55. Gelang

2.2K 79 30
                                    

"Makasih" kata Dara saat Aksa sudah selesai memijat kakinya, orang itu hanya menganguk mengiyakan lalu pergi untuk menaruh kotak itu kembali ke tempatnya.

"Kok bisa disini?" Tanya Dara kikuk

Aksa menoleh ke arah Dara, "lah lo?" Bukan menjawab Aksa malah Balik bertanya.

"Di suruh buat balikin buku" jawab Dara

Aksa kembali ke tempat tadi duduk disamping dara, "oh" balas Aksa.

Dara menatap ke arah Aksa, "lo kenapa ada disini?" Tanya dara lagi

"Bolos" ucap Aksa yang mata menatap lurus ke depan.

"Bolos?" Ulang Dara

"Kenapa? Seterah gue lah" jawab Aksa sembari memejamkan matanya. "Gue minjem paha mau tidur"

Tanpa persetujuan dari Dara, dia sudah lebih dulu menaruh kepala di paha Dara untuk di jadikan batal.

"Aksa lo gila" ucap Dara dengan badan yang ingin bangun dari duduknya. Namun, Aksa tak bergerak sama sekali membuat dirinya susah untuk bangun.

"Sebentar si pelit amat" kesal Aksa dengan mata masih terpejam

"Enak aja! Gue mau ke kelas! Awas ish" tegas Dara mendorong-dorong tubuh Aksa untuk menjauh darinya.

Aksa dengan kesal membuka matanya dan mengangkat tubuhnya sedikit menjadi lebih dekat dengan wajah Dara dan berhasil membuat cewek itu ternganga.

"Ma...mau apa lo?" Tanya Dara dengan gagap

Aksa mengendus, "sebentar kek, sampai jam istirahat" pinta Aksa yang menidurkan kembali kepalanya.

Dara berdecak kesal sembari menyilangkan tangannya di atas perutnya. Pemaksa gak ada berubah berubahnya batin Dara kesal.

"Gue denger" ucap Aksa tiba-tiba.

Dara melototkan matanya menatap Aksa, dia saja tidak berbicara sedikit pun. Dih ini anak kenapa? Gak ada yang ngomong padahal batin Dara lagi.

"Lo yang ngomong" kata Aksa lagi

Dara mengeleng-gelengkan kepalanya, sudah ini beneran aneh mending sekarang dia diam saja sampai bel jam istirahat berbunyi.

------

Aksa berdiri di depan kelas XI IPA1 menunggu Murti keluar dari kelasnya. Sepertinya, kelas ini sedang ada ulangan jadi belum keluar.

Sampai terdengar bunyi pintu terbuka, semua yang keluar menatap Aksa bingung. Tapi Aksa hanya mengacuhkan saja, murti pun muncul dan menatap Aksa bingung.

"Loh belum pulang?" Tanya Murti

Aksa menggelengkan kepalanya, "pulang bareng" ucap Aksa

Murti terkejut bukan main, "serius?" Tanya Murti, seperti tidak mungkin Aksa duluan yang mengajak sampai kek kelasnya hanya untuk mengajak pulang bersama.

Aksa menganguk, "iya, tunggu gue selesai latihan dulu" balas Aksa

Akhirnya........ kalo seperti ini Aksa bakal jadi milik gue seutuhnya batin Murti dengan sangat senang.

"Yaudah ayo" ucap Murti sembari merangkul tangan Aksa.

"Sebentar" ucap Aksa sembari mengambil sesuatu di saku, Murti pun bingung.

"Nih buat lo" ucap Aksa sembari memberikan kotak kecil.

Murti melebarkan mata dengan tangan mengambil kotak itu, "ini apa?" Tanya Murti

Aksa tak menjawab dia hanya mengisyaratkan untuk membuka Kotak itu, Murti yang mengerti langsung membuka kotak itu.

Ternyata di dalamnya berisi gelang yang sangat cantik, Murti melihatnya benar-benar takjub bukan main.

Aksa[Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang