Mainan Baru(2)

3.3K 270 123
                                    

Pagi itu Azahra sudah sampai di sekolahnya. Akan tetapi, ketika akan memasuki gerbang, Azahra dikagetkan dengan seseorang yang menepuk pundaknya. Dia mengira itu Dewi sahabatnya. Namun, ternyata ketika dia menoleh ke belakang ....

"Dewi," ucapnya.

Ternyata itu bukanlah Dewi. Raut wajah Zahra mulai datar dan kesal. Orang yang baru saja menepuk pundaknya adalah orang yang selalu membuat mood-nya hancur, dia adalah Aditya Kurniawan.

Adit hanya tersenyum melihat ekspresi Zahra ketika melihat dirinya.

"Hi! Baru dateng,ya?" tanya Adit basa basi dan so akrab.

"Menurut lo?" tanya Zahra balik dengan dingin. Dia tidak melirik sama sekali laki-laki yang kini bersamanya.

"Jutek amat sih lo," cibirnya.

Zahra tidak memperdulikannya, dia malah akan melangkah pergi. Namun, pada saat Zahra akan pergi, tiba-tiba tangannya ditahan oleh Aditya.

"Mau apa lagi lo?" Zahra berusaha melepaskan pergelangan tangannya yang dipegang erat Adit.

Adit hanya terseyum sinis, entah apa yang akan ia lakukan pada Zahra.

"Issh ... lepasin! Gue bilang, lepasin!" titah Zahra yang sekarang kesakitan karena pergelangannya terlalu erat dipegang Adit.

"Eh, lo denger gak sih?" sentak Zahra dengan penuh emosi.

"Gak bakal gue lepasin," sahutnya sambil tersenyum sinis.

"Eh, lo mau apain sahabat gue? Lepasin!" pinta seseorang yang tiba-tiba muncul dan menghampiri mereka.

"Mau apa lo? Gak usah ikut campur!" seru Adit yang masih memegang pergelangan tangan Zahra.

"Ya, gue harus ikut campur karna ini sahabat gue," ujar Dewi sambil melotot pada Adit. Ya, yang menghampiri mereka adalah Dewi.

"Lepasin, gak lo? Kalau enggak, gue laporin lo ke guru!" ancam Dewi pada Adit. Adit pun langsung melepaskan pergelangan tangan Zahra.

Dewi langsung menarik tangan Zahra untuk segera pergi menuju kelas mereka, sementara Adit hanya tersenyum melihat kepergian dua orang itu.

Ketika Adit sedang memperhatikan dua perempuan yang sekarang semakin menjauh dan menghilang, tiba-tiba pundaknya ditepuk oleh seseorang.

"Eh, Adit! Lagi apa lo?" tanya seseorang yang barusan menepuk pundak Adit.

"Eh, elo Dra! Baru dateng lo?" tanya Adit balik. Ya, orang yang tadi menepuk pundak Adit adalah Candra---sahabat dekatnya.

"Gue yang nanya juga belum dijawab, elo mahal balik nanya," gerutu Candra kesal.

"Elo, nanya gue?" tanya Adit jail.

"Ya, iyalah. Masa gue nanya aspal, gak mungkin ‘kan?" tanya Candra kesal.

"Biasa aja kali, Mas! Gak usah galak-galak!" pintanya sambil tersenyum jail.

"Idih, najis! Gue jijik sama lo." Candra ngeri melihat tingkah laku sahabatnya itu.

"Dasar! Gue itu tadi lagi jailin cewek," ungkap Adit dengan santai.

"Elo apain lagi tuh anak orang?" tanya Candra yang tak habis pikir dengan sahabatnya ini.

"Gue cuma pegang tangannya aja, tapi kayaknya dia tadi kesakitan deh," jawabnya sambil membayangkan kejadian tadi bersama Zahra.

"Lo gila,ya. Ngapain anak orang disakitin?"

"Gue cuman main-main doang. Abisnya dia dingin banget sama gue, mukanya tuh datar abis ngalahin jalan tol. Tapi ... dia cantik sih," terang Adit sambil tersenyum membayangkan wajah Zahra.

Aditya Azahra(Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang