40. Putus?

2.6K 94 6
                                    

"terus mau lo apa?" Tanya aksa yang ingin langsung ke inti, dia malas mendengarkan alasan-alasan yang dikeluarkan dalam mulut dara.

"Gue mau kita putus" ucap Dara setengah sadar.

Aksa mendengarnya mengalih pandangan kearah lain dan berjalan pelan, "liat siapa anak kecil? Gue atau lo?" Tanya Aksa tenang.

Dara yang baru saja mengeluarkan kalimat tersebut hanya menyumpah serampah dengan mulutnya yang tidak bisa dikontrol ini.

"Seterah lo deh, gue udah males ngebahas ini" ucap Aksa. "Lo boleh pergi bahkan lari dari gue"

"Gue udah gak peduli" ucap Aksa menoleh ke arah Dara dan mengisyaratkan Dara pergi dari gerak kepalanya.

"Sa, Tadi yang gue bilang itu cuma.." ucap Dara yang menahan agar air matanya tidak turun.

"Gue paham, lo boleh pergi" balas Aksa.

Dara hanya menuruti ucapan aksa lalu pergi dari taman tersebut, dia berjalan sangat cepat ke arah kantin dengan air mata jatuh ke wajahnya.

Aksa yang melihat Dara pergi dari hadapannya mengacak-acak rambutnya, "arghhh... Ribet" gerut aksa.

Aksa melirik jam tangannya lalu menghela napas, yang awalnya ingin tidur tenang diuks jadi gagal. Aksa pun membiarkan tubuhnya jatuh di rumput-rumput taman tersebut.

--------

"Dara kemana si elah" gerutu Kyra sembari melirik Fary yang sedang memakan baso. Itu sudah mangkuk ke tiga yang Fary abiskan.

Dan yang kalian tau, Fary sama sekali tidak menanyakan Kyra mau atau tidak, ya walaupun sudah tau jawabannya pasti tidak, tetapi setidaknya basa basilah ya walaupun udah basi.

Fary yang tersadar sedang di perhatikan menoleh ke arah Kyra, "why?" Tanya Fary dengan polos.

"Gausah sok bisa inggris, gue tau inggris lo nilainya kurang dari dua" ketus Kyra.

"Ya walaupun nilai gue 0,5 di bahasa inggris gue masih tau arti why, what, i, you. Apalagi I hate you" balas Fary yang tak kalah ketus.

"Emang dasar lo gobloknya udah diujung batas, itu juga semua anak SD juga tau!" Kesal Kyra.

"Ya gapapa lah, yang penting gue ngerti bahasa inggris dikit-dikit. Lagian nih ya gue pernah dapet nilai 80 atau 90 dipelajaran agama" ucap Fary dengan kesal.

"Iya 90 dari bawahkan?" Tanya Kyra nyolot.

"Enggak ya?!"

"Halah bohong aja loh"

"Lah serius tanya aja sama bunda gue"

"Gue tau bunda lo yang mana aja enggak"

"Ya kenalan"

"Males"

"Yaudah gak usah"

"Y"

Fary tidak menjawab dia lagi sibuk melahap bakso terakhirnya kedalam mulut, setelah abis dia melihat mangkuk yang ada dimeja. "Ini gue semua kan yang makan?" gerut Fary dengan diri sendiri dia menatap kyra yang sedang duduk dengan tangan disilangkan didepan dada.

"Lo gak mau baso?" Kyra menoleh kearah Fary, dia salah denger atau telinganya memiliki masalah?

"Gak!" Ucap Kyra ketus.

Fary hanya mengangkat bahu acuh, "mang satu lagi" teriak Fary langsung diberikan tanda oke.

Kyra melihat Fary memesan baso lagi melebarkan matanya, "lo enggak kenyang? ini udah tiga mangkok lo masih kurang juga?" Tanya Kyra yang sama sekali tidak percaya.

Aksa[Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang