Beautiful Agents

#07 Lebih Dekat

MAMAMOO MISSION
MISSION ONE
BEAUTIFUL AGENTS

***

#07 Lebih Dekat

Setelah menyelesaikan mandinya, Whee In dan Hwasa kini saling membagi tempat tidur. Berbaring dengan posisi paling nyaman menurut masing-masing.

"Whee In?"

"Hmm?"

"Kau belum tidur?"

"Kamu sendiri?"

"Aku sudah sangat mengantuk, tapi ada sesuatu yang mengganjal di pikiranku."

Sebelumnya posisi tidur mereka saling meringkuk membelakangi, namun kini mereka berubah posisi dengan saling berhadapan.

"Apa?" Tanya Whee In penasaran.

"Apa menurutmu, pilihan kita tepat?"

"Entahlah?"

Suasana malam yang tenang membuat kedekatan mereka semakin terasa.

Whee In sekarang memulai pertanyaan, "Menurutmu?"

"Aku tak begitu yakin. Tapi aku cukup menikmati hari ini karena ada kau disini." Jawab Hwasa diakhiri senyuman.

Whee In tersenyum malu, "Aku juga banyak terbantu olehmu. Terimakasih. Setidaknya untuk makan malam tadi."

Hwasa terkekeh, "Aku hanya menabur bumbu instan pada mie. Apa hebatnya."

"Tetap saja. Terimakasih Hwasa." Ulang Whee In.

Kini giliran Hwasa yang tersipu, "Kau tahu, hari ini hari pertama aku tak dikejar-kejar oleh rentenir setelah sekian lama."

Whee In mengerutkan dahi saat mendengarnya, "Rentenir?"

"Ya. Kau ingat kan kata pria pucat tadi. Ayahku adalah parasit. Dia selalu bersikap semaunya, semena-mena padaku dan Ibu. Setiap hari dia hanya pergi berjudi dan mabuk-mabukan. Dia itu sampah. Itu lah yang membuat keluargaku di kelilingi hutang yang menumpuk. Haah... mengingat perbuatannya membuatku sangat marah." Hwasa merapatkan selimutnya.

Tak ada jawaban dari Whee In selain tatapan yang sulit diartikan maksud artinya.

"Kenapa?" Tanya Hwasa kemudian.

Hwee In menggeleng, "Tidak."

Suasana menjadi canggung sebelum Hwasa kembali melemparkan pertanyaan pada Whee In, "Kau sendiri bagaimana?"

"Aku?" Ucap Whee In sedikit terkejut.

Hwasa menjawab dengan anggukan.

"Aku tidak terbiasa dengan hal baru, tidak pandai bergaul dan semacamnya. Aku hanya wanita aneh dan satu-satunya yang dekat denganku hanya orang tua ku sendiri. Hanya mereka. Dan saat aku mencoba mencari teman baru, aku bahkan tidak tahu bagaimana cara memulainya.

Hingga suatu saat, orang tuaku tiba-tiba hilang tanpa kabar. Aku begitu kacau saat itu, aku tidak tahu harus bagaimana, aku semakin mengurung diriku di duniaku sendiri, rasanya seperti kiamat. Sendirian tanpa siapapun yang bisa menemaniku, bahkan hanya untuk sekedar kusapa pun tak ada. Itu lah alasanku bergabung di S.I.A. untuk menemukan keluargaku."