So Confused - 1

576 8 0
                                        

So Confused.."

Hidup gue mulai normal kembali namun, dalam konteks sebagai pembantu seorang artis terkenal atau biasa gue sebut dengan Singa. Kemarahan yang terjadi gue anggep tidak pernah terjadi dan gue buang jauh-jauh. Melupakannya. Sekarang, mulai hidup seperti sebelumnya menjadi pembantu yang nyolot,,. kurang ajar, gak mau di atur, suka teriak gak jelas kayak majikannya, dan yang paling penting menurut gue adalah menjadi Fans Sang Singa.

Hampir beberapa hari gue berpikir soal statement yang di ucapkan Mbak Riska. Mungkin gue emang harus terus disini, Menemani Bisma dalam kesepian dan menjadikannya sebuah keramaian yang indah. Deuilehhh...bahasa gue puitis banget ya hari ini. Haduh...kenapa gue nih.

♫♫ It's just a feeling, just a feeling,

Just a feeling that I have

Just a feeling, just a feeling that I have

'Cause it's just a feeling, just a feeling, just a feeling

(I can't believe that it's over)

Tiba-tiba aja handphone gue bordering. Satu panggilan masuk. Tertera nama Oma, nyokap gue dilayar handphone.

"Iya, Mah..." kata gue sampil menjepitkan handphone diantara bahu dan telinga. Karena sibuk ngaduk hot coffe.

"Hallo, Sayang...kamu bener masih sehat?? Mama khawatir lho..." ujar Mama dengan nada suara yang emang khawatir, setelah gue menceritakan sempat demam. Yang jelas sih itu karena si Bisma yang bikin gue demam. Tau, kan kalian semua gimana ceritanya??

"Bener, Mah...aku sehat kok." Ujar gue meyakinkan sambil menggeser kursi dan duduk diatasnya.

Suasana diluar yang lagi hujan, dan waktu yang pas adalah bikin hot coffe. Tapi, sendirian gini gak enak juga. I need someone can sit in my side.

"Bener?? Mama khawatir banget, Sayang. Kamu jangan kerja yang berat-berat dong. Bilang sama majikan kamu."

Ya, ampun Nyokap gue ngomel-ngomel nih ceritanya??! Hem...andai Mama tau sebab yang bisa bikin aku sakit gini tuh karena siapa??, ucap gue dalam hati sambil menyeruput pelan hot coffe. Tapi kok sambil senyum gini ya?? Apa karena Bis...ah...apaan sih gue??

"Ya, ampun Mama kok gak percaya sih?? Aku juga udah minta libur untuk beberapa hari. Tenang aja, Mah...aku kan orangnya kuat?? Tenaganya juga banyak."

"Kamu itu bukan kuat, tapi sok kuat. Emang dilihat dari luar kamu itu tegar. Tapi, coba liat dalemnya!!! Rapuh."

Gue hampir keselek Nyokap ngomong kayak gitu.

"Makanya itu aku kerja begini untuk mengetes soal ketegaran yang ada didalam diri aku, Mah." Kata gue jujur. Termasuk ketegaran dalam cinta aku, Mah, dalam hati gue menambahkan. Dan pikiran gue malayang ke Bisma.

"Kabar Papa gimana, Mah?? Terus Girlband terbitan yang baru sukses gak debutnya??" tanya gue sambil mengalihkan topic pembicaraan.

"Papa baik kok. Yaah...dan makin sibuklah. Mama jadi sedih sedikit di cuekin dam lebih mementingkan artisnya yang cantik-cantik. Seksi, lagi." Lebay Nyokap gue mulai nih kayaknya.

"Mama bikin dong sesuatu yang bikin Papa lebih betah di rumah daripada dikantor dan bikin dong sesuatu yang bikin Papa bisa semakin mencintai Mama daripada Girlband itu?? Mama, kan banyak tuh ide-ide yang cemerlang." usul gue sambil ketawa.

"Han...Han...lagi ngomong sama siapa lo??" kata seseorang tiba-tiba. Dan ini bikin gue hampir keselek untuk yang kedua kalinya.

Bisma.

Bukan Pembantu BiasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang