Beautiful Agents

#20 Conversation

MAMAMOO MISSION
MISSION ONE
BEAUTIFUL AGENTS

***

#20 Conversation

Setelah bergantian mengantar Hwasa, Whee In dan Moonbyul ke kamarnya masing-masing, kini giliran Solar yang harus berjalan sendirian menuju kamarnya. Maklum saja, rumah Solar yang besar membuat jarak antar ruangan menjadi terasa jauh dan panjang.

"Nona muda Kim, Tuan Kim Dong Won datang menemui anda." Ucap salah seorang pelayang setelah memberi hormat pada Solar.

Raut wajah Solar seketika menegang saat mendengar pamannya datang. Tapi meski begitu, sebisa mungkin Solar mencoba tenang, karena sekarang belum waktunya untuk marah pada hal yang belum dia ketahui alasannya.

"Paman? Dimana?"

"Di ruang tamu, Nona."

"Baiklah, bawa paman ke kantor Ayah. Aku akan menunggunya disana." Ucap Solar lalu pergi meninggalkan pelayannya tersebut.

Setelah berada di kantor Ayahnya, Solar terus berjalan mondar-mandir dengan perasaan yang cemas. Entah kenapa adrenalinnya terasa meningkat membuat jantungnya berbedar-debar.

Dalam hati, Solar mencemaskan bila nanti dia lepas kontrol saat mengetahui bahwa pamannya ternyata orang yang jahat.

'Apa lebih baik aku mengajak yang lain untuk membantuku?'

Gumam Solar dalam kecemasannya.

Tok tok tok!

'Sudah datang!'

Dengan tergesa Solar merapikan bajunya lalu duduk anggun di kursi tempat duduk Ayahnya.

"Masuk!" Seru Solar setelah dirasa dirinya sudah siap.

"Lama tidak bertemu keponakanku?" Sapa Kim Dong Won setelah masuk dan berjalan mendekati Solar.

"Duduklah paman. Atau perlu ku panggil Direktur Kim?"

"Direktur?" Balas Kim Dong Won terdengar tidak suka.

"Kenapa? Bukankah paman masih seorang direktur yang bekerja di perusahaan ayah?"

Kim Dong Won tersenyum tidak suka pada Solar, "Tentu, ucapan mu benar."

"Ada urusan apa paman kemari?" Tanya Solar dingin.

Kim Dong Won hanya berdiri di depan Solar, dengan jarak sekitar 100 cm.

"Urusan apa lagi kalau bukan untuk menemui keponakanku satu-satunya." Jawab Kim Dong Won mencoba ramah.

"Benarkah?"

"Tentu saja."

"Bolehkah aku bertanya satu hal pada paman."

"Tentu saja, apapun yang ingin kau ketahui."

"Kenapa paman membuang semua barang-barangku?" Tanya Solar masih dengan nada tenang namun terasa dingin dan tajam.

Kim Dong Won sedikit melangkah mundur, "Barang-barangmu? Benarkah?" Ucap Kim Dong Won dengan wajah terkejut.

"Apa paman tidak tahu? Tapi kenapa pelayan mengatakan bahwa semua atas perintah paman."

"Mana mungkin paman memerintahkan pelayan untuk membuang barang-barangmu." Ucap Kim Dong Won bersikeras.

"Jika paman tidak memerintahkan pelayan ku untuk membuang seluruh barang-barangku, lalu kenapa tadi mereka melakukannya dan berkata itu semua atas perintah paman?" Desak Solar.