Nyari tahu nama lo doang susah, harus butuh perjuangan. Kayak nyari balance di laporan keuangan. "
~Aditya Kurniawan~
Kelas 12 IPA-1
"Alhamdulilah, istirahat juga," ucapku lega karna telah mendengar bel istirahat.
"Zah, kantin yuk!" ajak Dewi yang sekarang sudah duduk di sampingku.
"Males ah, gue mau ke perpus aja," sahutku yang disambut cemberut oleh Dewi. Ya, memang aku lagi males ke kantin, apalagi harus ketemu sama si cowok gesrek itu, euh males abis.
"Yah ... lo mah gak asyik, Zah.” Dewi cemberut sambil melipat kedua tangannya di atas perut.
"Gue mau cari novel terbaru, kali aja di perpus ada novel terbaru," kekehku.
"Lo kira tuh perpus toko buku yang nyediain novel terbaru," ujar Dewi sewot.
"Ya, kali aja," balasku sambil nyengir tak berdosa.
Hal itu membuat Dewi semakin kesal, itu juga yang membuatku ketawa ngakak karena melihat wajah kesalnya.
"Lo mah sahabatnya lagi kesel malah diketawain," keluhnya.
"Ya, maaf! Gue ‘kan cuman bercanda, baper amat lo." Aku pun menyenggol bahunya.
"Lo ke kantin sama Kaila aja!" pintaku pada Dewi yang sekarang sudah berekspresi normal. Iya, gak kayak tadi yang kayak kompor mau meledak, wk wk.
"Iya deh. La, kantin bareng yuk!" ajak Dewi sambil menghampiri Kaila yang sedang duduk di bangkunya.
Kalian pasti nanya siapa itu Kaila? Ya, Kaila adalah teman sekelasku. Akan tetapi, gak deket kayak aku sama Dewi yang deket, lengket banget kayak lem, wk wk.
"Ayo!" sahut Kaila.
Kemudian, mereka keluar menuju kantin.
Aku pun berjalan keluar menuju perpus yang berada dekat mushola, juga tak jauh dari kelasku. Saat di perjalanan, aku melihat tiga orang cowok yang sedang bercanda gurau. Entah apa yang mereka obrolkan, gak penting bahas obrolan mereka apa. Tapi, aku kayak kenal cowok yang duduk di antara dua cowok itu, kayak ...ya, dia ‘kan si cowok gesrek.
"Duh, gimana nih? Masa gue harus ketemu dia? Males banget. Tapi, itu jalan satu-satunya buat ke perpus, terpaksa deh gue harus jalan melewati tiga cowok itu, semoga mereka gak liat!"
Aku langsung berjalan menuju perpus sambil menundukkan kepala. Tapi, pas aku terus berjalan, tiba-tiba ....
Brukkk!!
Aku kaget dan aku langsung mendongakkan kepala, saat itu mataku bertemu cowok dengan sepasang mata sipit, jambul khasnya, dan badan yang tinggi, sama aku cuman sebahu.
"Heh! Napa diliatin mulu guenya? Lo suka ya, sama gue?" tanyanya yang pede abis dan membuatku terbangun dari lamunan.
"Eh, pede abis lo. Gue suka sama lo? Gak akan," sahutku. Lalu, aku hendak pergi, tetapi pergelangan tanganku dipegang sama si cowok gesrek itu.
"Eh, gue ini ganteng loh kayak Aliando syarief," ucapnya kepedean.
Apa dia bilang? Dia kayak Aliando syarief? Iih, pede banget.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aditya Azahra(Tamat)
Novela JuvenilJudul Baru: Aditya Azahra Judul Lama: Cewek Kaku Vs Cowok Gesrek Judul baru, cerita lebih seru!!! *** Seorang cewek bernama Azahra Anatasya, si cewek kaku plus anti kaca yang selalu dijaili oleh seorang cowok bernama Aditya Kurniawan, si cowok gesre...