07. Perpustakaan?

4.1K 130 3
                                    

"makan daging anjing dengan sayur kol"

"Sayur koooooollll sayurrrr kooolll makan daging anjing dengan sayur kollll."

"Waktu Abang pergi kesiborong-borong datang hujan yang amat deras lah. Terkejod Abang terheran-heran sebab Abang belum pernah ke sana."

Kini Fary berteriak-teriak-kan macam orang gila baru yang baru saja keluar dari rumah sakit jiwa.

"Berisik anjir ry. Lo mau dikasih tugas?!" Tanya Bryan si ketua kelas.

"Gabakal elah." Ucap Fary songong lalu melanjutkan nyanyi-nya.

"Etdah bocah dibilangin batu bat." Ucap Raihan yang ikut nimbrung, Fary bukannya berhenti malah makin menjadi.

"KINI SENDIRI DISINI. MENCARI TAYO TAK TAU DIMANA. SEMOGA TENANG TAYO DISANA SELAMANYA AAAAAAAA." Suara Fary makin kencang.

"DIEM!" Bentak Aksa sambil menjitak kepala Fary dengan keras.

"Ebuset sakit woi" ucap Fary sambil mengusap kepalanya.

"Berisik banget lo tidur deh mending, daripada lu kaya orang gila" Ucap Kenzo yang mulai jengah.

"Ga'ah bosen tidur mulu. Dirumah gua udah tidur terus masa iya disekolah juga tidur" Ucap Fary.

Ada benarnya juga, jika dirumah sudah banyak tidur untuk apa disekolah juga tidur? akhirnya yang lain hanya membiarkan Fary melakukan sesukanya.

"Yaudah terserah lo deh" Ucap Kenzo malas. Fary hanya mengangkat bahu acuh dan mendekati Aksa.

"Aksa." Ucap Fary berbisik disamping telinga Aksa, orang yang dipanggil reflek mendorong wajah Fary.

"apaansih" gerutu Aksa.

"Santai aja kali bang, tadi dara kenapa?" Tanya Fary serius. "Tanya sendiri sama orangnya" balas Aksa yang fokus dengan ponselnya.

"Gua serius bego"

"Gua bukan bapaknya"

"KESELL AH, nanya sama lo mah emang ga pernah jelas" Kesal Fary.

"Emang" Ucap Aksa seadanya. Membuat Fary semakin jengkel, tiba-tiba ide gilanya muncul ia bangun dari tempat duduknya dan berjalan kebangkunya Raihan.

"Mau ngapain loh?!" Tanya Raihan sewot.

"Ebuset gua kesini gak bakal cabuli lo kali, gua gak homo" Ucap Fary ngaco.

"Yaudah mau ngapain lo kesini?"

"Lo sahabatnya Dara?"

"Iya ngapa?" tanya Raihan dengan tenang. Fary mendekatkan dirinya ke Raihan lalu berbisik.

"Aksa suka tuh sama Dara." Ucap Fary sangat pelan nyaris tak terdengar, membuat mata Raihan membesar.

"Hah? demi apa lo, gua kira dia gak suka sama manusia" Ucap Raihan tak percaya sambil melihat kearah meja Aksa.

Aksa yang merasa dipandang langsung melihat kearah raihan dan Fary dengan tatapan bingung lalu mengangkat sebelah alisnya.
Itu bocah nyebar hoax apaan lagi dah. Batin Aksa.

"Tanya aja Sono kalo gak percaya." Ucap Fary dengan santai membuat Raihan terbangun dari bangkunya dengan cepat berjalan ke meja aksa.

"Woi sa." Tegur Raihan, Aksa yang ditegur hanya menaikkan sebelah alisnya.

"Lo beneran suka sama dara?" Tanya Raihan memastikan siapa tahu Fary ngibul alias berbohong. Aksa yang mendengarnya tiba-tiba terbatuk.

"Fitnah! Kata siapa lo!" Kesal Aksa. Raihan tau kalo ini bahaya dia sedikit mundur lalu menunjuk Fary yang sedang memainkan sapu dan Raihan pun berjalan kek meja tempat ia duduk.

Aksa[Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang