Aneh

2.2K 175 118
                                    

"Kenapa sih gue?" tanya Adit pada dirinya sendiri yang sekarang sedang duduk di taman sekolah.

Entah kenapa setelah melihat Zahra mengobrol dengan laki-laki lain, Adit merasa aneh dengan perasaannya, seperti ada sesak di dada. Jika dia benar-benar jatuh cinta pada gadis itu, berarti niatnya untuk mempermainkan perasannya gagal.

"Kok perasaan gue gak enak banget ya, pas liat Zahra ngobrol sama cowok lain?" Adit heran dengan dirinya sendiri.

"Arrgh ... kenapa sih?"Adit mengerang frustrasi.

"Gue harus tanyain siapa cowok itu ke Zahra," ucap Adit. Lalu, dia beranjak pergi dari kursi taman karena berniat untuk menghampiri Zahra.

🌀🌀🌀


Sesampainya di kelas 12 IPA-1, Adit langsung masuk dan mencari keberadaan Zahra. Ternyata Zahra sedang duduk sambil mengobrol bersama sahabatnya. Ya, siapa lagi kalau bukan Dewi.

Adit langsung menghampiri Zahra, "Zah, ikut gue bentar! Gue mau ngomong." Adit menarik tangan Zahra.

"Mau ngomong apa? Di sini aja ngomongnya!" pinta Zahra sambil melepaskan tangannya dari cekalan Adit.

“Jangan di sini! Sebentar aja, lo ikut gue! " pinta Adit sambil memasang muka so cute.

"Ni anak kenapa sih?” batin Zahra.

"Ya udah, Zah, sana aja! Mungkin ada yang penting," ujar Dewi sambil memainkan handphone-nya.

"Ya udah, tapi bener ya, sebentar! Soalnya udah mau masuk," ucap Zahra.

"Iya bawel," sahut Adit, lalu menarik tangan Zahra untuk keluar.

Di dalam Dewi terus berteriak meledek Zahra karena dipanggil bawel oleh Adit.

"Aciee ... bawell!" teriak Dewi sambil sesekali tertawa.

"Cepet jadian, ya!" teriak Dewi lagi yang masih bisa didengar oleh Zahra, dan Zahra hanya geleng-geleng  kepala mendengar ledekan dari sahabatnya itu.

Sesampainya di taman, Adit langsung mengajak Zahra untuk duduk di sebelahnya.

"Duduk sini, Zah!" pinta Adit mempersilahkan Zahra duduk.

"Iya, emang ada apa sih, Dit? Sampai harus ngomong di sini," ucap Zahra bingung.

"Enggak, gue cuman mau tanya aja, siapa cowok yang tadi ngobrol bareng sama lo?" tanya Adit to the point.

"Cowok yang mana maksud lo?" tanya Zahra tak mengerti.

"Ya, cowok yang tadi ngobrol sama lo? Emang siapa aja cowok yang ngobrol sama lo?" tanya Adit sedikit ngegas.

"Ya, adalah. Emangnya kenapa? Kepo banget sih lo," cibir Zahra.

"Gue mau tahu aja. Soalnya lo sama dia kayak akrab banget,” ungkap Adit dengan sedikit perasaan mengganjal.

"Oh itu, gue sama dia baru kenal kok. Tapi, dia udah ngajak gue ....” Ucapan Zahra tiba-tiba terpotong dengan terdengarnya suara bel masuk, Zahra langsung bergegas masuk ke kelasnya dan tak lupa pamit pada Adit.

"Dit, gue duluan,ya!" pamit Zahra sambil beranjak dari kursi. Namun, pada saat Zahra akan melangkah pergi, tiba-tiba pergelangannya dipegang oleh Adit.

"Tunggu dulu! Elo belum selesai cerita," ucap Adit. Dia makin penasaran dengan laki-laki yang tadi pagi mengobrol dengan Zahra.

"Nanti aja, ya! Soalnya udah mau masuk," tutur Zahra lembut.

Kemudian, dia langsung pergi meninggalkan Adit sendirian dengan perasaan aneh campur aduk, layaknya seperti ice campur.

Aditya Azahra(Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang