38. Manusia istimewa

2.5K 83 9
                                    

Dara dan yang lain duduk didepan kelas untuk sekedar menunggu bel tanda masuk berbunyi, saat sedang asik-asiknya bercanda murti berjalan melewati mereka.

Semuanya siswa yang berada disana terkejut melihat perubahan murti yang memakai baju pas sekali dengan tubuh dengan rok yang gantung dan memakai rambut palsu sepanjang bahu berwarna hijau bercampur biru muda.

"Masih berani tuh cewek sekolah disini" ucap kyra dengan tenang, karena suaranya cukup keras semua murid menoleh kearahnya, lalu siswa berbisik. Sedangkan murti yang disindir hanya masa bodo dan terus berjalan.

Kyra mengangkat sebelah alisnya, "ngapain lo pada ngeliatin gue! Mau gue colok mata lo satu-satu?"

Seketika semuanya menatap kearah lain, dara menatap kearah kyra. "Lo tau?" Tanya dara berbisik.

"Tau lah, diakan sih cupu pemberani" balas kyra dengan santai, lagi-lagi orang semuanya berbisik tetapi tanpa melihat kearah kyra.

"Tapi lo gak macam-macam kan?"

"Ya pasti macam-macam lah"

"Ish kebiasaan"

Kyra hanya mengangkat bahu acuh, murti yang belum jauh pergi dari sana tiba-tiba sang ketos pun teriak.

"Woy rambut biru" ucap raihan dengan lantang, murti merasa terpanggil langsung  menoleh kearah belakang. Raihan langsung berjalan mendekatinya.

"Lo gak bisa baca papan peraturan? Hari ini lo udah dapet 100 poin!  Lo kesekolah mau ngejablay?  Rambut diwarnain, baju anak SD lo pakai dan juga pakai sepatu warna-warni! Lo gak tau sekolah kita itu ngebolehin pakai sepatu warna-warni cuma hari sabtu?" Ucap raihan dengan cepat.

"Bodo amat! Gak peduli, seterah gue lah mau pake apa aja" ucap murti lalu pergi meninggalkan raihan.

"DIH SOK BANGET LOH! AH IYA LUPA JATI DIRI YANG SEBENARNYA KAN UDAH KELUAR"  teriak raihan membuat semuanya berhenti berbicara.

Murti berhentikan langkahnya, langsung saja raihan berjalan dan menarik tangan murti lalu membawa murti pergi berjalan kearah ruang bk.

"Ck! Lepasin" ucap murti memberontak.

"Gak lo harus gue bawa keruang bk agar lo tau bagaimana rasanya dihukum! Gak pernah ngerasain kan lo?" Balas raihan matanya menatap murti dengan tajam.

"Lepas ih" ucap murti.

Raihan tidak mendengarkan ucapan murti dihanya terus berjalan.

"BAWA RAI KERUANG BK SERU TUH KALO GURUNYA MARAH-MARAH"  kompor kyra.

Dara, lasya dan adeeva saling tatap menatap lalu tiba-tiba tertawa, kyra yang melihat teman-temannya tertawa bingung. "Gila!" Ucap kyra langsung masuk kedalam kelas.

Bel masuk pun berbunyi semua orang masuk ke dalam kelas, dan memulai pembelajarannya.

---

"Fary! Kamu kenapa bengong saja?!" Tanya guru membuat fary tersadar dari lamunannya.

"Hah? Kenapa pak?" Tanya fary lola, kenzo dan aksa menatapnya hanya mengangkat bahu acuh.

"Dari tadi kamu gak dengerin saya?" 

"Gak pak, saya kan dari tadi bengong, bapak gak liat ya?" Tanya fary dengan polos.

"Emang hal apa yang kamu bengongin?" Tanya guru tersebut bercoba sabar.

"Bengongin kapan bel bunyi, terus saya kekantin buat jajan pak"

"Hah?"

"Iya pak saya lagi mikirin kapan bel istirahat berbunyi, abisnya dengerin bapak ngoceh bikin saya ngatuk, apalagi pelajaran ips isinya kan sejarah semua" ucap fary dengan polosnya membuat semuanya tertawa terbahak-bahak.

"Kamu mau istirahat lebih cepet?"

"Iya mau banget lah pak"

"Sekarang kamu lari lapangan 100 kali tanpa berhenti"

"Lah kok lari pak?"

"Mau cepet selesaikan belajarnya?"

"Iya"

"Yaudah lari, kan gak belajar tuh"

"Jadi sini bapak nyuruh saya lari biar cepet istirahat"

"Iya dong"

Fary berpikir sejenak, "oke deh saya lari pak" ucap fary langsung keluar kelas.

Semuanya menatap aneh kearah fary, terutama kenzo dan aksa.

"Bukan temen gua sumpah" ucap kenzo kepada anak-anak murid yang ada dikelas.

"Itu anak gemblung ya? kok mau-mauan disuruh lari" ucap guru dengan kepala geleng-geleng.

"Dia emang manusia istimewa pak" ucap raihan bersuara, membuat satu kelas kembali tertawa.

"Sudah-sudah, ayo kita mulai lagi belajarnya" ucap guru tersebut dan memulai pelajarannya tersebut.

----

Kyra menatap kearah lapangan yang terdapat fary yang sedang berlari memutarkan lapangan dengan semangat.

"75"

"76"

"77"

"78"

"79"

"80"

"Lagi ngapain lo!" Teriak kyra membuat fary menoleh kearahnya tanpa memberhentikan larinya.

"Lagi lari lah gak liat?" Ucap fary, "83"

"Lo dihukum?"

"Kagak"

"Lah terus loh ngapain disini kalo bukan dihukum?"

"Kata pak guru siapa ya tadi, pokoknya guru ips kalo mau cepet istirahat gua lari lapangan dulu sampe 100 kali tanpa berhenti.... 85" ucap fary jujur.

Kyra melongo, dia mengerti sekarang anak ini lari dengan semangatnya karena dihukum oleh guru ips, gara-gara dia ingin istirahat lebih cepat.

"Lo sama aja dihukum, bego" ucap kyra dengan malas.

"Beda kalo dihukum gegara gue buat salah, kan gue gak buat salah gue cuma mau istirahat lebih cepet"

Kyra hanya masa bodo, dia menatap kearah fary. Dan duduk dipingir lapangan. Sebenarnya dia juga males masuk kelas.

"95"

"96"

"97"

"98"

"99"

"100"

Fary langsung berlari kearah kyra dan duduk disamping kyra.

"Cape juga ya" ucap fary sambil ngos-ngosan.

"Jangan deket-deket lo bau" ucap kyra sambil mendorong tubuh fary menjauh.

"Lo gak punya minum apa? Tenggorokkan gua sakit nih" ucap fary sambil memegang lehernya.

"Lo liat gue bawa-bawa minuman gak?" Tanya kyra sedikit sewot.

"Gak ada sih, beliin ke gue cape"

"Dih siapa lo siapa gue"

"Gitu banget si sama temen"

"Bodo amat"

"Yaelah, yaudah anterin gua lah" ucap fary sambil menari tangan kyra pelan. "Nanti kalo gue pingsan bawa gue ke uks ye?"

"Apasih lepas gak? Ogah banget gua bawa lo ke uks" ucap kyra kesal.

"Udah ah gapapa, biar gue ada temennya"  ucap fary.

Sampai dikantin kyra dan fary langsung duduk, "bu air putih botol satu, sama es teh dua ya" teriak fary kepada ibu kantin.

Ibu kantin hanya menganguk kepalanya.

"Kok tiga?"

"Lo kan satu, es teh kan? Nah gue sisanya"

______________________________

Vote and comen.
Follow ig aku ya: @i.dhsr , @i.dhsrr

Aksa[Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang