-------------------------------
"Gue gak mau tau sekarang?? Elu kudu bilang semuanya ke wartawan!!!" ucap gue tegas dan jelas sambil menunjuk-nunjuk Bisma pake kemoceng yang sedari tadi gue pegang.
"Elu mau gue bilang gimana ke wartawan??" Bisma balik tanya.
Aduhh...ampun deh ngomong sama dia kalau gini caranya, pikir gue kesal.
"Yaa bilang kita itu gak ada hubungan apa-apa. Hanya sebatas majikan dan pembantu. Ngerti, kan loe??" ujar gue udah putus asa.
Dia diem sejenak, lagi mikir berat kayaknya.
"Oke. Elu ikut gue sekarang!!" ajaknya sambil menarik tangan gue. Menyuruh mengikuti langkahnya yang besar-besar.
"Elu mau bilang apa nih ke wartawan?? Gue harus tau dulu, nanti omongan loe ngaco, lagi." kata gue curiga.
"Bisa diem gak sih??! Entar aja liat apa yang bakal gue omongin." jawabnya sedikit membentak. "Siap-siap pasang kuping!!!" sambungnya dengan kata-kata yang sungguh kejam. Eeehh, dikira gue budek apa. sial banget sih gue hari ini. gak jauh beda sama kemarin malem.
Tuhan, kok bisa sih aku bertemu dengan orang seperti dia ini??, pikir gue memelas,
Gue cuma bisa diem dan pasrah aja digandeng sama Bisma. Bodo deh dia mau ngelakuin apa, yang penting dia ngakuuuu aja ke wartawan kalau kita tuh gak ada hubungan yang spesial atau apalah. Selain gak ingin bikin hidup gue tambah kacau jikalau Bisma itu mengaku dirinya berpacaran dengan gue---yang pasti gue sering dikejar-kejar sama wartawan misalnya pergi ke supermarket atau pasar sekalipun---, gue juga gak ingin bikin karier Bisma hancur. Pastilah hancur, masa iya sih seorang aktor berpacaran dengan seorang pembantu?? Mau taruh dimana nantinya muka ganteng Bisma??
Gue cukup punya hati soal itu. Gue bukanlah cewek matre dan sombong yang---membanggakan diri---langsung antusias dan excited banget soal digosipin berpacaran dengan aktor---dengan cara lemes sana lemes sini membicarakan hubungan kita---.
"Taruh kemocengnya!!!" suruh Bisma tiba-tiba. Membuyarkan lamunan gue.
Tanpa membalas suruhannya yang terdengar kasar itu, gue buru menaruh kemoceng diatas sofa. Gak tau deh apa maksudnya. Bingung. Lagian gak penting juga dibahas. Iya, kan??
Ckreekk...
Pintu rumah terbuka. Beberapa wartawan---sekitar tujuh orang---langsung mengambil gambar kita berdua yang udah nongol didepan pintu. Siap menjawab semua pertanyaan---gak penting---mereka yang bikin gue gedek.
Gue melirik ke Bisma yang udah pasang senyum ke semua wartawan, baik cewek ataupun cowok. Sementara gue hanya berdiri disampingnya dan pasang tampang seramah mungkin. Asli, didalam hati gue sih dongkol abis.
"Apa bener Anda berpacaran dengan pembantu Anda??"
Gue melongo mendengar pertanyaan itu, yang menurut gue agak menghina banget. Pembantu?? Hufftthh.
"Kalau boleh tau apa status hubungan Anda dengan cewek manis ini??"
What!!! Dia---wartawati yang memakai topi---bilang apa tadi?? Gue manis?? Ckckcck. Emang bener sih. Gue punya dua dekik di pipi kanan dan kiri. Dan satu dekik yang kecil dibawah mata sebelah kanan.
Bisma tetap bungkam. Mungkin dia mau menunggu semua pertanyaan yang terlontar dari wartawan dan langsung satu kali menjawab atas semua pertanyaan mereka, ujar gue dalam hati sekaligus mencoba menenangkan hati gue yang gak karuan rasanya.
"Lalu, mengapa Anda mengajak gadis manis ini dihadapan publik dalam rangka pernikahan Indra Bekti?? Dan ciuman di pipi itu apa artinya??"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Pembantu Biasa
ParanormalBisma Karisma - Seorang artis multitalenta yang sedang naik daun.Mengalami kehampaan hati karna keluarga yang kurang harmonis.Suatu saat, dia membuat pernyataan telah memiliki kekasih didepan wartawan, dan kekasih yang dimaksud adalah pembantunya ya...