34. Pabrik belakang sekolah

2.6K 75 3
                                    

Dara bersiap-siap untuk menemui orang yang terus menerornya, dara sempat berbicara dengan adit tentang orang yang menerornya itu untuk menemuinya di pabrik kosong belakang sekolah.

Adit menyuruh dara untuk tidak kesana, tau jika tetap ingin kesana dirinya ikut. Tetapi dara dengan tekad modal nyali satu sendok nyam-nyam itu dara menolak tawaran adit agar ikut bersamanya.

Dara juga sempat diingatkan Adit agar membawa pisau lipat, tau hal yang bisa untuk menjaga diri, takut takut orang itu berniat jahat dan membuat dara luka. Dan satu lagi, dara diingatkan Adit untuk tetap menyalakan ponselnya saat dia sudah sampai sana, dan kalo perlu dara harus menyalakan GPS ponselnya, agar adit gampang melacak dara, jika dara dalam keadaan bahaya.

Dara turun kebawah dan berjalan kearah pintu rumahnya, dengan cepat.

"Mau kemana?" Tanya sang papah dingin, membuat dara berhenti dengan mata terpejam. mati gue, batin dara. dia menoleh kearah sumber suara.

"Ah itu, dara pengen main kerumahnya lasya, iya lasya" ucap dara grogi.

"Bener?" Tanya fahmi lagi dengan matanya menatap kearah televisi.

"Iya pah serius" ucap dara sambil menunjukkan dua jari. Maafkan anak mu ini yang sudah berbohong pah batin dara.

"Yaudah jangan malem-malem, jika mama mu pulang kau tak ada papah yang akan dimarahi oleh mamahmu" ucap fahmi yang sudah mempercayai.

"Siap bos, aku jalan ya pah. Bai papah ku!" Teriak dara lalu berlari kearah garasi.

Ya dara berangkat dengan motor kesayangannya itu, "udah lama btw, gak bawa lo" ucap dara dengan motornya.

Tringgggggg

Dara mengambil ponselnya, yang berada dikantong hoddienya.

Nomer yang tak dikenal.
Dilantai paling atas, lo cari semua ruangan yang ada guenya.

Dara hanya menatap malas kearah ponselnya dan menaruhnya lagi dikantong hoddienya memastikan motornya baik-baik saja, setelah sudah dia langsung memakai helm full face dan langsung pergi dari perkarangan rumahnya.

Dara mengendarakan motornya dengan kecepatan rata-rata.

---
Saat sudah sampai dara menatap kedepan dengan pandangan aneh, kenapa orang itu tidak takut mengajak ketemuan disini, yang jelas-jelas disini sangat gelap dan tentunya seram.

Didaerah ini juga sangat minim penduduk yang tinggal disini, dara turun dari motornya dan mencoba menelurusi semua yang ruang yang ada disini.

Dia sudah sampai dilantai paling atas, Banyak sekali ruangan membuat dia pusing, dia coba mengecek satu-satu ruangan tetapi dia tidak menemukan keberadaan orang sama sekali.

Tertinggal satu ruang yang memang sedari tadi dara curigai, dara masuk dengan sangat pelan-pelan. Tetapi sama dengan ruangan yang lain disini pun sama sekali tidak ada siapa-siapa. "ET dimana si? Gatau apa nyali gue udah tinggal setengah sendok nyam-nyam ini, mana serem banget lagi"

Dara mengedarkan pandangan ke segala arah, sampai suara dibelakangnya membuat tubuh dara tegang.

Hai..

Dara membalik badan, tetapi belum sempat dirinya menatap orang itu, orang itu sudah membekap dara dengan sapu tangan, dengan hitungan detik pandangan dara kabur dan akhirnya jatuh pingsan.

------

Dara mengedipkan mata berkali-kali, karena padangannya masih sangat kabur.

"Udah sadar?" Ucap seseorang yang berdiri membelakanginya, yang dara sangat yakin dia adalah seorang perempuan.

Aksa[Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang