61. Tunangan dimulai

2.7K 118 45
                                    

Satu bulan berlalu tepat pada hari ini Aksa dan Murti Akan bertunangan, acaranya benar-benar sangat megah membuat orang yang datang terteguk, pasalnya baru tunangan saja sudah megah bagaimana saat nikah? Oke itu sangat kejauhan sih, tetapi memang Andre sang papahnya tidak tanggung-tanggung dia mengundang anak satu sekolah ditambah alumni tahun ini pun di undang dan bahkan rekan-rekan bisnisnya dia undang.

Dia tak tahu apakah Dara datang keacaranya atau diam diri dirumah, Aksa dengan wajah seperti biasa duduk dibangku yang sudah disediakan.

Setelah acara tunangan selasai, ada sesi game dan couple dance. Acara ini akan dimulai 30 menit lagi tetapi Kenzo dan Fary sama sekali tidak tampak batang hidungnya.

Aksa dengan style formal membuat dirinya terlihat maskulin, Murti pun sama dengan Kenzo dan Fary dia sama sekali tak tampak batang hidungnya karena sibuk dengan meriah wajah.

Aksa menatap arah pintu masuk, berharap orang yang ditunggu datang. Ya Aksa menunggu Dara datang. Kalian boleh bilang Aksa egois, ia sendiri menyadari itu.

Benar saja orang yang diinginkan datang. Namun, Aksa tidak hanya melihat Dara dia juga melihat Dara berjalan dengan Fasya, di ikuti oleh Kyra, Fary, Kenzo, Lasya, Adit, Raihan dan Adeeva.

Dara sangat cantik dengan dress hitam melekat ditubuhnya dengan high heels menutupi telapak kakinya. Benar-benar sangat perfect.

"Wah Dara cantik banget, emang gak ada yang ngalahin kecantikannya" pendapat Queen.

"Iyalah emang kakak" balas Ana membuat Queen melotot.

"Enak aja! Songong lo jadi adek!" Kesel Queen

Tak lama Dara datang Murti pun datang dengan memakai gaun biru laut terlihat seperti cinderella berjalan menuju bangku yang sedang Aksa duduki.

"Wah kamu cantik sekali sayang" kata Alin saat Murti sudah duduk di hadapannya.

"Makasih tante" balas Murti malu-malu.

"Ih apasih mamah buta kali ya?" Bisik Ana ke queen dan langsung diberi pukulan oleh Queen.

"Mamah lo juga itu lul" kesal Queen

"Bercanda mulu loh berdua"  tutur king, membuat keduanya menatap sinis.

Alin berbisik kearah Aksa, "jangan gugup" Alin menatap Anaknya itu.

Aksa hanya memutar matanya malas, lagipula siapa yang gugup. Melihat abangnya yang sedari tadi makan membuat dirinya kesal, dasar sudah tua bukannya cari jodoh batinnya.

Acara pun dimulai, mereka sibuk mendengarkan pembawa acara membuka acaranya. Aksa, dipersilakan keatas panggung berukuran kecil bersama Murti.

Aksa membantu Murti jalan karena baju yang sangat panjang membuat Murti susah untuk berjalan.

Mereka pun berdiri diatas panggung, Aksa menatap ke arah Murti. "Sebelumnya kalian harus mendengarkan ini...." ucap Aksa membuat semua berbisik, Aksa seolah memberi isyarat kepada seseorang.

Dara menatap keduanya wajah murung, suara soundsytem terdengar yaring diruangan dan yang membuat dia terkejut adalah suara itu adalah miliknya.

"mau ngapain lo?"

"Menurut lo ini gelang dari siapa?"

"Ya mana gue tau, gak penting"

"Ini dari Aksa, lo gak pernahkan dikasih sama dia? Haha! Lo gak tau Aja Aksa tuh cuma jadiin lo mainan doang!"

"oh ya? Berarti bagus dong gue putus sama dia, makasih ya Murti udah bantuin gue dari orang yang cuma mainin gue DOANG!"

"sok tegar lo! Bahkan saat gue jambak aja, lo tetap sok kuat"

Aksa[Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang