Chapter 7 - Menjauh

272 41 5
                                    

" Putt!! Lari putt!! Terus lari yang kenceng!!! " teriak Apit sambil melompat-lompat karna Panik

" Ahh. Sialan banget sih tuh cewek! Gw di katain bencong! Mana si Putri di kejar lagi. Gw musti buru-buru telepon si Alice nih " cerocos Apit sambil membuka ponselnya

*

Sementara itu Putri mulai berlari menaiki tangga sampai ke lantai paling atas.

" Woy!! Berhenti lo!!" Teriak para gadis itu sambil terus mengejar Putri

Tiba di ujung adalah jalan buntu Putri bingung harus lari kemana lagi. Karna dia sudah di puncak atap gedung kampus nya

" Ya allah!! " lirih Putri Pasrah

Tiba-tiba seseorang menarik tangan Putri memasuki sebuah pintu gudang
Putri terkejut melihat sosok lelaki di dalam gudang bersamanya ia hendak berteriak namun dengan cepat lelaki itu menutupi mulut Putri yang terbalut oleh cadar sambil mengunci pintu gudang

" Dia kan,?" Batin Putri sambil memperhatikan lelaki itu

Sementara si Pria malah sibuk melihat dari sela-sela pintu memastikan para gadis itu sudah pergi atau masih disana?

Shhtttt
Desis lelaki itu menaruh telunjuk nya di bibir. Putri hanya manggut-manggut pelan

Tubuhnya benar-benar gemetaran Putri lututnya pun terasa begitu lemas namun tetap saja Putri paksakan untuk berdiri

Perlahan lelaki itu menurunkan tangan nya dari cadar Putri kemudian membuka pintu gudang

Clekk
" Sudah aman. Ayo keluar " lelaki itu membukakan pintu untuk Putri

Dengan takut-takut Putri melangkah keluar sambil menoleh kan kepalanya ke kanan dan kiri

" Alhamdulillah " Reguhnya sambil mengusap wajah

" kayanya mereka balik lagi turun ke bawah. Soalnya mereka tau kamu pasti ga akan bisa kemana-mana kalo udah sampe sini " kata si pria

Putri menoleh
" Makasih banget ya kak " ucap Putri dengan nafas yang masih ngos-ngosan
" Eh. Bentar deh, kakak ini yang waktu malem itu nanyain kak Vira kan?" Lanjut Putri bertanya

Lelaki itu mengangguk lalu mengulurkan tangan nya
" nama saya Fahmi "

Putri mengangguk sambil menempelkan kedua telapak tangan nya

" Oups. Sory saya lupa kalo kamu itu seorang muslimah" Fahmi tersenyum sambil menurunkan tangan nya

Putri ikut tersenyum di balik cadarnya sambil mengangguk pelan

" lain kali hati-hati ya.. kamu udah di tandai sama Fans nya Davanca, saya tau ini bakal terjadi.. karna Fans Davanca juga melakukan hal yang sama terhadap saya bahkan lebih parah " tutur Fahmi membuat Putri mengerutkan keningnya bingung

" Maksudnya?"

" Jadi gini loh.. Davanca itu kan pernah deket sama Vira dan Fans nya bahagia banget atas kedekatan mereka. Tapi mereka ga sampai jadian karna saya mengungkapkan perasaan saya duluan ke Vira dan Vira menerimanya.. Fans Davanca marah menyimpulkan bahwa saya lah penyebab Davanca sama Vira ga bersatu.. sejak saat itu mereka sering neror saya. Coret-coret meja dan kursi saya pake saus/kecap. Komen pedas di setiap unggahan saya di sosial media dan banyak lagi " Fahmi berpanjang lebar menjelaskan

" Mereka ngelakuin itu karna mereka hanya setuju kalo Davanca sama Vira, maka saya saranin sama kamu.. ada baiknya kamu jauhin Davanca dulu, demi melindungi diri kamu " lanjut Fahmi kemuadian

Putri terdiam sambil berfikir
Ada benarnya juga ucapan Fahmi. Pikirnya

" PUTRII!!!! "

suara teriakan itu membuat Putri dan Fahmi menoleh

My Story With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang