Chapter 4

196 37 4
                                    

Hari berikutnya adalah kegiatan Game. Dimana para mahasiswa baru akan di beri tantangan main game untuk tambahan nilai

Dari mulai joget balon.
Tiup balon sampe pecah, lomba kelereng, tebak kata dan banyak lagi Game lain nya..

Disini para mahasiswa baru akan di bagi beberapa kelompok. Perkelompoknya itu beranggota 5 orang dan masing-masing dari kelompok tersebut akan di pimpin oleh satu ketua yaitu senior mereka sendiri

" Masing-masing hanya boleh mengambil satu kertas yang berisikan satu nama senior yang akan memimpin kalian, tapi sebelum itu pilihlah patner kalian untuk di ajak menjadi kelompok" Dimas wakil senior mengumumkan dengan memakai Toa

Para mahasiswa pun langsung berserakan mencari teman agar anggotanya cukup

" Bentar biar gw cari si Farah" kata Alice di angguki oleh Apit dan Putri

Alice adalah seorang gadis pemberani yang selalu bisa di andalkan untuk kerja sendiri dalam tim, terlebih Alice tak pernah pilih-pilih jika berkawan buktinya ia mau berteman dengan Apit dan Putri yang keduanya berbeda agama dengan nya
Gadis cantik berkulit putih susu itu memiliki ciri khas suka makan permen

Mungkin Alice orang yang blak-blakkan jika bicara. Namun ia selalu tau dimana tempatnya ucapan itu harus terlontar agar tak menyakiti hati lawan bicaranya. Meski kadang Alice suka tak bisa menahan diri jika melihat kelakuan Apit yang kecewek-cewek an

*

Beberapa saat Alice pun kembali bersama Farah

" hay Put, Apit," Farah melambaikan tangan nya

Di sambut dengan semangat oleh Apit dan Putri

" oh iya guys. Kenalin ini Arif dia sepupu gw.. gapapa kan kita ajak gabung?" Kata Farah kemudian

" iya gapapa kok. kebetulan kita juga masih kekurangan orang" balas Putri tersenyum di balik Cadarnya

Arif adalah seorang lelaki yang begitu tertib pada aturan. Dari penampilan nya saja sudah bisa di tebak ia anak yang santun berkemeja Rapi di masukan ke dalam celama juga memakai kacamata. Arif adalah siswa lulusan pesantren, kurang lebih 7tahunan ia menempuh pendidikan di pesantren,, maka tak heran jika Arif sangat terdidik dalam ke agamaan nya

namun yang sangat di sayangkan ia terlalu berfanatik terhadap orang-orang di sekitar nya terlebih jika berbeda agama.. jika bukan karna paksaan Farah mungkin Arif juga tidak mau ikut bergabung dengan tim Alice dan Apit

Shhtt.Shhtt
" guys. Gimana Tim nya udah cukup belum?" Tegur Senior yang membawa toples berisi gulungan kertas

" Sudah kak" jawab serentak dari Tim Alice

" Perwakilan dari kalian siapa yang mau maju ambil kertas ini?"

" gue!!!" Apit berteriak sambil mengangkat tangan nya

Senior itu pun menyodorkan toples tersebut dan segeralah Apit mengambil satu gulungan kertas

" Semoga abang kece!" Apit menjepit kertas tersebut di sela-sela telapak tangan nya yang di rapatkan. Sambil terpejam seperti orang sedang berdoa

" Ishh. Lama amat sih lo! Sini biar gw buka!" Alice merebut kertas dari tangan Apit

" Ihh. Buru-buru banget sih lo! Gw kan lagi doain dulu biar kita di pimpin abang kece!" Protes Apit

" abang kece itu siapa?" Tanya Putri polos

" kak DAVANCA!!!" Teriak Alice mengangkat kertas itu di atas tangan nya

Menedengar Namanya terpanggil Davanca pun kontan menoleh. Seketika ia tersenyum sedikit tertawa kecil melihat Apit yang kegirangan. Ia pun lalu turun menemui para tim junior nya

My Story With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang