"Kamu itu bagaikan Mutiara
Yang sangat berharga
Dan sulit untuk di dapatkan,
Tapi aku malah menyia-nyiakan.
Sementara aku hanyalah sampah
Yang harus ditinggalkan. "~Aditya Kurniawan~
Sekarang Adit sedang terbaring di brankar dengan infusan yang menggantung di sampingnya. Dia telah mendonorkan darah untuk Zahra dan alhamdulillah operasi Zahra lancar. Adit kini tersenyum pada seseorang yang sedang terbaring di samping tempatnya berbaring.
"Alhamdulillah operasi kamu lancar Natasya, sekarang aku panggil nama kamu Natasya karna mungkin aku gak akan bisa lagi panggil kamu sayang karna kamu bukan pacar aku lagi," ucapnya lalu menghembuskan napasnya berat,"jadi aku panggil kamu Natasya, sebagai panggilan sayang aku ke kamu Natasya." Adit menampilkan senyum miris.
"Jujur kamu itu bagaikan mutiara yang sangat berharga dan sulit untuk didapatkan, tapi aku malah menyia-
nyiakan. Sementara aku hanyalah sampah yang harus ditinggalkan. Aku menyesal telah membuat keputusan sendiri, tapi percayalah itu semua untukmu, Azahra Antasya."Dia tersenyum manis walau ia tau Zahra tidak akan melihat senyumnya."Dit, ruangan kamu dipindahkan," ucap seseorang yang tiba-tiba dan membuatnya mengalihkan pandangan.
"Kenapa, Dok?" tanya Adit karna melihat dokter yang merawat Zahra masuk.
"Kakak Zahra yang menyuruhnya," balas dokter itu.
"Ternyata Kak Zaki memang
benar-benar ingin memisahkan
aku dengan Zahra," batinnya."Baiklah, Dok."ucap Adit pasrah. Dia harus menurut saja karna ia sudah berjanji untuk menjauhi Zahra, padahal dia ingin terus melihat bahkan terus bersama Zahra, tapi itu tak mungkin.
"Sus, tolong dibantu!" pinta dokter itu pada kedua suster. Lalu, mereka langsung membantu Adit untuk naik ke kursi roda.
"Selamat tinggal, Bapau!" ucap Adit ketika kursi rodanya didorong oleh suster dan berhenti tepat Zahra berbaring. Tak ia sadari panggilan sayang yang selalu ia lontarkan untuk Zahra terucap, dia sangat rindu sosok wanita yang selalu ia jahili dan yang membuatnya berubah seperti sekarang ini.
Setelah itu, suster kembali mendorong kursi roda hingga keluar ruangan. Di luar ternyata ada Dewi dan kawan-kawan.
"Makasih karna lo udah nepatin janji," ucap Zaki ketika melihat Adit keluar.
"Itu kewajiban gue," balas Adit.
Ternyata di dalam ruangan tak terasa air mata Zahra menetes, sebenarnya dari tadi ia sudah sadarkan diri, tapi dia pura-pura memejamkan mata karna ingin mendengarkan kata-kata yang dilontarkan Adit.
"Selamat tinggal, Gesrek!"ucap Zahra tersenyum getir. Tiba-tiba Dewi, Farel, Candra, juga Zaki masuk ke ruangan Zahra.
"Dek, lo udah sadar?" tanya Zaki dengan segera menghampiri Zahra karna melihat adiknya membuka mata.
"Akhirnya lo sadar juga Zahra, gue khawatir banget sama lo," ucap Dewi yang tak kalah heboh. Zahra hanya tersenyum melihat mereka.
"Adit ke mana?" tiba-tiba pertanyaan terlontar dari bibir Zahra. Semua orang diam tak ada yang menjawab.
"Kak!" panggil Zahra dan membuat Zaki gelagapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aditya Azahra(Tamat)
Teen FictionJudul Baru: Aditya Azahra Judul Lama: Cewek Kaku Vs Cowok Gesrek Judul baru, cerita lebih seru!!! *** Seorang cewek bernama Azahra Anatasya, si cewek kaku plus anti kaca yang selalu dijaili oleh seorang cowok bernama Aditya Kurniawan, si cowok gesre...