----------------
"Kok Hany lama banget ya??" khawatir Lyra sambil melihat jam tangann Gucci-nya. "Udah hampir setengah jam dia ditoilet." Lanjutnya sambil menoleh ke arah toilet.
Hal yang sama pun terjadi pada Bisma. Ia sedikit khawatir dengan pembantu manisnya itu. Dan merasakan sesuatu yang aneh, terutama saat Morgan datang. Ada yang mengganjal diantara keduanya.
"Biar gue susul." Ujar Bisma dengan raut khawatir.
Lyra menatap aneh. "Oh,..oke." sahut Lyra setengah hati.
Dan ini yang selalu aku takutkan, Bis. Merasakan sikap dan sifat lain dari dalam diri kamu. Yang lebih perhatian kepada orang lain, daripada aku. Padahal yang dulu aku rasakan, kamu selalu membuatku merasa istimewa bagi kamu. Tapi, sekarang....seakan itu hilang dari dalam diri kamu, batin Lyra getir. Ia menatap punggung Bisma dari belakang---yang tengah berjalan ke toilet.
Bisma langsung pasang wajah tanda tanya begitu orang-orang berkerumun didepan toilet wanita---dengan pintu yang tertutup.
"Ada apa??" tanya Bisma dan berharap salah satu dari sekian banyak wanita yang berkerumun menjawabnya.
"Ini,...pintu toilet terkunci dari dalam." Kata seorang wanita dengan paras anggun. "Bis...Bisma." pekiknya begitu menoleh ke Bisma dan membuat semua wanita yang berkerumun menatapnya. Dengan wajah tak menyangka.
Bisma memandang semua tatapan senang atau kaget atau apa. Entah. Ia masa bodoh.
Ia berjalan melewati kerumunan. Dan berdiri tepat didepan pintu. Ia hanya mengkhawatirkan Hany, pembantu manisnya.
HANY???!!!, pikirnya langsung mengingat sosok Hany yang tidak ada disini. Ataupun tengah berkerumun. Dan ia yakin kalau yang ada didalam toilet adalah Hany.
Tapi, apa yang terjadi?? Kenapa harus terkunci dari dalam, pikir Bisma mulai was-was.
"Han...HANY!!! Apa elo ada didalem?? Hah???" teriak Bisma sambil mengetuk pintu. Tak ada jawaban dari dalam. "Hany...gue harap elu jawab!!!" teriak Bisma sekali lagi.
Namun, tak ada sama sekali jawaban ataupun suara dari dalam toilet.
"Ada apa nih??" tanya Morgan yang tiba-tiba datang, mungkin tersadar akan kerumunan banyak wanita yang mengantri untuk ke toilet namun tertahan diluar. Dan penyebabnya adalah Hany.
"Temen gue, Hany...gue rasa dia mengunci pintu dari dalam." Kata Bisma khawatir.
Mata Morgan langsung terbelalak. Ia menyadari bahwa sosok cewek yang menjadi bagian terindahnya---dahulu---itu cukup terkejut dengan pertemuan pertama mereka setelah beberapa tahun. Ia bisa melihat genangan air mata yang ada dipelupuk mata cewek itu----saat saling bertatap---sahabat sekaligus adiknya.
"Hany!!!! Kalau elu enggak jawab, gue akan dobrak pintu ini." teriak Morgan kencang sambil mengetuk pintu, kasar.
Bisma tercengang. Merasakan keanehan.
Suaranya terdengar akrab saat memanggil nama Hany.
Sementara itu, Hany hanya bisa diam dan bersikap masa bodoh dengan semua teriakan ataupun perkataan yang memanggil namanya.
Ia menatap kembali dirinya melalui kaca.
"Gue emang rindu elu, gue emang kangen elu. Tapi, setiap gue inget elu, pasti rasanya sakit. Apa elu tahu itu, Gan??" tanya Hany pada diri sendiri dengan perasaan yang sulit terkontrol.
"Gue hanya tahu elu yang jahat. Gue hanya tahu elu yang...yang...menganggap perasaan gue ke elu adalah sebuah cinta seorang adik terhadap kakaknya. Dan gue hanya tahu kalau elu enggak akan pernah bisa mencintai....mencintai,
![](https://img.wattpad.com/cover/22860023-288-k45471.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Pembantu Biasa
ParanormalBisma Karisma - Seorang artis multitalenta yang sedang naik daun.Mengalami kehampaan hati karna keluarga yang kurang harmonis.Suatu saat, dia membuat pernyataan telah memiliki kekasih didepan wartawan, dan kekasih yang dimaksud adalah pembantunya ya...