Kembali Lagi

1.3K 99 71
                                    

"Hubungan akan tetap utuh
jika didasari dengan
adanya kepercayaan. "

~Aditya Kurniawan~

Seperti biasa, setiap hari Zahra berangkat sekolah bersama Aditya, sang pacar. Sekarang mereka sudah sampai di sekolah, tepatnya SMA Bina Bangsa.

"Nyampe juga ya, Pau," ucap Adit ketika memberhentikan motornya di tempat parkir.

"Apa barusan kamu bilang? Coba, ulangin lagi!" pinta Zahra sambil turun dari motor Adit.

"Nyampe juga ya, Pau." Adit mengulangi perkataannya yang diiringi dengan senyum hingga memperlihatkan deretan gigi putihnya.

"Iih, Adit! Emangnya pipi aku kayak bapau apa?" seru Zahra sambil memukul lengan Adit.

"Aww ... sakit, Pau! Jangan dianiaya mulu dong pacarnya! Nanti gak ganteng lagi loh," ucap Adit sambil tersenyum jail.

"Biarin," balas Zahra sambil melipat kedua tangannya di atas perut dengan wajah cemberut.

"Tuh, apalagi kalau cemberut, pipinya makin kayak bapau," ledek Adit. Memang dia sangat senang menjaili pacarnya.

"Auh gelap," ujar Zahra masih dengan wajah cemberut.

"Kata siapa gelap? Ini itu terang tahu," sahut Adit.

"Serah!" Lalu Zahra pergi meninggalkan Adit yang kebingungan, karena perkataan Zahra tadi.

"Ini 'kan terang, kok Zahra bisa bilang gelap sih? Arrgh ... au ah gelap," ucap Adit sambil menggaruk kepalanya yang tak terasa gatal.

"Kok gue jadi ikutan ngomong gitu sih? Ck! Zahra pake ngambek lagi." Adit pun berjalan menyusul pacarnya yang sudah semakin menjauh.

🌀🌀🌀

"Assalamu'alaikum," ucap Zahra sambil berjalan menuju bangkunya.

"Wa'alaikumussalam," jawab seseorang yang tak lain adalah sahabatnya, yaitu Dewi.

"Kenapa lo? Kok cemberut gitu?" tanya Dewi heran.

"Gak kenapa-napa," jawab Zahra, lalu melipat kedua tangannya dan menyimpannya di meja untuk dijadikan bantal kepalanya.

"Aneh," ucap Dewi sambil geleng-geleng kepala.

Tiba-tiba seseorang masuk tidak mengucapkan salam, lalu menghampiri mereka.

"Kalau masuk itu ngucapin salam dulu, Idiot!" pinta Dewi pada seseorang yang sekarang sudah duduk di depan bangku mereka.

"Berisik lo!" bentak orang itu.

"Zah, jangan marah dong! Aku 'kan cuman bercanda," ucap seseorang itu sambil memegang tangan Zahra, tetapi Zahra tetap pada posisinya tadi.

Kalian pasti tahu siapa yang tiba-tiba datang, siapa lagi kalau bukan Adit yang tadi membuat Zahra marah.

"Oh, jadi ini yang bikin Zahra cemberut," batin Dewi.

"Eh, lo apain temen gue sampai ngambek gitu?" tanya Dewi pada Adit.

"Bisa diem, gak sih lo?" bentak Adit pada Dewi.

Aditya Azahra(Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang