Acara Pesta - 2

1.2K 23 1
                                        

------------------------------

Bisma menyender dibagian depan mobilnya, menunggu Hany yang tak kunjung keluar, menampakkan batang hidungnya. Udah duapuluh menit ia menunggu, bosan.

Tapi, tak lama kemudian, Hany keluar dari pintu utama rumah mewah Bisma.

"Sorry, lama." ujar Hany lembut sambil tersenyum manis sekali.

Bisma yang bosannya bukan main---karena sudah menunggu lama---rasa itu langsung hilang seketika saat melihat penampilan Hany yang berbeda malam ini. Ia tak seperti pembantunya yang slengek-an dan tak tahu sopan santun serta selalu memakai celana jeans pendek selutut dan kaos biasa. Hany terlihat seperti Cinderella semalaman.

Untuk beberapa detik, Bisma terpaku, matanya tidak berkedip sama sekali. Ia benar-benar terpesona dengan Hany.

Gaun yang dibelinya terlihat cocok dibadan Hany yang agak tinggi itu. Gaun berwarna biru pastel selutut dengan model kerah Sabrina serta renda bertali dibagian bawah---yang lumayan rumit dirancang---, membuat gaun yang ia kenakan sedikit lebih hidup. Apalagi kulitnya yang berwarna pink-white.

Soal sepatu, Bisma memilih high heels warna putih dengan hak yang tingginya sepuluh sentimeter. Ia sengaja memilih hak sepatunya yang tidak terlalu tinggi, sebab Hany sendiri sudah terlihat tinggi ketika tidak memakai sandal. Untuk melengkapi pakaiannya yangperfect, ia membawa tas kecil berwarna putih dengan bahan kulit.

Hany tersenyum malu-malu saat Bisma menatapnya seolah tak percaya bahwa cewek yang ada didepannya adalah seorang pembantu yang tiba-tiba menjelma menjadi seorang Cinderella semalaman.

"Husshh...ngapain sih liatin gue kayak gitu." tukas Hany. Bisma pun jadi tersadar. "Berangkat, yuk!!! Nanti elu telat lagi." sambung Hany sembari masuk kedalam mobil yang disusuli oleh Bisma.

Jantung gue loncat-loncat gak karuan. Sangking groginya. Didalam mobil, gue cuma bisa diam sambil berdoa. Semoga aja hal terburuk gak akan terjadi nantinya!!, harap gue dalam hati. Gue mulai mengontrol rasa grogi dan detak jantung, begitu mobil mewah Bisma sudah sampai didepan gedung pernikahan. Dari dalam gue bisa liat gimana meriahya acara pernikahan Indra Bekti. Berbagai ornament bunga dihias secantik mungkin. Dan beberapa artis juga tengah berjalan di red carpet sambil memamerkan pakaian ataupun senyuman mereka yang paling manis. Gue sempet melihat Ruben Onsu, sahabat Indra Bekti. Terus ada, Pasha 'Ungu', Vino G. Bastian, Nirina Zubir beserta suami dan anaknya, Teuku Wisnu, dan beberapa artis lain yang cukup eksis dilayar tivi.

Duhh...gue kok jadi ngerasa minder gini ya?? Ini semua gara-gara elo, Bis. Ngapain juga sih pake ngajak gue ke acara semeriah gini?? Udah mana banyak banget wartawan lagi yang siap perang dengan kameranya. SHIIT!!

"Gue ingin elu gak usah grogi ataupun resah. Kalau ditanya wartawan dengan pertanyaan aneh, elu cukup senyum aja, semanis mungkin." ujarnya memberi sebuah intruksi---yang menurut gue cuku berguna---ke gue, sebelum kami turun dari mobil. "One more, anggep aja elu itu pacar gue. So, itu cara yang paling ampuh supaya gak bikin elu grogi. Oke??" sambungnya membuat gue tercekat.

Apaan katanya barusan?? Pacar?? Gak salah ni, Bang, batin gue dengan kening yang mengernyit.

Bisma langsung keluar dari mobilnya tanpa persetujuan dari gue. Begitu dia turun, semua wartawan sudah menghampirinya sambil meng-klik kamera mereka. Tak lupa, mereka pun mengabadikan gambar didalam mobil---yang disitunya ada gue---. Karena terlalu banyak wartawan, dua bodyguard langsung turun tangan untuk menjaga Bisma dan gue.

Dia mengulurkan tangannya ke gue. Dan gue pun langsung meraih tangannya, mengajak gue turun dari mobil.

          OMG!!! Dan betapa terkejutnya gue saat semua wartawan memotret kearah gue dan Bisma

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

OMG!!! Dan betapa terkejutnya gue saat semua wartawan memotret kearah gue dan Bisma. Mata gue jadi silau akibat efek lampu kamera. Gue bener-bener gak nyangka kalau kejadiannya menjadi seperti ini. Ini seperti mimpi buruk bagi gue, menjadi pasangan palsu dari seorang artis terkenal.

Beberapa wartawan mendekat ke gue seraya menyodorkan alat perekam suara atupunhandphone.

Dan ini membuat gue gak bisa bergerak maju untuk masuk kedalam gedung.

"Apakah Anda kekasih dari seorang Bisma?? Kalau boleh tau siapa nama Anda??"

"Sejak kapan Anda menjalin cinta dengan Bisma Kharisma??"

"Dimana Anda bertemu pertama kali dan langsung jatuh hati dengan Bisma??"

And, many more a question dari para wartawan. Gue gak bisa bertindak, hanya seulas senyuman termanis yang gue punya sebagai jawaban sementara untuk mereka.

Tapi, tapi...wartawan pada tahu gak yaa kalau gue ini pembantunya Bisma dirumah. Setiap mereka pada dateng, kan gue selalu menampakkan diri untuk mengusir mereka. Kalau mereka sadar gue ini hanyalah seorang pembantu yang sangat beruntung, karena diajak oleh seorang aktor terkenal ke acara pesta, gimana?? Bisa ancur nih image Bisma. Ah, sebodo teuing lah, yang ngajak Bisma ini. Bukan guenya yang mau, iya nggak??

____



makin ribet aja hidupnya si Hany...terus apa yang akan terjadi kalu Hany terjebak dalam suasana kayak gini??

tunggu cerita selanjutnya.

follow: @indriADIA

Bukan Pembantu BiasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang