20. Main

3.1K 99 2
                                    

Pagi yang sangat cerah, dara baru bangun dari tidurnya. bingung kapan dirinya ada dirumahnya? Dia melihat jam yang sudah menuju pukul 09.45am.

Dara pergi kekamar mandi untuk melakukan ritual mandinya dan setelah selesai dia langsung turun kebawah untuk sarapan. Dara sangat yakin dia ditinggal makan oleh mamah dan papahnya.

Langsung saja dara makan nasi goreng buatan bi inah yang menurutnya paling top.

Saat sudah selesai makan dara ingin balik lagi ke kamar tetapi dara mendengar suara keributan dari ruang keluarga membuat dia penasaran ingin melihatnya.

"Awas bang lai, itu musuhnya mau nyelang tuh ati-ati." Ucap devon hoboh sendiri.

"Iya-iya jangan berisik nanti malah kalah nih," balas raihan panik.

Dara melihat kearah devon dan raihan dengan nada susah diartikan. "Raihan!! Adek gue jangan di ajarin main ps!!" Ucap dara garang.

Raihan dan Devon langsung mengalihkan pandangan kearah dara.

"Eh putri tidur udah bangun," kata Raihan sambil cengengesan dara hanya memberi tatapan tajam kearah raihan.

"Bang lai enggak ngajalin aku maen ps tau, dia cuma ngasih tau gimana cala mainnya," Ucap Devon dengan wajah polosnya.

"Sama aja bahlul!" Kesal keduanya membuat Devon tertawa.

"Lo tumben banget Dateng ke rumah?" Tanya dara dengan wajah bingung.

"Suntuk gue, osis gak ada libur-liburnya."

"Kan gue bilang ga usah gegayaan ikut-ikut osis, sekarang nyeselkan lo."

"Tapi enak lah, gue kan jadi tenar," ucap Raihan sambil mengibaskan rambutnya kebelakang.

"Emang dasar ini nih generasi Indonesia sekarang, Devon jangan dicontoh ya, yang kaya gini." Ucap dara sambil mengusap pala devon pelan. Langsung diberi jempol loh devon.

"Enak loh dev, nanti kamu bisa jadi panitia razia satu sekolah. Orang-orang rambutnya botak kamu rambutnya nanti kaya Abang." Hasut raihan dengan menaik turunkan alisnya.

"Gak ah lambut Abang kaya cewe." Ucap Devon polos membuat dara tertawa kencang.

"Kamu itu belom tau nanti kalo udah gede pasti mau punya rambut kaya Abang deh serius." Jawab raihan menyakini. Dara memberi isyarat agar devon tidak mau mengikuti ucapan raihan.

"Gamau," tolak Devon yang tangannya dia lipatkan ke dada.

Dara melirik kearah Raihan dengan tawa yang ditahan-tahan, "apa lo liat-liat?!" Tanya Raihan ketus.

"Didih kesel hahahaha," ucap dara tertawa kencang.

Raihan menatap dara dengan tatapan tajam, dan melanjutkan memainkan play station lagi, Dara pun juga ikut bermain dengan raihan.

Sampai terdengarlah suara dari luar rumah membuat raihan dan dara mengepause permainannya.

"Assalamualaikum lasya yang cantik ini datang." Ucap lasya dengan suara cemprengnya.

Dara, Raihan dan Devon pun berjalan keluar rumah dara.

"Pada mau ngapain?" Tanya dara sambil menaikkan sebelah alisnya binggung. melihat ada lasya, kyra, adeeva dan Aksa berserta teman-temannya.

"Mau mainlah, ya masa mau sekolah," Ucap Fary nyelonong masuk kedalam rumah dara. "Ayo masuk sini masuk," ucap Fary yang sudah duduk disofa ruang tamu.

Semua orang yang melihatnya tercenggang."yang punya rumah dia apa gue," bisik dara ke raihan yang hanya diberi geleng-geleng kepala oleh raihan.

Aksa[Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang