Fakta

951 78 68
                                    

"Satu keluarga sama-sama
Tukang perebut kebahagiaan
Orang lain."

~Aditya Kurniawan~


"Awas aja lo, pecekor!" batin Adit sambil mengepalkan tangan, lalu ia langsung pergi keluar dari kamar.

Setelah melihat kepergian Adit, Dewi pun ikut keluar, ia ingin menanyakan apa yang sebenarnya terjadi, karna jujur dia masih tak menyangka jika Adit menghianati sahabatnya. Karna ia tahu bahwa Adit tadi sangat panik ketika tahu keadaan Zahra tidak baik-baik saja.

"Tunggu, Dit!" pinta Dewi ketika Adit baru beberapa langkah, seketika Adit langsung memutar tubuhnya 180° ke hadapan Dewi.

"Apa? Lo mau marahin gue?" tuduh Adit dengan datar.

"Bukan, gue cuma mau minta kejelasan lo soal foto yang tadi!" pinta Dewi dengan tatapan serius.

"Bener, lo mau dengerin gue?" tanya Adit memastikan, karna pacarnya saja tidak mau mendengarkan penjelasannya, apalagi sahabatnya.

"Benerlah, gue masih gak percaya aja. Gue tau dulu lo emang suka mainin cewek, tapi sekarang gue liat lo udah berubah saat lo ketemu sahabat gue. Gue bakal marah kalau lo nyakitin sahabat gue, tapi harus ada sebabnya. Gue gak mungkin marahin lo kalau lo gak salah," jelas Dewi.

"Oke, gue bakal cerita gimana kejadian yang sebenernya."

Ketika gue lagi nyari Zahra, tiba-tiba gue liat Syakila lagi duduk di taman sendirian dan gue coba nanya ke dia kali aja dia liat Zahra, saat itu juga gue langsung samperin dia walaupun sebenernya gue males ketemu dia.

"Sya, lo liat Zahra gak?" tanya gue to the point.

"Enggak, emangnya kenapa?" tanya dia balik.

"Dari tadi gue belum liat dia, gak tau ke mana," jawab gue.

"Beneran lo gak liat dia?" tanya gue memastikan.

"I-iya, gue bener gak liat dia," balas dia, kok dia kayak gugup gitu ya, atau perasaan gue aja?

"Ya udah deh, gue mau nyari dulu Zahra!" pamit gue.

"Oke," sahutnya. Tumben dia gak genit dan gak bertingkah yang aneh-aneh, udah tobat kali ya, dia.

"Eh, tunggu! Gue mau ngomong sebentar sama lo," ucapnya. Nah loh, dia mau ngomong apa? Baru aja gue bersyukur dia gak aneh.

"Ngomong apa?" tanya gue.

"Duduk dulu, bentar!" pintanya. Ogah banget gue harus duduk sama dia, mana gue lagi nyari pacar gue yang ilang entah ke mana.

"To the point aja, bisa 'kan!" pinta gue males buat lama-lama sama mantan bro.

"Plis, ini gue mau ngomong serius! Bentar kok, lo duduk dulu!" pintanya. Ni cewek maksa amat dan gue pasrah buat duduk.

"Langsung aja, lo mau ngomong apa?" tanya gue.

"Gu-gue cuma mau minta maaf sama lo karna gue selalu gangguin hidup lo dan juga hubungan lo sama pacar lo, lo mau 'kan maafin gue?" tanya dia.

Aditya Azahra(Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang