51. Udahan

2.2K 84 29
                                    

  "Terus lo pikir ini gak tega? Hah?" Tanya Dara lemas lalu pergi meninggalkan semuanya.

"DAR! DARA" teriak Aksa yang tidak digubris sama sekali oleh Dara.

Adit bangun dari duduknya dan ingin mengejar Dara, tetapi di tahan Aksa. "Kenapa sih?! Mau ngelarang gue ngejar Dara?! Lo tuh pengecut bangsat!" Bentak Adit yang menepis tangan Aksa

"Lo siapanya?" Tanya Aksa santai tapi menusuk membuat Adit langsung terdiam. Setelah itu Aksa pergi untuk mencari keberadaan Dara

"Lo sih udah tau si Aksa kalo ngomong tajem, segala berulah!" Ucap Kenzo

"Kesel gue"  jawab Adit

"Wah jangan-jangan lo suka ya sama Dara?"  Tanya Fary

Adit menatap kearah Fary, "kalo iya kenapa? Emang apa salahnya suka?" Tanya Adit langsung diberikan tatapan jahil oleh Kenzo dan Fary

Tiba-tiba Lasya datang membawa minuman dan meletakkan minum itu dengan sangat tidak santai, "nih minum lo pada, makanannya nanti dianter. Gue mau balik!" Ucap Lasya lalu pergi, sebelum benar-benar pergi Lasya menatap Adit dengan sangat tajam.

"Lah itu temen lo kenapa?" Tanya Adeeva kepada Kyra, yang ditanya hanya mengangkat bahu acuh.

"Nah itu dia sekarang kenapa dah?" Tanya Fary yang bingung sama semua orang yang mulai pergi satu per satu.

"Gatau lah, gue mau kejar aja dia deh" kata Adit lalu pergi

"Tuhkan sekarang tinggal kita berempat doang!" Tutur Fary

"Bacot lu!" Cetus Kyra, dia bangun dari duduknya dan mengajak Adeeva balik. Adeeva yang sudah laper ingin makan terpaksa batal dan ikut Kyra.

"Kita tinggal berdua" ucap Fary polos

"Kita? Lo aja kali sama tembok kasur" balas Kenzo kini giliran kenzo yang pergi.

"Yah jadi sendiri, yaudahlah gapapa abisin makanan yang baru dateng aja gue mah"

--------

Aksa mencari Dara kemana-mana dari kelas, perpus, taman belakang, lapangan bola dan basket. Semuanya sudah Aksa cari kecuali kamar mandi, ya iyalah Aksa cowok mana boleh masuk kamar mandi cewek? yang ada diakan masuk ruang bk.

Dia mengingat-ingat ruang apalagi yang belum Aksa datangin, tiba-tiba otaknya langsung bertuju ke ruang musik dan keruang Dance.

Tapi dia lebih memilih ke ruang musik, karena dia merasa bahwa Dara berada disitu. Tanpa berpikir panjang Aksa langsung melangkah kaki ke ruang itu.

Saat sudah dekat dia mendengar latunan musik di iringin oleh suara gitar, dia tau siapa yang menyanyi, dia sangat-sangat tau.

Suara orang yang sedari tadi dia cari, suara itu sedikit pecah karena beradu dengan sesegukan orang itu.

Aksa membuka pintu ruangan dengan sangat hati-hati dan pelan, sampai tidak terdengar suara pontu terbuka.

Dia melihat Dara sedang duduk membelakanginya sembari menyanyi.

Aksa tidak langsung mendekat kearahnya dia mau melihat sesampai mana Dara bersedih. Sampai sudah 3 lagu yang dara nyanyikan Aksa masih berdiri dibelakangnya.

Sepertinya Dara sudah lebih tenang, dia melihat Dara meletakkan gitarnya disampingnya dan Aksa melihat dara seperti mengapus air matanya.

"Hahaha ngapain si dar nangis?" Tanya Dara kepada diri sendiri

"Dia baru dijodohin, belum nikah kenapa udah sesedih itu?" Kata Dara yang mengadahkan pandangan ke atas.

"Hiks.. hiks, tega banget sih!" Lirih Dara menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

Aksa berjalan dengan sangat hati-hati agar bisa didepan Dara tanpa gadisnya ini sadar. Dia megang tangan Dara lembut, Dara yang tadinya sedang nangis langsung berhenti.

"Aduh hantu jangan ngajak main dong" ucap Dara dengan tangan semakin kencang menutup wajahnya.

"Gue lagi sedih tau!" Seru Dara kesal

Aksa tersenyum kecil, "mana ada hantu ganteng?" Kata Aksa

Dara langsung menjauhkan tanganya dari wajahnya, Dara langsung melihat wajah datar Aksa benar-benar berhasil membuat Dara terkejut.

Dara memundurkan badannya kebelakang, "lo lewat mana?!" Tanya Dara

"Please deh jangan bilang ini hantu nyamar jadi Aksa? Maafin gue deh kalo tangisan gue bikin lo keganggu gue minta maaf, tapi tolong jangan kaya gini" ucap Dara memeramkan matanya takut

Aksa memeluk tubuh Dara membuat Dara reflek teriak, "WOI HANTU! IH KAN GUE UDAH MINTA MAAF, IH GAK LUCU AH. LEPASIN IH MAMA!"

Bukannya dilepas Aksa malah mempererat pelukannya. "Ih mama, dara takut...hiks hiks" ucap Dara sesegukan

"Gue bukan hantu yang nyamar jadi gue" ucap Aksa, "ini beneran gue, bener-bener gue"

Sepertinya Dara percaya bahwa yang sedang berada dipelukan adalah aksa, dia mendorong tubuh Aksa agar jauh dari dirinya, tetapi memang tenaga dirinya dengan aksa berbeda jauh, jauh sekali jadi Dara tidak bisa melepaskan pelukan mereka.

Akhirnya Dara hanya pasrah dan menunggu aksa berbicara, sampai 5 menit mereka pelukan Aksa tidak mengeluarkan suaranya.

"Maaf!" Satu kata itu membuat Dara yang tadinya sudah tidak menangis jadi menangis kembali.

"Maaf buat semuanya" kata Aksa lagi.

"Gue pikir gue mau dijodohin sama orang yang gak gue kenal makanya gue nggak ada cerita-cerita sama lo, pikir gue cewek yang dijodohin sama gue juga punya pacar jadi kita bisa sama-sama nolak. Tapi gue sama sekali gak tau kalo gue dijodohin sama cewek sialan itu" terang Aksa panjang lebar.

Dara menghapus air matanya, "kenapa lo gak bilang aja sama gue? Guekan bisa mundur secara perlahan"

"Mundur? Ini alasan gue nggak mau cerita sama lo, pasti lo bakal ngejauhin gue secara perlahan!" Ucap Aksa sedikit kesal

"Ya mau bagaimana lagi? Gue harus jadi PHO lo sama dia cuma gara-gara kita gak mau pisah?" Tanya dara

"Gue, lo dan dia sama-sama punya hati, punya perasaan, punya pikiran. Bagaikan dia hati, lo perasaan dan gue pikiran. Dia hati yang bisa rapuh karena kita dan lo perasaan yang gak tega sama gue dan sedangkan gue pikiran lebih milih mundur agar si hati gak rapuh karena liat perasaan dan pikiran deket" jelas dara

Aksa diam membisu, mulutnya seakan digembok agar tidak bersuara. Secara tidak sadar Dara melepaskan pelukan mereka.

Dara menarik nafasnya panjang, "kita sampai disini aja sa, kalo emang kita jodoh, mau sejauh apapun lo dari gue lo bakal balik kegue. Tapi emang kita gak jodoh kebalik dari tadi"  ucap Dara tersenyum kecil lalu pergi gitu saja.

________________________________________

Voteandcome
Typonya banyak lah pokoknya

Aksa[Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang