32. Yogurt

2.8K 83 0
                                    

"eh tau gak?" Fary dengan wajah dibuat serumit mungkin agar Aksa, raihan dan kenzo kebingungan.

"Gak!" Jawab ketiganya serempak.

"Eh anjay kompak, oke oke karna Lo semua belum tau, gua bakal kasih tau apa yang Lo semua belum tahu!" Ucap fary menyakini.

"Lo bisa gak kalo ngomong gausah ngebelit-belit?" Tanya Kenzo, "pusing gue dengernya"

"Ah bodo amat, jadi tadi gue ngeliat dara dibully sama cristi dan anteng-antengnya," Raihan, Kenzo dan Aksa saling bertatap.

"Jadi tadi pipinya dara biru itu?" Tanya raihan dengan lemas, Fary hanya memberi anggukan kepalanya. "Iya dia ditampar sama cristi"

"Kenapa gak lo lerai!" Kesal aksa.

"Ya masa gue lerai, gak seru dong?" Ucap Fary santai sembari meletakkan botol yang baru dia minum, membuat semuanya memutar mata malas. "Pertempuran cewek di dunia nyata lebih seru dari pada di sinetron"

Tiga orang itu hanya menatap sengit kearah Fary. "Bunuh Yuk?" Tawar kenzo, Raihan dan Aksa mengangguk menyetujui.

Fary membulatkan matanya.

ABANG AKSA!!

Teriakkan kencang ana membuat Fary menghembuskan nafas panjang. Selamat, batin Fary sambil mengeluskan dada pelan.

Aksa menatap ke arah pintu kamarnya, ya sudah ada ana. "Hm?"

Ana menatap kesal ke arah aksa, "yogurt aku kenapa gak ada sama sekali di kulkas?!"

Aksa mengalihkan pandangan kearah Fary lebih tepatnya kearah samping Fary, disitu ada tumpukan botol bekas yogurt yang abis Fary minum.

"Di minum Fary"

Yah ini mah lebih bahaya dari pada tadi, batin Fary.

Fary tersenyum polos kearah ana, "gue pikir yogurt itu pun abang aksa, jadi ya gue minum"

"Punya bang Aksa Mbah mu! Gak mau tau ganti yogurt ana sekarang! harus dua kali lipat yang abang minum tadi! " Ucap ana sambil mengerucutkan bibirnya.

Kenzo dan Raihan meratapi nasib temannya ya sangat malang sambil menahan tawa agar tidak meledak.

"Gak abangnya gak adenya, selalu minta ganti dua kali lipat" lirih fary.

"Apa!" Tanya ana dengan kesal.

"Hah? Enggak kok tadi gue bilang perut kenzo buncit banget" mata Kenzo membesar, enak saja macam perut roti sobek gini dibilang buncit, pikir Kenzo.

"Oh, pokoknya besok kalo kesini lagi harus bawa yogurt yang banyak!" Ucap ana setelah itu pergi balik ke kamarnya dengan membanting pintu kamarnya dengan kencang.

Fary mengelus dadanya pelan karena terkejut akan suara bantingan pintu itu, "gak mau kesini lagi gue kalo udah gini mah" ucap Fary yang lainnya hanya menggeleng-gelengkan sambil tersenyum geli.

"Eh btw Lo semua ikut tampil ya nanti pas acara buat persiapan anak kelas dua belas UN, tadi pagi gue udah ngajak aksa tapi dia gak mau" ucap raihan sambil menatap malas kearah Aksa.

"Sabi sabi, kapan?" Ucap Fary.

"Sabtu depan"

"Oh"

"Mau ikut?"

"Hm.... Enggak" ucap Fary langsung diberi jari jempol oleh aksa.

"Ck kamvret! Kirain mau ikut ngadain acaranya" ucap Raihan malas.

"Lagian yang mau un anak kelas dua belas kenapa kita yang ribet?" Tanya Kenzo.

"Ya gapapa buat ramai-ramaikan saja si, ayolah bantui gue, lo semua jahat kalo gak mau bantuin gue" ucap raihan.

Aksa[Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang