Chapter 5

248 34 1
                                    

Davanca mengangguk menerima tantangan Vira untuk mencium Apit. Ia mulai mendekatkan dirinya pada Apit

Apit adalah seorang lelaki bertubuh tinggi hampir menyamai Davanca mungkin dari tinggi badan hanya kurang beberapa .cm. saja untuk menyamai tinggi badan Davanca
Apit juga memiliki kulit yang putih bersih dan wajah yang tampan. Terlebih ia memiliki mata sipit persis seperti Oppa korea
Tapi..
Sangat di sayangkan ia harus bersikap ke cewek-cewek an. karna jika sikapnya cool seperti Davanca pasti para wanita banyak mengejarnya seperti mereka mengejar Davanca

*

Di tengah ketegangan itu Apit tiba-tiba saja lari dan memeluk Vira

" Makasihh, makasih banget makasih udah kasih hukuman yang paling membahagiakan di dunia!!!" Cerocos Apit

Vira sontak terkejut langsung melepaskan pelukan Apit secara paksa sambil bergidik kegelian
" I- iya iya.. ga usah peluk-peluk"

Apit kembali pada Davanca sambil memainkan tangan nya malu-malu menghadap Davanca

" aahh. Jadi malu" katanya sambil menutup wajahnya sejenak

" idihhh" Alice bergidik sambil membuang wajah nya lalu merapatkan diri pada Putri dan bersembunyi di belakang Putri agar tak melihat apa yang akan Davanca lakukan pada Apit

" sumpah! Ga ikhlas gw ga ikhlas!!" Umpat Alice

Sementara Putri terus tertawa melihat Apit yang begitu genit pada Davanca

" sebentar!" Ucap Apit menarik nafas nya dalam-dalam mempersiapkan diri lalu memejamkan matanya
" Oke, aku siap"

Davanca menahan tawanya dengan tingkah Apit
" guys. Bantu hitung ya dari 100!" Teriak Davanca

Apit kontan membuka kembali matanya
" ihhh. Kak Dava kelamaan dong!" Protesnya

Davanca tertawa
" Oke,Oke. Dari 5!"

Apit kembali menutup matanya

"5,4,3,2,1"

Davanca menempelkan dua jarinya di bibir lalu memindahkan nya ke pipi kiri Apit

"Aaaaaaaa!!!"
Kontan para gadis lain pun menjerit kegirangan dengan aksi Davanca. Mereka sangat gembira hukuman itu hanya Davanca lakukan dengan tangan nya bukan dengan bibir nya

Apit perlahan membuka mata sambil memegangi pipi kirinya. dilihatnya Davanca sudah menatapnya sambil tersenyum mengedipkan sebelah matanya

Seketika itu pula tubuh Apit langsung terkulai lemas dan

Brukk

Terjatuh pingsan
"Apitt!!" Sebut Putri buru-buru menghampiri Apit
" kak, tolong dong kak. Angkat ke UKS"

Davanca dan Rio pun langsung membopong Apit membawanya ke UKS

Ruang UKS

Disana sudah ada seorang senior yang mengambil jurusan kedokteran untuk memeriksa Apit

Davanca memperhatikan Putri yang begitu mengkhawatirkan kondisi Apit. Padahal Apit hanya pingsan karna kesenengan

" Semoga Apit gapapa" ucap Putri pelan

" Tenang ajah kali Put. Apit cuma pingsan doang kok bentar lagi juga bangun teriak!" Timpal Rio

Putri manggut-manggut

" yaudah ayo balik ke lapangan" perintah Rio

" aku disini dulu ya kak. Sampe Apit bangun" Putri memohon

" oke. Tapi kalo dalam jangka waktu 30menit dia belum bangun juga kalian harus balik ke lapangan buat nerusin teka-teki kata"

Putri mengangguk patuh

My Story With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang