Mentari pagi telah bersinar, sementara seorang gadis cantik baru saja terbangun dari tidurnya.
“Ya ampun ... gue telat,” ucapnya sambil menepuk jidat.
Kemudian gadis itu pun bergegas bangun dari tempat tidurnya, lalu bersiap-siap untuk berangkat sekolah. Azahra pun langsung keluar kamar dan turun ke bawah karna kamarnya di lantai atas, jadi ia harus berjalan menuruni tangga.
Ya, benar. Gadis itu adalah Azahra Anatasya, seorang gadis cantik dengan rambut keriting gantung sebahu, memiliki hidung mancung, berkulit putih, dan pipi yang terlihat chubby.
Saat dia sedang berjalan di tangga dengan tergesa-gesa, tak sengaja dirinya menabrak dada bidang seseorang.
“Ck! Kalau jalan pake mata napa, Dek!” omel seseorang yang baru saja bertabrakan dengan Zahra.
“Jalan itu pake kaki, bukan pake mata,” sahutnya.
“Ya, maksudnya kalau jalan, kaki sama mata itu dipake! Biar gak nabrak. Untung ini rumah, bukan jalan raya.”
“Hmm,”dehemnya.
“Lagian pake acara telat segala,” cibirnya.
“Udah?” tanyanya.
“Udah apa?” tanya orang itu sambil mengerutkan keningnya.
“Jadi emak-emaknya,” jawabnya.
“Eh, apa lo bilang? ” tanyanya dengan emosi.
“Jadi emak-emak, lo ‘kan barusan ngomel mulu kayak emak-emak yang suka di tukang sayur itu,” sahut Zahra dengan tampang mengejek.
“Lo berani sama gue?” tanyanya dengan mata yang hampir keluar.
“Kabur!” Zahra langsung kabur menuju kamar mandi.
“Eh, tunggu!” pintanya.
“Apalagi sih?” tanya Zahra kesal.
“Bukannya di kamar lo juga ada kamar mandi, ya? Kenapa lo ke kamar mandi yang di bawah?” tanyanya.
Setelah mendengar pertanyaan dari kakaknya, Zahra baru tersadar bahwa di kamarnya pun terdapat kamar mandi.
“Heh? Kenapa malah diem?” tanyanya yang melihat Zahra terdiam seperti patung.
“Enggak pa-pa.” Setelah mengucapkan itu, Zahra langsung pergi menuju kamar mandi.
“Kenapa gue punya adek kayak gitu, kadang nyenengin, kadang ngeselin, dan kadang kayak kulkas?” Dia pun pergi menuju kamarnya.
🌀🌀🌀“Mah, Pah! Aku berangkat sekolah dulu, ya!” pamit Zahra sambil salam pada kedua orang tuanya.
“Kamu gak sarapan dulu?” tanya Dila—Mamah Zahra.
“Enggak, aku udah telat nih. Kak, ayo anterin aku!” pintanya pada Zaki Maulana Alrizki.
Zaki Maulana Alrizki, ia adalah Kakak Zahra yang memiliki paras tampan. Kedua kakak beradik itu tidak pernah akur, dan yang tadi bertabrakan dengan Zahra adalah Zaki.
“Bentar, napa! Lo gak liat gue lagi makan?” tanyanya sambil memasukkan makanan ke dalam mulutnya.
“Alah, lama lo. Cepetan! Nanti gue telat nih! Maulana, ya Maulana, cepet anterin gue!” pintanya dengan nada bicara seperti sedang bernyanyi lagu Nissa Sabyan.
“Berisik tahu! Ya udah, Mah, Pah, aku berangkat dulu!” pamitnya sambil salam pada kedua orang tuanya.
“Mah, Pah, Zahra juga pamit, ya! Assalamu’alaikum.” Sambil salam lagi pada kedua orang tuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aditya Azahra(Tamat)
Ficção AdolescenteJudul Baru: Aditya Azahra Judul Lama: Cewek Kaku Vs Cowok Gesrek Judul baru, cerita lebih seru!!! *** Seorang cewek bernama Azahra Anatasya, si cewek kaku plus anti kaca yang selalu dijaili oleh seorang cowok bernama Aditya Kurniawan, si cowok gesre...