburan bareng Nicole, entah itu nongkrong di rumah atau jalan-jalan keliling York untuk noltalgia kenangan kami dulu, kalau ada tambahan les, mana ada waktu buat kami untuk sekadar nongkrong, apa boleh buat, belum-belum pikiranku sudah pesimis duluan.
KAMU SEDANG MEMBACA
What Is Love?
Teen FictionMeskipun manis dan punya kepribadian bagus, Alexandra Dawson hanya pernah pacaran satu kali. Tumbuh dalam didikan keluarga yang penuh aturan membuatnya jadi cewek pemilih dalam bergaul, dia tipe cewek rumahan yang lebih nyaman membaca buku, tidur at...