Hari ini Dara datang lebih awal dari biasanya yang kodisi kelas masih sangat sepi sama sekali tidak ada seorang pun.
Dari tadi malam dia hanya memikirkan perkataan Murti kemarin siang hingga Dara tak bisa tidur. Apa benar Aksa hanya mempermainkannya saja? Secepat itukah Aksa berpindah hati.
Melihat kejadian Kemarin Aksa memberikan kalung untuk Murti membuatnya hati Dara sangat sakit ditambah dengan Murti memeluk cowok itu dengan sangat erat tanpa ada penolakan dari Aksa.
Dara menangkup wajah murungnya sendiri di atas meja dengan tangannya, dia memejamkan matanya. Kini Dara hanya menangis tanpa mengeluarkan air matanya.
Adeeva yang baru dateng menantap aneh Dara, "Anjir gue kira hantu? Lo kagak tidur ya semalem? Mata lo kaya hantu kalo dilihat dari jauh!" Kata Adeeva
Dara membuka matanya, "Aksa gak ada cerita gitu sama lo?" Tanya Dara balik tanpa membalas pertanyaan yang dilontarkan Adeeva tadi.
Dahi Adeeva mengerut, "cerita apa?" Tanys Adeeva
Dara diam sejenak, "gak jadi deh!" Tutur Dara
"Ada apa lagi sama Aksa?" Tanya Adeeva yang sangat tak abis pikir dengan jalan percintaan mereka berdua.
"Kayanya Aksa beneran mau nerima Murti menjadi tunangannya deh"
"HAH! Ngaco aja lo mah, mana mau Aksa sama cewek kek gitu" seru Adeeva, "udah beberapa minggu gue sama dia gak saling tuker cerita si, jadi gak tau apa-apa"
"Kenapa si emang?" Lanjut Adeeva
"Murti dikasih gelang dong sama Aksa.."
Adeeva terkejut bukan main, "sumpah? serius? Demi apa? Aksa ngasih gelang ke Murti" jawab Adeeva dengan sangat keras.
"Ya serius, gue aja gak pernah dikasih gelang sama Aksa, tapi Murti hua..." Kata Dara seketika nangis gitu saja, "apa bener ya di bilang Murti, Kalo Aksa tuh sebenernya gak ada rasa sama gue, tau cuma main-main aja?"
Adeeva yang tadinya biasa saja jadi khawatir dengan ini, "ya enggak lah Murti aja tuh yang ngada-ngada" ungkap Adeeva
"Bukan cuma itu aja Adeeva, dia juga nyamperin Murti kekelasnya apa coba" ucap Dara
"Weh-weh gila sih, ini gak bisa di biarin. Butuh disamperin gak tuh orangnya?" Tany Adeeva yang mulai murka
"Kenapa sih? Gausah la udah gak peduli gue lagi dia bukan siapa-siapa lagi, gue mau tidur ah ngatuk yaampun" ucap Dara lalu meletakan kepalanya di atas meja.
"Padahal pengen gue tabok kepala nya" tukas Adeeva
Dara tak mengubris ucapan Adeeva lebih memilih tidur. "Oh iya lo gak tau kalo Aksa bakal turnamen hari ini?" Tanya Adeeva
Dara menengakan badan yang tadinya membungkuk, "hah?di mana gue gak tau tuh" tanya Dara
Adeeva tersenyum jahil, "katanya gak peduli" ejek Adeeva
Dara berdecih, "serius ih!"
"lombanya di SMAN Harapan Nusa" jawab Adeeva
Mata Dara berbinar, "serius SMA HARNU! Gila disanakan banyak cowok ganteng ya ampun!" Kata Dara, membuat Adeeva menatapnya dengan pandangan jijik.
"Biasa aja kali!" Ucap Adeeva mengambil buku dilaci mejanya. "Minjem pulpen doang sama buku PR lo sekali, hihihihi" pinta Adeeva dengan cenggesan.
Dara menatap malas Adeeva, dia mengambil bukunya di tas dan tempat pensilnya yang selalu dia tinggal di laci mejanya.
Saat sedang mengambil tempat pensil dia tak segaja memegang benda Dara memberikan buku itu dengan tempat pensil itu ke Adeeva lalu mengambil benda yang ada dilacinya tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksa[Revisi]
Novela Juvenil"woy bantuin ke, main jalan-jalan aja. udah nabrak anak orang juga." tegur seorang gadis kepada cowok yang menabraknya. cowo yang ditegur pun berbalik badan dan mengangkat sebelah alisnya. "penting?" ujar cowok itu dingin lalu berjalan meninggalkan...