Bisma Karisma - Seorang artis multitalenta yang sedang naik daun.Mengalami kehampaan hati karna keluarga yang kurang harmonis.Suatu saat, dia membuat pernyataan telah memiliki kekasih didepan wartawan, dan kekasih yang dimaksud adalah pembantunya ya...
Benih itu kian tumbuh hingga makan siang yang sangat romantis. Biasanya, suasana makan malam yang membuat sepasang kekasih romantis. Tapi, kali ini...lain bagi keduanya. Bisma dan Hany yang tampak---lebih dari kata bahagia---cinta itu terus tumbuh dalam air rasa sayang yang menyiramnya.
Keduanya saling berpandang. Atau lebih tepatnya sesekali saling melirik satu sama lain. Mencuri-curi pandang dengan garis senyum yang terlukis. Disambut dengan santapan makan siang buatan Bisma yang tak kalah enaknya dengan buatan koki-koki handal.
Pernah denger?? Jika kalian makan dengan menu sederhana, pasti akan terasa enak jika kalian menyantapnya bersama orang terkasih, ujar Hany dalam hatinya. Ia menyendokkan sup jamur ke dalam mulutnya. Dengan senyum melirik ke Bisma yang juga tengah menatapnya lembut.
Meja itu. Meja makan yang panjang itu seperti sebuah ranting pohon yang terus memanjang namun tetap menyatukan antara satu ranting dengan yang lainnya. Terus terhubung meski jarak panjang yang tercipta. Tapi, tak akan pernah bisa mematahkan hati dengan cinta yang tumbuh kuat di antaranya. Serat yang terikat kuat dengan tali cinta kasih yang semakin tumbuh.
Beberapa menit lamanya mereka terus seperti itu. Berada dalam satu meja makan dengan tersedia delapan kursi makan yang megah. Jarak tempat duduk yang cukup jauh. Bisma dan Hany, keduanya sama-sama duduk dikursi paling utama. Yang mendapat ruang tersendiri.
Tawa itu terus tersirat dalam wajah mereka yang berseri. Dengan sesekali diselipkan oleh beberapa lelucon yang Bisma ciptakan meski tidak lucu. Atau pengalamannya saat bertemu dengan penggemar yang sangat tergila-gila padanya. Tidak mau kalah, Hany juga membuat pembicaraan dengan suasana yang lucu. Menceritakan pengalamannya di Namwon tempat tantenya. Dimana ia terjatuh di sungai kecil tengah ladang. Dan terpaksa berbagi satu tempat mandi dengan babi-babi saat itu. Tak bisa di elakkan. Keduanya seperti menyatu meski bentang jarak pernah memisahkan mereka dalam sakit derita yang tersimpan.
Sampai waktu menjelang sore. Bisma harus pulang. Untuk memikirkan hal lain yang harus ia lakukan. Termasuk soal gosip yang telah menjamur di Indonesia soal kepergiannya yang diam-diam. Dan pastinya meninggalkan banyak masalah besar bagi agensinya juga Mbak Riska yang pusing setengah mati meng-handle semua masalah itu. Atau wawancara yang tiap hari mampir ke kantor.
Bisma sudah siap. Bahkan ia sudah mandi untuk membersihkan tubuhnya sebelum pulang ke hotel. Tapi, semua seperti mengisyaratkan mereka agar tetap tinggal dalam satu ruang. Badai salju datang. Dan menyelimuti sebagian Seoul. Terpaksa, semua jalan di tutup dan para wacana di berita menyuruh semua orang untuk tidak keluar dari rumah. Tercekat. Bisma hanya bisa menelan ludah didepan pintu. Berita itu baru saja berputar saat Hany tak sengaja meng-klik tombol on untuk menyalakan televisi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Terus, gimana?? Elu mau terpaksa pulang dalam keadaan seperti ini?? Heh??" tanya Hany penuh rasa cemas dan khawatir dengan kekasih barunya ini. Takut Bisma nekad.
Bisma diam. Berpikir. Lalu, mengangkat kedua bahunya. Bermaksud tidak ada ide yang terselip dalam otaknya. Buntu.
Cowok itu duduk diatas sofa. Yang diikuti oleh Hany.