Sejak pagi tadi, Felix memuntahkan isi perutnya. Rasa pengar yang tak hilang dari mulutnya benar-benar membuat Felix terganggu. Bahkan, kepalanya sangat berat untuk sekedar bangkit dari duduknya. Beberapa kali ia menggelengkan kepalanya, sembari menepuk-nepuknya. Berharap jika rasa pusingnya akan segera hilang.
Felix tidak tahu apa yang telah terjadi semalam, yang ia ingat hanya Changbin saat membawanya ke sebuah club. Ia bahkan sangat terkejut ketika lehernya dipenuhi bercak kemerahan, juga putingnya yang sangat nyeri.
"Felix? Sudah bangun?" Hyunjin berjalan mendekati Felix yang terduduk di kamar mandi. Ia ingat saat Changbin menyodorkan sebuah foto Hyunjin dan Seungmin yang sedang berciuman. Felix kembali tersenyum kecil, ini menyesakkan.
"Hum." Felix bergumam, setelahnya ia bangkit dari duduknya dan berjalan menjauhi Hyunjin yang masih mematung dengan reaksi Felix. Hyunjin menghela napas kasar, ia mencekal pergelangan tangan Felix.
"Katakan, apa yang sudah Changbin lakukan kepadamu, Hwang Felix!" Hyunjin juga tidak suka basa-basi jika sudah menyangkut istrinya. Felix tertawa remeh, ia merotasikan matanya malas, berusaha melepas cengkeraman Hyunjin pada pergelangannya.
"Kau berciuman dengan Seungmin, bajingan!" cengkeraman Hyunjin melemah, Felix menghempaskannya kasar. Matanya memerah, ia ingin menangis lagi rasanya saat mengingat foto suaminya dan mantan sahabatnya.
"Felix, dengarkan aku," Hyunjin berujar lirih. Ia juga sedang frustasi, Felix menegang, langkahnya terhenti. Tidak berbalik, tetap memunggungi suaminya. Menunggu ucapan selanjutnya. "Aku berusaha menghindar dari Seungmin, Felix. Tapi saat itu Seungmin tiba-tiba menciumku. Aku ingat denganmu, boy. Sungguh. Aku tidak berbohong denganmu." jantung Felix berdebar, ia sangat ingat saat Seungmin mati-matian ingin merebut Hyunjin darinya.
Namun, ia tetap tidak mempedulikan Hyunjin yang meraung begitu keras. Dengan penjelasan yang Felix tahu itu semua keinginan Seungmin dengan cintanya.
"I mean we learn keep to our boundaries, sunbae. When you'll going with Seungmin, I can't disturb your time, dan—" Felix menjeda kalimatnya. "Sepertinya, kau juga tidak harus mempedulikan diriku lagi, sunbae." tidak, ini tentu saja tidak semudah yang Felix katakan, hatinya bahkan berdenyut nyeri saat mengatakan hal tersebut. Sejujurnya ia tidak tahu akan menjadi seperti apa jika hidupnya tanpa Hyunjin.
Hyunjin menganga tak percaya, tangannya mengepal kencang saat Felix mengatakan hal itu. Ia menatap punggung Felix, irisnya berkaca dengan amarah yang jelas terlihat dari dua bola matanya. "Tidak! Aku tidak ingin berpisah denganmu, Hwang Felix! Sampai kapanpun, aku tidak akan pernah membiarkanmu pergi!" Hyunjin menarik kasar pergelangan tangan Felix, mendorongnya hingga ia membentur dinding kamarnya. Felix meringis, saat punggungnya terhantam dengan benda keras.
"Aku akan menghajar Changbin, setelah ini! Kau milikku, Hwang Felix! No one can touch you!" tangan Hyunjin meninju tepat pada samping kepala Felix, mengenai tembok dengan darah yang bercucuran disana. Napas Felix tercekat, ia tidak pernah melihat Hyunjin semarah itu.
Hyunjin memicing, mengamati leher istrinya yang penuh dengan bercak merah, menyingkap kerah kemeja yang Felix kenakan. "Brengsek! Dia membuat banyak tanda di lehermu, sayang?" suara Hyunjin lirih, sangat dalam, tepat di telinganya dengan hembusan napas yang terputus.
Lidah Hyunjin menjulur, menjilat bagian belakang telinga Felix. Menimbulkan sebuah sentuhan yang baru Felix rasakan. Geli, dan juga nikmat. Hyunjin tidak hanya menjilat, ia mulai mengulum daun telinga istrinya. Hingga lenguhan halus terdengar. Felix memejamkan matanya, membuat Hyunjin tersenyum miring.
"Mau lebih, sayang? Aku ingin menghapus jejak Changbin." Felix menggeleng ribut, tatapannya memohon, ia mendorong bahu Hyunjin. Lantas, berlari dari sana. Menghindari Hyunjin yang sedang menahan amarahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Converse {HyunLix}
Hayran KurguJurnalis blusukan. Fotografer amatiran. Dan sepasang sepatu lusuh yang membawa mereka dalam satu ikatan. Started: 18/01/2019 End: 08/07/2019