60. Komplek sebelah

2.1K 98 10
                                    

Aksa sedang duduk dimeja belajarnya dengan tenang sembari mengerjakan tugas yang sangat menumpuk itu, padahal senin depan sudah mulai ujian kenaikan kelas namun guru-gurunya dengan sangat jahat memberikan tugas.

Tak lupa earphone yang selalu berada ditelinganya, dia menatap rumus yang berada didepannya dengan wajah bingung lebih tepatnya dengan tatapan kosong.

Dia meletakan pulpennya, beralih mengambil pensil dan kertas kosong untuk mengambar sesuatu.

Tok tok tok

Aksa menoleh ke arah pintu dan kembali mengambar, "masuk" kata dingin.

Pintu itu terbuka, terlihat wajah pria paruh baya tersenyum kearahnya. "Minggu besok ujian" tanya Andre.

"Hm" jawab Aksa tanpa melirik kearah Papahnya.

"Kamu beneran nerima Murtikan? Papah tau kamu sekarang lebih sering jalan sama Murti" kata Andre.

"Itu kan yang papah mau?" Tanya Aksa dingin

"Hm bagus deh, jadi kita bisa percepat tunangannya" balas Andre.

Aksa menoleh sekilah kearah papahnya lalu mengambar lagi. Andre menatap gambar yang sedang Aksa buat, "kamu gambar siapa?" Tanya Andre

Aksa melirik papahnya, "bukan apa-apa" jawab Aksa langsung melipat kertas itu.

Aksa terdiam sejenak. Entah kenapa wajahnya yang tadi kelihatan tenang menjadi wajah gelisah dan dia bangun dari duduknya untuk mengambil jaket.

"Kamu mau kemana sa?" Tanya Andre.

"Keluar sebentar" kata Aksa lalu pergi

Andre menatap anaknya dengan mengeleng-gelengkan kepala, dia mengambil kertas yang baru saja Aksa gambar itu.

"Kaya kenal, tapi siapa?"

------

Dara berjalan keluar kompleknya untuk mencari udara segar, malam ini dia sangat ingin berjalan-jalan.

"Udah sana ikut aja" kata Dara yang sedang bertelponan dengan Kyra.

"Kagak ah."

"Lah emang kenapa?"

"Kagak mau dia gila"

"Gapapa, selama ini gak ada yang berani ngajak lo jalan selain dia. Kayanya dia doang yang gak mempan lu bacotin deh hahahahahaha"

"Bodo amat kagak mau gue"

"Udahlah sana pergi"

"Lo tau gue gak suka banget sama dia Dar! Jijik banget gue sama orang receh" kata kyra dengan kesal disebrang sana.

"Gapapa ih kasian tuh dia nungguin dibawah"  olok-olok Dara.

"Bodo amat siapa suruh ke rumah gue" kata Kyra membaringkan tubuhnya dikasur.

"Nanti nyesel loh" ledek Dara

"Ngapai nyesel"

"Cepet kyra ganti baju terus keluar kamar"

"Gak mau Dar! Dia idiot banget gak gak gak"

"Yaudah gue chat Fary buat suruh naik aja keatas ke kamar lo!"

Sepertinya disebrang sana hanya berdecak sebal, "ya ya gue turun! Gila aja dia ke kamar gue!"

"Yaudah san---" sambung telpon dimatikan secara sepihak membuat Dara berdecak kesal sekaligus terkekeh melihat ponselnya.

Dara mengendarkan pandangan, dia sudah terlalu jauh berkeliling dan dia berada dikomplek yang sangat sepi sekali tidak seperti komplek rumahnya.

Malam sudah mulai gelap, tetapi Dara tetap berjalan menelusuri komplek itu. Namun, dia merasa dirinya sedang diikut oleh seseorang.

Aksa[Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang