Putri berdiri di dekat Air-pancoran menunggu Alice yang tengah bicara dengan senior nya Rio.
Berulang kali ia melirik jam di pergelangan tangan nya sambil sesekali melirik ke arah Alice.
Tak lama Alice pun kembali menemui Putri
" Ada tugas tambahan?" Tanya Putri setelah Alice di samping nya.
Alice menggeleng
" Enggak, kak Rio cuma nitipin ini doang buat Farah"" Farah?"
Alice mengangguk sambil melihat kotak persegi panjang di tangan nya yang sudah di bungkus rapi oleh kertas Origami berwarna merah.
" Kita cari Farah dulu gapapa kan?"
Putri mengangguk
" kebetulan aku juga mau tanya kabar nya Arif, udah lama kan dia ga masuk kuliah. "Alice manggut-manggut sambil berjalan beriringan dengan Putri
Mereka akhirnya berhasil menemukan Farah yang tengah memesan minuman Coffe di warung kecil yang berada tak jauh dari kampus.
" Farah! " teriak Alice melambaikan tangan nya saat Farah menoleh
" Hay Lice, Put" Farah menyahut sambil tersenyum girang mendekati Alice dan Putri
" Nah, ada titipan" Alice menyodorkan kotak kecil yang tadi di berikan oleh Rio.
" Apa ini? Dari siapa?" Tanya Farah sambil menerima nya.
" Kak Rio. Tadi sih dia cuma bilang 'ada titipan buat Farah' gitu doang" jawab Alice seperti tengah mengingat-ingat
" Gw lupa nanya, titipan dari siapa" lanjutnya kemudian
" Oh. Makasih ya Lice" Farah setelah manggut-manggut
" Kalian mau minum?"Putri menggelengkan kepalanya
" Ini ajah belum di minum" katanya menunjukan kantung plastik yang tadi di berikan oleh Davanca" Oh iya, Far, Arif gimana sekarang?" Tanya Putri kemudian
" Udah mendingan kok. Besok atau lusa juga udah bisa masuk kuliah lagi"
" Titip salam sama permintaan maaf aku ya"
" Iya putt, udah di sampein. Maaf mulu" Farah sambil terkekeh
Putri memang selalu menitipkan kata Maaf bila sudah bicara soal Arif
Putri tercengir mendengar jawaban Farah yang sepertinya sudah bosan dengan pesan nya itu." Kalian tumben ga bareng Apit?" Tanya Farah yang baru menyadari ada sesuatu yang hilang.
" ga usah tanyain dia deh, gw lagi merdeka nih dia ada acara ke-agamaan nya " jawab Alice ketus
" Aelahh,gitu amat sih Lice"
" Abis nya, gw sebel kalo ada dia. Bikin mood ancur"
" Bangga tau jalan sama Apit, dia kan ganteng" Farah sambil tertawa
Alice mendelik sambil kemudian memutar bola matanya malas
" Ganteng juga kalo ga normal mah ga bakalan ada yang mau!"
" Eh, tapi Lice.... cewek yang baru ketemu Apit pasti naksir tuh ama Apit.... secara Apit itu kan ganteng, putih pula,ga jauh bedalah ama kak Davanca asal dia diem ajah, pasti ga akan ada yang tau kalo Apit itu setengah cewek"
Mendengar pertuturan Farah itu tiba-tiba saja Alice teringat dengan Rara yang kala itu baru pertama kali bertemu dengan Apit
"Hahahahhaa" Alice tertawa keras membuat Farah dan Putri terkejut bingung dengan tingkah nya
KAMU SEDANG MEMBACA
My Story With You
Ficțiune generalăHijrah itu mudah kok. Yang sulit itu Rasa Siap nya, Rasa Malu nya, dan Rasa gengsi nya. "Arif melamar aku, kak." Ucap Putri sembari menunduk. Davanca terkejut kontan menatap Putri yang sudah menunduk dalam. Ada rasa sesak yang tiba-tiba saja menusuk...