Just Her - 1

516 8 0
                                        

"Just Her..."

Tik...tok....

Tik...tok....

Tik...tok....

Dan ini sudah tepat satu jam gue duduk, mondar-mandir, jalan kesana-kesini, lihat sana-lihat sini melihat Si Singa mondar-mandir nggak jelas. Dan itu dia lakukan Cuma satu, PILIH BAJU.

Udah mana daritadi orang berjalan melewati gue pada ngelihatin dengan tatapan aneh pula. Mungkin karena pakaian gue yang nggak wajar gini kali, ya?? Dikirain orang jahat atau mungkin seperti berkata, "Kenapa enggak pake cadar sekalian aja, Mbak?", atau mungkin, "Dasar, Ndeso...ke mall aja pake masker. Disini, kan nggak ada polusi." Heh...and many more statement from people when look at me.

Beberapa tempat gaun yang dia lihat seraya memilin satu-satu gaun---yang pas-cocok---untuk seseorang---yang masih menjadi tanda tanya besar didalam pikiran gue.

Gue menarik nafas dalam-dalam, Lalu mengeluarkannya perlahan. Sabar, sabar dan sabar.

"Bis,..." panggil gue udah rada putus asa.

"Hemm..." yang dipanggil malah cuek banget.

Hari ini dia bener-bener ngeselinnnn, teriak gue dalam hati dengan gregetan abis.

"Kalau elu nggak ngerti soal gaun cewek, gue bisa kok bantuin. Dan pastinya kita lebih cepet pergi dari sini." Dengan sabar gue berkata. Yang di ajak bicara malah asyik banget. Kurang aja banget nggak sih??

Guemenarik nafas lagi. "Jujur, gue udah bosennn banget disini, Bis. Gue bosen saat orang-orang lewat dan melihat gue dengan tatapan aneh. Ayo, dong kita pergi darisini. Atau enggak cari baunya di butik aja deh, yang suasananya gak serame ini." ujar gue dengan cerewet.

Bisma berhenti memilihi baju. Menoleh kea rah gue. Dan seperti biasa, dengan tatapan kesalnya, karena daritadi gue nggak bisa berhenti ngomong. Merengek seperti anak kecil.

Yaaa, itu sih bodo amat, gue, kan bosen banget disini. Pasti kalian juga bosen, kan?? Udah mana di tanya Cuma bisa diem. Atau Cuma bisa ngomong "Hem" doang. Nyebelin banget, kan??

"Eu enggak usah banyak omong dan cerewt. Sekarang, coba gaun ini." kata Bisma sambil memberikan gue sebuah gaun sederhana, yaitu Peterpan Dres Blue dari Rosebud yang modelnya bener-bener simple tapi begitu istimewa dibagian pinggangnya yang tampak ramping.

Bener-bener pilihan yang bagus, batin gue.

"Tapi, kan..."

"Udah gak usah cerewet, lagi. Sekarang elu ganti baju disana." Kata Bisma cepat sambil mendorong paksa gue ke tempat ganti baju.

Terpaksa gue harus mengiikuti kata Bisma kalau udah begini suasananya.

Bingung, sebenernya ini buat siapa sih?? Dari modelnya sih lebih kelihatan kalem dan enggak urakan ya?? Warnanya juga imut. Apa ini tanda kalau sebenernya gaun ini Bisma beli untuk seorang gadis yang dia cintai adalah...

LYRA???

Gue sedikit merasakan sakit di hati saat memikirkan itu. Sebagai cewek, boleh dongkita mengharapkan sesuatu dari cowok yang kita sukai----tapi cowok itu tidak tahu soal perasaan kita??? Hei, Hany...tapi ini beda ceritanya...disini, cowok yang elo sukai juga menyukai cewek lain. Dan itu lebih jauh berbeda dari elo. Dia putih, kulitnya bersih---nggak kasar kaya elo---, manis, cantik, anggun, tata bicanaya benar-benar bagus.

Coba elo lihat diri elo, Han. Sekarang, elo itu item,, kulitnya jadi kasar, karena sering cuci baju dan cuci piring, rambut tidak pernah di urus lagi, dan lihat coba...gaya bicara elo nggak sesuai dengan sarjana ekonomi yang udah elo dapetin di Sookmyung University, rasa minder gue pun mulai keluar.

Bukan Pembantu BiasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang