Ekstra part (spesial fary-kyra) 2-2

2.7K 60 2
                                    

"lo pikir ini lucu?"

Fary hanya tersenyum lebar dengan wajah sangat polos, "iya jelas lucu banget lah, lo nangis kaya gitu hahahahahaha"

Kyra menatap Fary tak percaya, dia benar-benar kesal dan ingin keluar dari mobil tapi dengan gerakan cepat fary kunci pintunya dan berjalan kembali.

"Gue mau pulang Fary" ucap Kyra.

Fary tak menjawab dan fokus kearah depan saja, membuat Kyra melipat tangannya dengan kesal.

"Maaf tadi kelewatan bercandanya" kata Fary dengan wajah merasa bersalah. "Tapi gapapa deh gue jadi tau lo itu cemburuan hihihi"

Kyra mengedus, "bangke lo! Muter balik gak!"

"Gak mau"

"Ck! Muter"

"Gak"

"Muter ih!"

"Gak mau ih!"

"Dahlah"

Kyra hanya pasrah saja memilih untuk diam dan memainkan ponselnya, "di ponselnya ada apaansih? Serius banget"

Kyra menoleh kearah Fary sekilah, "ada apake" jawab Kyra singkat.

Dengan cepat Fary mengambil ponsel Kyra dengan lihai, membuat si empunya kesal setenggah mati.

"Balikin Fary apaansih!" Kesal Kyra.

"Gak" jawab Fary yang ponselnya dia taruh dibawah pahanya. "Kalo mau ngambil ya ambil sendiri" ucap Fary dengan nada acuh.

"Lo mesum banget!!!!" Bentak Kyra dengan kesal.

"Iii pikirannya udah kemana tau! Gue nyuruh lo ngambil hape lo bukannya megang paha gue kali" ucap Fary dengan sedikit mengoda.

"Bodo amat ah ngeselin banget si!" Ucap Kyra dengan wajah sangat merah.

"Uuu sayang ku melting uuu" kata Fary sok romance sambil mengusap-usap kepala Kyra dengan sangat kejam, membuat Kyra dengan kesal melempar tangan Fary kesebarang arah.

Fary merintih kesakitan membuat Kyra yang meleparnya tekejut, "sakit?" Tanya Kyra dengan wajah cemas membuat Fary mengulum senyum.

"Iya aduh sakit banget" balasnya dengan wajah lemas.

Dengan sangat hati-hati Kyra mengusap tangan Fary, "gue tiup ya?" Tanya Kyra

"Iya tiup aja, di cium juga gapapa" kata Fary dengan wajah yakin. "Aduh kok makin sakit ya?"

Ayo beri tepuk tangan untuk Fary yang suka membuat drama, sedangkan Kyra dengan sangat bodohnya mempercayainya. Malah sangat khawatir seperti ini, tak lupa dengan wajah cemasnya.

"Iya-iya usapnya disebelah situ" ujar Fary.

Kyra menepuk pelan tangan Fary, "udah lo fokus depan aja gubluk! Gue gak mau ya mati konyol!"

"Kita dikit lagi nyampe" kata Fary dengan wajah gembira.

"Emang kita mau kemana?" Tanya Kyra bingung.

"Kenapa nanya kaya gitu seharusnya nanya gini 'emang kita ini dimana?' bukannya 'kita mau kemana' udah tau mau nyampe masih nanya, minta disunat udelnya" ujar Fary dengan gemas.

"Iya juga si goblok lo hahahahaha" Kyra tertawa sembari menonyor pala Fary pelan.

"Yaudah ketawa ya ketawa aja gubluk gausah nonyor kepala aike" ucap Fary dengan pura-pura menyibakan rambut panjang bayangannya.

"Jijik lol!" Kata Kyra yang geli.

Mereka pun sampai didepan rumah yang sangat sederhana membuat Kyra bingung sembari menatap kedepan.

"Mau ngapain?" Tanya Kyra lalu menoleh kearah Fary.

"Yaudah turun aja sih" kata Fary membuka pintu mobilnya, Kyra berdecih dan hanya mengikuti saja Fary turun. Baru saja dia turun ada dua anak kecil berlari kearah mereka.

"Abang!!!!!" Teriak Anak kecil itu.

Kyra hanya diam saja menatap mereka bertiga, dia sama sekali tidak tahu siapa dua anak itu.

"Kangen ya?" Tanya Fary kepada dua anak kecil itu sambil memeluk dua tubuh anak kecil itu.

"kangen, Abang Fali jarang banget kesini" ucap anak kecil itu cemberut, lalu anak itu menatap Kyra. "Itu siapa bang?"

Kyra tetap dalam pendiriannya, tetap diam tanpa bersuara. Fary menoleh kearah Kyra, "oh kakak jelek itu?" Tanya Fary.

Kyra melototkan matanya, membuat anak kecil menyembunyikan wajahnya dibelakang tubuh Fary, membuat siempu tertawa.

"Dia namanya kakak Kyra, mukanya galak aslinya mah emang galak hehehehehe, gak deng bohong dia baik kok baik" kata Fary yang memperkenalkan Kyra kepada kedua anak itu.

"Halo" sapa Kyra seadanya.

"Halo" kata kedua anak itu yang sudah tidak bersembunyi dibalik tubuhnya Fary.

Kyra merendahkan tubuhnya agar sejajar dengan anak kecil itu, "nama kalian siapa?" Tanya Kyra.

Anak kecil dengan rambut diikat rapih lebih dulu memberi uluran tangan, " nama aku zeyan dan dia syudan" dengan sangat senang hati Kyra membalas uluran tangan anak kecil itu.

"Kok kalian bisa kenal dengan mas pabo ini?" Tanya Kyra dengan mengusap rambut Keduanya.

"Waktu itu kita ketemu sama Abang Fary, nah disitu Abang Fary lagi sedih" jawab Syudan.

"Sedih kenapa?" Tanya Kyra.

"Awalnya kita gak tau, kita samperin aja dan nanya Abang Fary eh taunya sedih gara-gara gantungan mobil bentuk kucingnya hilang. Akhirnya kita ngehibur terus dibeliin eskrim deh, dan juga Abang Fary jadi makin sering kerumah deh" kata Zeyan.

Kyra yang sudah mengetahuin jalan pikirnya Fary hanya mengeleng kepala sambil tersenyum lebar membalas Perkataan zeyan.

"Dia berdua sangat berjasa di hidup gua" kata Fary tersenyum sumrigah

Kyra hanya mengangkat bibir ataskan kesebelah kanan sekilas dengan wajah tak senang, "mau jalan gak? Main gitu main?" Kata Kyra kepada mereka

"Mau!!!!" Teriak zeyan dan syudan

Fary melotot, padahal dia hanya ingin berkunjung sebentar dan setelah itu akan berjalan berdua dengan Kyra.

"Ihh kan kita mau jalan" kata Fary membantah perkataan Kyra.

Kyra menoleh kearah Fary, "Ya emang kenapa?" Tanya Kyra dengan lirikan tajam.

"Udah sana Zeyan, Syudan pamit dulu sama mamah" kata Kyra sembari mengelus rambut Kyra.

Zeyan dan Syudan menganguk lalu pergi berlari kearah rumahnya. Fary mendekatkan diri ke arah Kyra, "parah si kan pengen berduaan" kata Fary dengan kesal menguncang-guncangkan tangan Kyra.

"Berduaan aja sono sama setan" kesal Kyra berjalan kearah Rumah Zeyan dan Syudan.

Fary menyusul, mereka pun jalan bersama.

"Masa berdua sama setan"

"Ya emang kenapa? Kan udah satu jenis"

"Iya gua setan, lo iblisnya"

"Bangsut!" Kyra mencubit pinggang Fary dengan kencang.

"Aduh sakit kali" kesel Fary

"Bodo amat"

______________________________________

Halo gais!!

Btw cerita masih ada satu kali chapter dan setelah itu baru benar-benar tamat.
Jadi jangan diapus dulu ya cerita aksa hihihihi
Thanks for reading.


Aksa[Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang