42. Gaada namanya naik darah

2.5K 87 20
                                    

"lo kurus banget" ucap Aksa blak-blakan. membuat dara terbelak saat mendegarnya.

Dara menjauhkan tubuhnya dari aksa, "Aksa!" Kesal Dara.

"Apa? Emang kuruskan kaya lidi?" Tanya Aksa dengan sangat tidak bersalahnya.

"Gue gak sekurus itu" ucap Dara sembari mencubit perut Aksa kencang.

"Iya body goals banget lo dah" pasrah Aksa dengan mangut-mangut, mengiyakan saja.

"Iyalah emang body goals banget gue" ucapan Dara bangga.

"Iya kalo diliat dari jauh" ucap Aksa asal.

Dara mendecak sebal, dia memajukan bibir bawahnya seperti anak kecil yang sedang kesal tidak diberikan gulali oleh bundanya. Aksa menahan agar tidak tersenyum melihat ekspresi kesal Dara. Aksa mendorong kening dara dengan kejam.

"Lo jelek, nggak usah sok imut"

Dara menatap Aksa kesal lalu menepis tangan Aksa kasar, menatap tajam kearah Aksa.

" Cantik gini!" Kesal Dara.

"Itu mah perasaan lo aja kali" balas Aksa dengan santai.

"Enak aja, emang gue cantik!"

"jelek gitu"

"Seterah!"

Dara terdiam, duduk lagi dengan wajah datarnya, Aksa tersenyum jahil. "Iya Dara cantik banget" ucap Aksa dengan tangan mencubit pipi Dara.

Dara memajukan bibirnya satu centi, "sakit anjir" kesal Dara sambil menepis tangan Aksa.

"Cih.. jadi cewek kasar banget!" Cibir aAsa.

"Udah lah ayo pulang, gue pesen ojol lagi nih ya lama-lama" ucap Dara. "Gue mau nonton doi gue yang ke10000+"

"Ngayal terus" ucap Aksa lalu meninggalkan Dara.

Dara mengikuti Aksa dari belakang, "ih jangan ditinggalin dong"

"Katanya sama bang ojol?"

"Ih bercanda tau!"

"Bilang aja gak bisa jauh dari gue" ucap Aksa pede.

"Najis dah" ucap Dara yang terus menyamakan  langkah Aksa tetapi karena langkah Aksa lebih panjang jadi Aksa terus membelakangin Dara.

Dengan sangat tiba-tiba Aksa berhenti. Dara yang tak menyadari akhirnya menabrak tubuh Aksa.

"Aduh" lirih Dara sembari mengusap-usap kepalanya sendiri. "Kalo mau berhenti bilang-bilang atuh, sakit ini kepala"

"Siapa suruh dibelakang gue?" Tanya Aksa dingin.

"Gaada si? Lagian tadi gue ditinggalin segala!" Kesal Dara.

"Yaudah nggak usah sewot" ucap Aksa yang berjalan kembali.

"Lu si bikin gue naik darah terus!"

"Nggak ada namanya naik darah"

"Ada"

"Nggak! Adanya darah tinggi" ucap Aksa

"Seterah lo sa seterah!" Kesal Dara yang akhirnya yang jalan duluan kearah pakiran sekolah.

Aksa yang melihat Dara seperti itu hanya tersenyum lebar dan mengikuti Dara berjalan.

------

Aksa pun turun dari motornya dan berjalan kearah pintu masuk dengan gonta-gantai. Dirinya sangat lelah hingga seperti ingin pingsan, padahal sedari tadi dia tidak berbuat apa-apa.

Aksa[Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang