Abi Pov
"Terlambat lagi deh nih", gumamku sambil setengah berlari menuju ruang briefing.
Kalau saja bukan karena bajuku yang basah dan bernoda, mungkin aku tak perlu mengucek baju dan mengeringkannya dengan hands dryer. Makin kupacu langkah kaki mendekati kecepatan berlari.gubraaak
aku menabrak pintu kaca di lorong yang merupakan pintu masuk area permainan ini, terdengar suara tawa yang bernada lebay dari teman-temanku atas kebodohan yang aku lakukan tadi.
"Selamat pagi bu Astri, maaf saya terlambat lagi", Kataku sambil mengatur nafas dan mengusap kening yang tertabrak tadi.
"Sudah siang Akew, kenapa lagi nih kok telat, jangan diulangi ya?", kata manajerku.
"Siap bu, 86", kataku dengan nafas yang masih memburu.
"Nah Hikari, ini yang namanya Akew, seperti yang tadi sudah saya sampaikan bahwa dialah yang akan mendampingi kamu selama satu bulan ini, Saya harap kamu bisa belajar banyak dari Akew, karena dia paling berpengalaman", Ucap bu Astri meneruskan briefingnya.
Bagiku ini adalah tugas yang sangat mudah, karena masa kerjaku yang sudah lebih dari 5 tahun di departemen ini. Sebelumnya aku pernah 1 tahun di merchandise departement namun karena saat itu ada PHK masal di bagian tiket dimana hampir 75 persen anggotanya terindikasi merugikan pihak perusahaan hingga akupun mengajukan diri untuk mutasi.
Sudah banyak kasus yang pernah aku alami pada dunia pertiketan di taman hiburan untuk anak-anak ini.
Namaku Adi Bima, kini usiaku berada diposisi 29 tahun. Mereka biasa memanggilku Abi, tetapi sebagian rekan kerjaku senang menyebut dengan nama Akew. Menurut mereka ini cara untuk menghormati aku sebagai Super Senior mereka.
Nama Akew diambil dari kata Aki dalam bahasa sunda, tetapi di buat menjadi se-milenial mungkin sehingga menjadi Akew.
"Akew gak mau kenalan? yang lain udah pada kenalan loh tadi", tanya pak Zul dan pak Yudi nyaris bersamaan sebagai leader di shift kami.
Aku yang masih bernafas dengan pola satu dua bahkan belum berfikir untuk memperkenalkan diri
"Hajimemashite watashi wa Asada hikari desu, douzo yoroshiku onegaishimasu", sambil membungkukan sedikit tubuhnya.
"aduhh bahasa doraemon tuh", Celetuk Hendra.
" Abi desu, kochira koso yoroshiku onegaishimasu", kataku dengan ikut sedikit membungkuk.
"nah gue gak ngerti", celetuk Yudi.
"lah itu mah cuma kenalan doang", jawab hendra sekenanya saja.
"ah.. sok tau lo... kayak ngerti aja", bantah Aji sambil memukul lengan Hendra yang bagai talas bogor.
"ya kan tadi mereka nyebut nama masing-masing, gak mungkin kan kalau dia bilang aku pagi ini sarapan Hikari rasanya enak", jelas Yudi.
"itu mie kari", timpal Aji sedikit kesal.
"terus Akew jawab kalo dia sarapan pake nasi goreng Abi", celetuk Zul.
"itu mah Ebi bukan Abi", jawab Tya membuat kami tertawa.
"udah- udah malah jadi ribut sendiri", tegur Yudi yang membuat suasana hening sesaat.
"Sebelumnya kalian sudah saling kenal", tanya bu Astri sedikit heran.
"Belum", jawab kami bersamaan.
"nah udah mulai kompak tuh", celetuk Yudi kemudian menutup mulutnya.
"gue bilang juga apa? kalian berdua tuh emang cocok", Tya ikut menimpali
"mungkin jodohnya Akew", ujar Zul.
"husss ngaco lo", jawabku sedikit membentak.
"lah kenapa malah jadi lo yang sewot gitu... Hikari aja gak masalah, malah lagi senyum-senyum tuh", Aji ikut membuat suasana menjadi ramai.
"cieee pipinya jadi ngepink gitu", goda Hendra dan kalimatnya itu bagaikan sebuah mantra yang dilantunkan oleh seorang dukun sakti sehingga memaksa mataku untuk memandangnya sesaat.
"sial... jebakan batman", gumamku saat melihat wanita itu sedang tertawa sambil menutup mulutnya dengan kedua telapak tangan.
"jiaaaaaahhh pake di tengok segala cuy", goda Hendra lagi.
"eh sekarang beneran jadi pink pipinya", ujar Tya.
"paling bohong lagi", kataku sambil menunduk karena terlanjur baper.
"bukan dia yang ngepink tapi pipi lo Kew", celetuk Aji menghasilkan suara keriuhan yang luar biasa.
"Briefingnya masih lama bu?", tanyaku pada bu Astri yang sedang tertawa cengengesan tanpa henti.
"modus lo, paling kalo dijawab masih lama... lalu lo bakal nanya nomer hp, udah punya pacar apa belum dan ngajak pulang bareng... ngaku deh", ledek Aldi yang sejak tadi diam tapi tak kurespon dengan serius.
"upsss gue gak ngomong gitu loh", kata Hendra.
"udah-udah jangan dilanjut becandanya perut saya gak tahan", ujar Bu Astri sambil berusaha menahan tawa.
"Hikari memang bisa bahasa Jepang? atau cuma karena hobi nonton film Jepang seperti Akew?", Tanya Aji mulai kepo.
"saya bisa", jawabnya singkat sambil tersenyum.
Bu Astri memulai kembali briefingnya dengan sangat serius, memberikan informasi terbaru tentang beberapa hal yang menyangkut pekerjaan kami sementara aku mulai mengelus jidat yang rasanya makin memanas.
"Emm, gue kayak pernah lihat dia deh, tapi dimana ya?", bisikku pada Hendra.
"Di youtube mungkin", jawabnya berbisik sambil cengengesan.
"Hendra ngapain kamu cengar-cengir gitu?", bentak bu Astri.
"anu bu.. jidatnya Akew benjol", jawabnya cepat yang membuat semua orang kembali cengengesan.
"Haahhh seriusan lo?", tanyaku setengah terkaget dan menutupi jidat yang terasa panas itu.
"Serius Kew, serius banget becandanya", jawabnya membuatku mengumpat dalam hati karena guyonannya itu.
"Hadeuuhh shift ini gak bisa ya diajak ngomong serius", keluh bu Astri sambil menepuk jidatnya lagi.
Kembali kudengarkan briefing dari atasanku. Sesuai dengan instruksi darinya maka aku ditempatkan dicounter tiket 3, sedang Hikari di sebelahku.
-------------
Catatan kecilKok mengeringkan baju dengan hands drier bukankah itu alat buat mengeringkan tangan?
Sejatinya memang untuk mengeringkan tangan tapi karena kondisi mendesak maka dia gunakan alat yang ada aja.
Meskipun ditempatnya bekerja itu ada departemen laundry yang bertugas untuk mencuci dan mengeringkan baju seragam dari departemen operasional dan departemen yang lain yang dalam pekerjaannya menggunakan uniform.
Tapi abi lebih memilih hal yang mudah baginya, karena laundryman memiliki jam kerja yang sama dengannya sehingga dia berfikir bahwa mereka belum hadir.Naaahhhh dari pada nunggu yang gak jelas mending dia bersihin sendiri aja.
KAMU SEDANG MEMBACA
tak semanis teh setengah manis (Rehat Dulu)
Romance"Mantan itu bukan untuk dilupakan, karena melupakan adalah bagian dari proses mengingat yaitu mengingat untuk tidak mengingat". Cerita ditulis secara suka-sukanya saya dan tanpa ada paksaan dari pihak manapun.. Jangan dikejar-kejar jadwal up date-ny...