04. Pede

5K 145 5
                                    

Bel pulang sudah berbunyi lima belas menit yang lalu. Dara sedang menunggu pak Zikir untuk menjemputnya.

"Lama banget dah, capek nih gue" Ucap Dara dengan diri sendiri, ia melihat jalan raya yang ramai akan mobil dan motor yang berjalan.

Saat ia sedang melihat jalan raya. Ia tak sengaja melihat seorang kakek tua sedang berdagang makan di pinggir jalan raya tersebut.

Dara pun berjalan mendekatinya.

"Kek?beli rotinya dong 5" Ucap Dara.

"Rasa apa neng?" Tanya kakek tua itu.

"Rasa apa aja deh kek"

"Tunggu ya neng?" Ucap kakek itu Dara yang mendengarnya mengangguk mengiyakan.

"Nih. Semuanya 20 puluh lima ribu neng." Ucap kakek itu lagi Dara mengeluarkan uang seratus ribu dari kantongnya dan memberikan uangnya kepada sang kakek.

"Nih kek, Kembalinya buat kakek aja." Ucap Dara sambil tersenyum menatap sang kakek.

"Ouh ya Allah makasih ya neng, Semoga neng menjadi anak yang sukses dan beri jodoh yang baik ya neng"

"Amin makasih kek. Kakek jangan lupa istirahat ya, saya pergi ya"

"Iya makasih sekali lagi neng." Ucap sang Kakek tua itu. Dara hanya tersenyum dan berjalan menuju halte bus lagi.

Saat Dara ingin duduk ia melihat anak kecil sedang menangis di samping.

"kamu kenapa nangis?" Tanya Dara kepada anak kecil itu.

"Itu kak aku laper belum makan dari kemarin malem, sekarang mamah lagi nyari makan buat aku. Aku kasian pasti mamah laper juga" Ucap anak kecil itu sambil mencoba memberhentikan tangisannya.

"eum, kakak ada roti kamu mau?"

"Serius kak?"

"Iya kamu mau?"

"Mau kak"

"Ini ambil semuanya" ucap Dara sembari memberi roti yang baru saja dia beli tadi, dia mengrogoh uang disaku yang ternyata sudah abis namun dia membuka tas ransel dan menemukan uang 50 ribu. "ini juga kakak ada uang sedikit kasih kek mamah kamu ya" ucap Dara sambil mengusap rambut anak kecil tersebut.

"Iya kak makasih ya. Kakak baik deh" Ucap anak kecil itu sembari tersenyum lebar.

"Hehe. Bisa aja kamu"

"Ya udah aku pergi ya kak? Aku mau nyari mama, makasih sekali lagi kak cantik rotinya"

Dara mengangguk, "Yaudah hati-hati ya" Ucap Dara lalu diberi senyum tulus oleh anak kecil itu.

Kini Dara masih menunggu pak zikir untuk menjemputnya, beberapa menit kemudian ada seorang dengan motor hitam yang terparkir didepan halte.

Saat cowok itu bukan helmnya Dara terbelak karna ternyata orang itu Aksa.

"Elo?! Ngapain lo disini! Lo mau ngaterin gue pulang kerumah gue kayanya di novel-novel gitu? Gak, gue gak mau ogah amat!" Ucap Dara panjang lebar, Aksa yang mendengarnya hanya menaikan sebelah alisnya.

"Pede, gua juga ogah boncengin cewek kaya lo." Ucap Aksa ketus.

Bego ampe ke rahim nih! anjir banget loh Dara! batin Dara.

"Eh Lo kira gue siluman. terus loh mau ngapain kesini?!" Tanya Dara sewot.

"Tuh sopir lo udah nunggu di depan gerbang" Ucap Aksa sambil memakai helmnya kembali dan meninggalkan Dara sendirian.

"Iihh... Awas aja lo sa! Liat aja liat gua bikin gak tenang hidup loh!" Ucap Dara dengan kesal sambil berjalan kearah gerbang sekolah.

----

Aksa[Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang