she come'back

26 9 4
                                    

Apit yang baru saja memarkirkan motor nya langsung memasang senyuman lebar ketika melihat Alice yang tengah berjalan gedung kampus.

Kemudian segeralah ia berlari kecil menghampiri gadis itu.

"Alice!" Apit langsung menggandeng lengan kiri Alice dengan manja.

"Hih! Ngapain sih, lo." Alice refleks menarik lengannya dan mendorong Apit agar menjauh.

"ih, Alice. gue kan kangen," Apit kembali memautkan lengannya pada lengan Alice. dan seperti biasa Alice kembali menepisnya.

"Gak usah pegang pegang, bege!" Alice menoyor jidat Apit.

"Ehmm," Apit memasang wajah melas.

Sepersekian detik kemudian Apit pun menangkap ke letihan di wajah Alice.

"muka lo kenapa, Lice? Kurang tidur?" tanya Apit.

"Asrama gue kebocoran, jadi gue enggak tidur semaleman."

"Kenapa gak pindah ke kamar lain?"

"Semua kamar di asrama udah penuh. gue mau cari kos-an yang deket-deket sini ajah, lo bantuin cari ya, Pit."

"Iya deh, entar gue minta tolong Putri buat tanya ke kak Davanka. mungkin dia tau."

Alice manggut-manggut.

"Eh, Pit. katanya lo ambil kelas seni juga ya?" tanya Alice kemudian.

"ih, bukan. Itu mah tempat les, Abis nya gue enggak ada temen. Putri sibuk terus semenjak di lamar, Arif."

"WHAT!"

Alice terkejut bukan main saat mengetahui kabar itu, Apit dan Putri memang belum bilang apa-apa soal lamaran Arif. Karna belakangan Alice jarang nimbrung karna tugas kelompoknya.

"Arif ngelamar Put- heump!" Apit segera menutup mulut Alice agar tak berteriak.

"Ssttt! jangan heboh dulu dong."

Alice mengangguk mengerti. Apit pun melepaskan tangannya dari mulut Alice.

"Seriously?"

Apit mengangguk.

"Terus?" Alice bertanya penuh semangat. barusaja Apit hendak menjawab tiba-tiba Vira sudah ada di belakang mereka.

"Hai," sapanya. di balas anggukan oleh Alice dan Apit.

"Kalian tumben berdua? biasanya bareng Putri." tanya Vira basa-basi.

"Oh, itu Putri akhir-akhir ini sibuk, kak." jawab Alice.

"Ah, gitu ya. Emm, tadi saya enggak sengaja denger obrolan kalian. Emang bener ya Putri?"

Alice dan Apit memekik bersamaan.

"Pit. lo ceritain ajah ke kak Vira. dia kan temen nya kak Davanka." Alice berbisik pada Apit.

"Hmm," Apit melirik Apit dengan wajah ragu.

****

Apit pun menceritakan apa yang dia tau pada Vira setelah mereka menemukan tempat sepi.

"jadi Putri di lamar sama Arif?" tanya Vira.

Apit mengangguk.

"Terus, Putri jawab apa?"

"kemarin sih belum dia jawab, katanya mau cari jawaban dulu lewat shalat istikomar."

jawaban Apit membuat Vira terkikik geli.

"Shalat istikhoroh?"

"Nah, iya. Itu maksudnya." seru Apit.

My Story With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang