Teror

964 73 70
                                    

"Kenapa masa lalu
Kembali menghantuiku?
Saatku sudah melupakan
Saat saat itu. "

~Azahra Anatsya~


"Aaa ... Bibi!" teriak seseorang dari dalam kamar.

"Ada apa, Non?" tanya Bi Eti ketika menghampiri orang yang ia panggil 'non'.

"Bibi ... hiks ... hiks ...." Saat itu juga dia langsung memeluk Bi Eti, lalu menangis di dalam pelukannya.

"Non? Non Zahra kenapa?" tanya Bi Eti khawatir.Yaps, orang yang dipanggil 'non' oleh Bi Eti adalah Zahra. Namun, hanya tangisan yang menjadi jawaban dari pertanyaan Bi Eti.

Ketika melihat ke arah cermin betapa terkejutnya Bi Eti karna ada tulis yang terangkai dengan darah.

"Jauhi Aditya kalau lo mau selamat," ucap Bi Eti dalam hati ketika ia membaca tulisan itu.

"Ya, Tuhan, ini pasti perbuatan anakku, kenapa ia begitu tega pada
Non Zahra?" batin Bi Eti.

"Bi ... hiks ... hiks ... kenapa kejadian kayak gini bisa terulang lagi? Siapa yang buat kayak gini lagi Bi ... hiks?" tanya Zahra diiringi tangisan karna kejadian seperti ini mengingatkan pada masa lalu yang sungguh menyakitkan hingga sosok Zahra yang dulu hilang.

"Ya, Tuhan, aku harus bagaimana?Aku tak mungkin bilang yang sebenarnya," batin Bi Eti.

Dia bingung karna Syakila mengancamnya jika dia memberitahukan yang sebenarnya, Syakila tidak akan mengakui Bi Eti sebagai ibu-nya lagi.

Setelah Syakila dan kawan-kawan menyelesaikan rencananya. Syakila langsung menyuruh kedua sahabatnya untuk pulang duluan.

"Guys, kalian pulang duluan aja! Gue ada urusan dulu sama PEMBANTU gue," ucap Syakila sambil menekankan kata PEMBANTU ketika melihat Bi Eti
melewati kamar Zahra.

"Astagfirullah, kuatkanlah hati hamba!" batin Bi Eti.

"Terus, lo pulang naik apa?" tanya Bella.

"Naik pesawat terbang," jawab Syakila asal.

"Uuhh ... lo mau naik pesawat terbang? Gila, keren banget lo!" puji Jesika heboh.

"Lo waras, kan?" tanya Syakila.

"Ya, iyalah. Kalau gue gak waras, gue gak mungkin sekolah tau. Aneh banget pertanyaan lo," sahut Jesika.

"Ya ampun, Jesiikaaa! Lo tuh ya, mana mungkin si Kila mau pulang naik pesawat, mau parkir di mana pesawat segede gitu?" tanya Bella jengah.

"Ya, biasa aja kali, gak usah ngegas gitu! Gue 'kan cuma bercanda," balas Jesika.

"Serah lo!" seru Bella malas.

"Udah-udah, adik kakak berantem mulu sih!" lerai Syakila.

"Apa lo bilang? Gue, adik kakak sama dia? Gak akan," ucap Bella penuh penekanan.

"Gue juga gak mau kali," timpal Jesika.

"Udah ah, gue mau pulang!" pamit Bella beranjak pergi.

Aditya Azahra(Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang