Satu Jawaban - 2

380 5 0
                                    

Bisma menghentikan mobilnya. Tepat didepan rumahnya. Dengan senyum kebahagiaan.

"Aku punya sesuatu untuk kamu." Ujarnya kepada Lyra yang duduk disampingnya.

Mereka sudah bicara dalam-dalam mengenai hati mereka. Lebih tepatnya soal perasaan mereka yang tersimpan dalam-dalam selama ini, perasaan suka-sayang-cinta yang terpendam. Perasaan seorang sahabat yang berubah menjadi perasaan antara cowok dan cewek.

Dan kini mereka telah menjadi pasangan kekasih. Lyra kekasih Bisma dalam arti sebenarnya. Bukan sandiwara belaka yang sering ia lakukan didepan publik---yang ia lkukan bersama Hany, pembantu manisnya itu.

"Apa??" tanya Lyra, penasaran. Dengan wajahnya yang berseri-seri.

"Rahasia. Something special for you." Candanya. "Lebih baik kita masuk kedalam dan nanti kamu akan tahu." Ajak Bisma sambil membuka pintu mobil.

"Bis,..." panggil Lyra. Seperti biasa dengan suaranya ayng lembut. Namun, kali ini terdengar berbeda, tentunya dengan rasa senangnya yang tak tertahankan, karena sekarang ia bisa mendapatkan seorang Bisma. cowok yang selama ini ia impikan untuk menjadi bagian dalam hidupnya.

"Ya,..." sahut Bisma dengan wajah tanda tanya.

Lyra tersenyum, manis. "I'm so happy can to get one girl in your heart. This is my dream." Ujarnya.

"A..aku juga senang." Balas Bisma, ragu-ragu.

Loh...ada apa nih?? kenapa gue jawabnya ragu-ragu gitu?? harusnya gue seneng banget dong bisa menjadi kekasih Lyra. Menjalin hubungan dengan Lyra lebih dari seorang teman. Terus, apa yang mesti membuat elu ragu-ragu, Bisma?? Ini, kan impian elu selama ini, pikirnya. Merasa aneh.

Ia turun dari mobilnya. Begitupun Lyra.

Apa perasaan aneh ini ada hubungannya dengan Hany?? Apa rasa suka itu yang membuat gue ragu untuk menjalin hubungan kekasih dengan Lyra?? Perasaan suka terhadap Hany. Arghh...SHITT!!! Enggak...enggak mungkin, pikirnya tiba-tiba mengingat Hany. Mengingatkan perasaan aneh setiap berada disisi Hany. Dan...dan jantungnya yang berdegup kencang itu setiap menatap lekat wajah Hany.

Ia menggelengkan kepalanya. Membuang jauh-jauh pikirannya itu.

"Bis,...kamu kenapa??" tanya Lyra saat menyadari tingkah Bisma yang diam saja dan menggeleng kepalanya sendiri.

"Eh,...enggak kok. Masuk yuk!!" ajak Bisma mengalihkan pembicaraan.

Lyra mengernyit saat melihat sebuah mobil Audi Hitam yang terparkir tak jauh dari rumah Bisma. Seperti mobilnya Morgan, batinnya menebak.

"Bis,...tunggu deh...." seru Lyra menghentikan langkah Bisma.

"Kenapa??"

"Eh...itu kayak mobilnya Morgan. Apa ada rumah temennya didaerahn sini??" tanya Lyra dengan tanda tanya besar dikepalanya. Ia melihat daerah sekitar rumah Bisma. yang aku tahu Morgan gak pernah cerita kalau punya teman atau saudara di Indonesia. Semuanya, kan tinggal di Seoul, batin Lyra.

"Mungkin itu mobil yang sama." Jawab Bisma asal. Entah setiap berbicara yang ada nama Morgannya disitu, rasanya Bisma ingin marah saja. Ia tidak terlalu suka dneagn cowok itu, yang menurutnya terdapat banyak ke misteriusan didalam dirinya. Termasuk saat memanggil nama Hany, yang terdnegar akrab.

"Oh, oke." Datar Lyra.

Mereka pun masuk kedalam rumah,

BRAKKKK....

Baru saja satu langkah menaiki anak tangga Bisma dan Lyra langsung terkejut begitu mendengar suara pintu yang dibanting. Dan betapa terkejutnya mereka ketika melihat Morgan yang baru saja keluar dari balik pintu itu. Dengan wajah marahh, benci,...sulit diartikan.

Bukan Pembantu BiasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang