PDKT

1K 76 96
                                    

"PDKT itu seperti adaptasi, kita
perlu menyesuaikan diri
terhadap seseorang yang kita
cintai agar hubungan kita
bisa bertahan lama. "

~Clara Syintia Dewi~

Sesampainya di rumah, Dewi langsung turun dari motor ninja warna hitam milik Farel. Setelah makan bakso tadi, Dewi dan Farel memutuskan untuk pulang ke rumahnya.

"Makasih Rel, udah mau nganterin gue pulang," ucap Dewi ketika sudah turun dari motor Farel.

"Iya, sama-sama," balas Farel sambil tersenyum.

"Ya ampun, Farel kalau senyum makin ganteng aja. Dari tadi gue entah udah berapa kali disenyumin sama dia," batin Dewi senang.

"Lo mau mampir dulu?" tanya Dewi.

"Enggak deh, lain kali aja," jawab Farel.

"Oh, ya udah deh," ucap Dewi sambil tersenyum.

"Ni anak diliat-liat kalau senyum manis juga," batin Farel.

"Rel, lo kenapa? Kok liatin gue kayak gitu?" Dewi bingung karena melihat Farel yang menatapnya dan menurut Dewi aneh.

"Hah? Eng-enggak kok, gue balik dulu, ya!" pamit Farel karena dia malu.

"Oh, ya udah. Hati-hati, ya!" pinta Dewi.

Ucapan Dewi hanya dibalas anggukan oleh Farel. Dia langsung menutup kaca helm-nya yang tadinya terbuka, dan sekarang dia sudah memakai helm full face-nya.

Laki-laki itu langsung mengendarai motor ninjanya dengan kecepatan sedang. Tiba-tiba di perjalanan Farel teringat kejadian tadi ketika di rumah Dewi, ia terus menatap Dewi saat Dewi tersenyum padanya.

"Issh ... kenapa sih gue? Gue gak mungkin suka sama tuh cewek, dia 'kan cerewetnya gak ketulungan," gumam Farel.

"Tapi kalau senyum, dia manis juga ternyata," ucap Farel lagi.

"Tau ah, gue kenapa sih malah mikirin dia?" Farel menepis segala pemikirannya tentang Dewi.

Dia sekarang fokus ke jalan, lalu tak lama ia pun sampai di rumah mewah bertingkat dua. Ya, itu adalah rumah Farel.


🌀🌀🌀


Seorang gadis sedang merebahkan tubuhnya di kasur empuk, dengan seprai bermotif menara eiffel. Hari ini dia merasa senang karena laki-laki yang ia sukai mengantarnya pulang.

"Gue gak nyangka tadi dianterin pulang sama Farel," ucap Dewi sambil memandangi langit-langit kamarnya.Ya, gadis itu adalah Dewi.

"Ternyata Farel perhatian juga sama gue," ucapnya lagi.

"Ini awal yang bagus untuk pendekatan sama dia," batin Dewi senang.

Dia pun mengambil handphone yang tergeletak di kasur, lalu ia membuka aplikasi WhatsApp.

Anda
Zah, lo tau gak?

Dia mengirim pesan WA pada sahabatnya, siapa lagi kalau bukan Zahra.

MyFriends❤
Enggak

Aditya Azahra(Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang