28. Pantes marah-marah

2.9K 95 2
                                    

Aksa mengendarkan padangannya ke segala arah, tetapi dia tidak menemukan seseorang sedang iya cari, siapa lagi kalau bukan dara.

Sampai akhirnya aksa menemukan kedua temen dara yang sedang duduk dimeja kantin, Aksa berjalan kearah mereka.

"Dara?" Tanya aksa.

Lasya dan kyra menenggok kearahnya aksa yang sedang menatap keduanya. "Lo nyari dara?" Tanya lasya yang dibalas sekali anggukan kepala oleh Aksa.

"Dia di kelas, kata males ke kantin," ucap kyra malas dan kembali fokus ke makanannya.

Aksa tidak menjawab ucap kyra dia langsung pergi, tetapi sebelum pergi dia menonyor kepala kyra pelan, lalu jalan dengan santai tanpa mendengarkan makian yang dikeluarkan oleh kyra.

"Sodara laknat!" Ketus kyra, lasya yang melihatnya hanya terkikik geli.

Aksa pergi kearah warung sedikit sepi, untuk membeli air putih dingin. Setelah itu dia langsung berjalan kearah kelas dara.

Dia berjalan menelusuri lorong yang dipenuhi oleh sekumpulan cewe dan cowok yang sekedar kumpul, dan hampir semua pasang mata menatapnya.

Ini tidak seperti biasanya, biasanya hanya cewek yang haus dengan cowok-cowok seperti Aksa yang menatapnya, tetapi ini tidak bahkan cowok juga menatapnya. Mungkin juga karena kejadian kemarin. Ah entahlah Aksa juga tak peduli.

Saat sudah sampai kelas dara dia melihat seseorang yang dia cari sedari tadi, dan tampaknya orang itu sedang gelisah entah sedang apa orang itu. Aksa pun berjalan mendekat kearah dara.

Sepertinya dara tidak menyadari kedatangan aksa, membuat orang itu menaruh air putih yang baru saja dia beli tadi, ke meja milik dara.

Sedangkan dara terkejut bukan main dia langsung mematikan ponselnya dan menyembunyikan ponsel dibelakang badannya.

"Eh.. aksa," sapa dara kikuk sambil menggaruk-garuk lehernya yang tak gatal.

"Ngapain lo," aksa memicikan matanya.

"Ah itu..." Ucap dara dengan gugup, "lagi baca wattpad genre misterius."

Dara menyengir macam orang bego, sedangkan Aksa seperti biasanya wajah tanpa ekspresi.

"Udah makan?"  Tanya aksa, yang hanya dibalas geleng-geleng kepala oleh dara, membuat Aksa makin mendatarkan wajahnya.

"Bego!" Dengan entengnya Aksa mengeluarkan kata itu membuat dara berdecih.

"Padahal gue pinter, tapi kenapa lo selalu ngatain gue bego!" Ketus dara.

Aksa tak menjawab dia malah mengelus kepala dara pelan, tapi ditepis oleh dara.  Membuat aksa mengerutkan dahinya binggung.

"Tangan lo kasar males!" Ucap dara santai, membuat aksa mengendarkan pandangan kearah lain.

"Adeeva gak masuk?" Tanya Aksa yang ingin memanas-manasi dara.

"Gak tau! Emang gue emaknya!" Sewot dara, membuat aksa tersenyum kecil.

Siapa juga yang tidak kesal jika pacarnya menanyai cewek lain kepada kepada ceweknya sendiri. Kalo ada dara ingin memberi mobil kepada orang itu, fotonya tapi.

Aksa mencubit pipi dara pelan, "kan lo temen sekelasnya," ucap aksa.

"Dan lo temen kecilnya, emang dia gak ada bilang kalo dia gak masuk?! " ucap dara balik dengan nada ketus.

"Ada," ucap aksa singkat.

Dara membulatkan matanya lebar, "bilangkan? yaudah!" Ketus dara sembari memutar badannya dara menjadi membelakangi aksa.

Aksa[Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang