Aditya pun sampai di sebuah rumah bertingkat dua yang memiliki halaman luas dan ditanami bermacam-macam bunga yang indah. Mamah Adit selalu menyirami tanamannya jika sedang di rumah. Jika mamahnya tidak ada di rumah, tukang kebunlah yang menyirami tamannya. Karena Mamah Adit sangat menjaga tanaman yang dia tanam dan Mamah Adit sangat suka dengan bunga.
Adit pun masuk ke rumah tak lupa mengucapkan salam.
"Assalamu'alaikum," ucap Adit, tapi tidak ada jawaban. Kemudian, dilihatnya seorang wanita berbaju pink sedang duduk di sofa sambil menangis. Wanita itu adalah Mamah Adit, sontak dia kaget dan langsung menghampiri mamahnya.
"Mah, Mamah kenapa?" tanya Adit khawatir.
Namun, tidak ada jawaban dari mamahnya, malah mamahnya langsung memeluk Adit.
"Mah, Mamah kenapa?" tanya Adit yang semakin khawatir melihat mamahnya yang terus menangis.
"Eum ... gak pa-pa kok, Dit. Mamah tadi sedih liat sinetron," jawab mamahnya sambil tersenyum, padahal dalam hatinya terasa sakit.
"Gak mungkin, pasti ada alasan lain, kan?" tanya Adit kebingungan.
"Beneran, Mamah gak pa-pa kok," jawab Mamah Adit meyakinkan anaknya.
"Kalau jawab gak pa-pa, pasti ada apa-apa. Jujur aja sama Adit, Mah!" pinta Adit meyakinkan mamahnya sambil memegang kedua bahunya.
"Tapi ... kamu janji jangan marah ya, sama Papah kandung kamu setelah Mamah cerita!" pinta mamahnya.
Ya, sebenarnya Adit sudah ditinggal oleh ayah kandungnya sejak umur lima tahun, dan dia tinggal bersama ibunya. Setelah Adit masuk kelas satu SMP, mamahnya menikah lagi dengan seorang pemilik SMA Bina Bangsa. Jadi, Adit memiliki dua papah, satu papah kandung dan satu papah tiri.
"Emangnya, kenapa?” tanya Adit sambil mengernyitkan kening. Dia tak mengerti dengan apa yang mamahnya katakan.
"Pokoknya, kamu harus janji dulu!" pinta mamahnya sambil mengangkat kelingking, lalu tak lama Adit pun mengaitkan kelingkingnya dengan kelingking mamahnya. Itu pertanda ia berjanji karena Adit penasaran dengan apa yang akan mamahnya ceritakan.
Mamahnya pun bercerita apa yang terjadi tadi siang.
Ketika Seli sedang asyik berjalan-jalan di sebuah mall sambil melihat-lihat pakaian laki-laki yang akan ia beli untuk Aditya anaknya. Tiba-tiba dia melihat seorang laki-laki tua dengan seorang pemuda, tetapi orang itu seperti tak asing dalam kehidupannya. Dan benar saja, dia seperti mantan suaminya, yaitu papah kandung Adit. Seli pun mencoba menghampiri laki-laki itu.
"Mas Handika!" panggil Seli.
Saat orang itu menoleh, dia langsung kaget karena ia tidak menyangka akan bertemu mantan istrinya lagi.
"Siapa kamu? Saya gak kenal sama kamu," ungkap Handika pura-pura tidak mengenal Seli.
"Ini aku, Mas, Seli," terang Seli. Akan tetapi, tetap saja Handika pura-pura tidak kenal.
"Maaf, saya gak kenal sama kamu," sahut Handika yang akan pergi, tetapi langkahnya terhenti saat mendengar perkataan Seli.
"Tunggu! Ke mana saja bertahun-tahun kamu meninggalkan aku dan anakmu? Kami mencari kamu, Mas. Anak kita sampai sakit karena ingin bertemu Papahnya. Dia butuh kasih sayang Papahnya, tapi di mana kamu? Kamu tega meninggalkan kami. Ingat, jangan pernah kamu menemui anakmu! Karena sekarang dia sudah bahagia bersama aku dan Papah barunya yang lebih mengerti dia."
Seli menangis. Air matanya tak bisa dia tahan, karna rasa sakit yang sudah ia pendam bertahun-tahun. Seli langsung berlari keluar mall meninggalkan Handika yang mematung tak bisa berkata apa-apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aditya Azahra(Tamat)
Novela JuvenilJudul Baru: Aditya Azahra Judul Lama: Cewek Kaku Vs Cowok Gesrek Judul baru, cerita lebih seru!!! *** Seorang cewek bernama Azahra Anatasya, si cewek kaku plus anti kaca yang selalu dijaili oleh seorang cowok bernama Aditya Kurniawan, si cowok gesre...