Saat kelas sudah sepi
Putri menghela nafasnya keras sampai Apit bisa mendengarnya
" Ngape lu? " tegur Apit memasukan bukunya ke dalam tas
Putri memasang wajah melas sambil membenahi duduknya menghadap ke arah Apit
" Aku kepikiran terus nih pit, gimana kalo kak Davanca sama kak Fahmi berantem? "
Mendengar ucapan Putri, Apit justru malah memasang wajah melas memanyunkan bibirnya
" Lu mah enak put,, di perhatiin sama dua senior kece "
Putri memutar bolamatanya
"Apittt!!! Ini bukan waktunya buat sirik-sirikkan aku serius tau!"" ya gw juga serius. Bang Fahmi ga kalah ganteng kok dari kak Davanca, apalagi bang Fahmi itu lebih terlihat serius,, ga kaya kak Davanca yang kebanyakan bercanda " cerocos Apit
Putri menggeleng-gelengkan kepalanya
" Udah yuk ahh pulang" katanya sambil mengambil tongkat yang ia senderkan di dinding
Alice memang sengaja meminjam tongkat di klinik kampus. Karna ia tau putri akan kesusahan berjalan tanpa tongkat, toh hanya sampai 3-4 hari saja sampai Putri bisa kembali berjalan dengan normal seperti sebelumnya
"Bisa jalan lo?" Tanya Apit merasa khawatir melihat Putri yang kesulitan berdiri
Putri hanya mengangguk meyakinkan Apit bahwa ia akan baik-baik saja.
Tiba di ambang pintu Putri dan Apit di kejutkan oleh kehadiran Davanca dan Alice
" k- kak Davanca?" Sahut Putri
Davanca hanya tersenyum menyender miring di tembok sebelah pintu sambil melipat tangan nya di dada
Apit menggigit ujung kuku jempolnya senyum-senyum melihat Davanca
" Aaahhh. Seneng deh gw!"
"Pas otak lelah abis belajar, eh ada pangeran dateng buat jemput gw.. dan seketika itu pula penat ku langsung sirna " ucap Apit dengan gaya lebaynya
Plakk!
Alice merinding kontan menjitak kepala Apit
" Jijay!!! Gw denger omongan lo! Genit banget sih lo ama kak Davanca!"Apit meringis mengusap kepalanya
" Kegeeran lagi, siapa juga yang mau jemput lo!" Timpal Alice sedikit berteriak di depan wajah Apit
" Ishh. Ludah lu muncrat Pe'a " Apit mendorong wajah Alice agar menjauh
" Kak Davanca ngapain disini?"tanya Putri tanpa menggubris dua Alien itu
"Saya kesini mau anterin kamu pulang" terang Davanca
Apit langsung tercengang membuka mulutnya lebar-lebar
" AaRrghh!!"
"Kenapa harus Putri! Kenapa kak Davanca! Kenapa bukan wanita di sebelah mu ini!"
Apit dengan gaya lebaynya menunjuk diri sendiri
" Wanita darimana nya lo! Gw nyaris muntah liat nya!" Cerca Alice
Apit menoleh sebentar lalu membuang wajahnya dari Alice
" Aduhh. Kak Davanca,, kayanya ga usah deh aku bisa pulang sendiri kok. Banyak angkot juga" tolak Putri halus
Davanca menggelengkan kepalanya cepat
" Kalo keadaan mu seperti biasa saya biarin. Masalahnya kakimu ini sedang terluka maka sebagai mentor senior yang baik saya harus mengantar mu pulang"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Story With You
Fiksi UmumHijrah itu mudah kok. Yang sulit itu Rasa Siap nya, Rasa Malu nya, dan Rasa gengsi nya. "Arif melamar aku, kak." Ucap Putri sembari menunduk. Davanca terkejut kontan menatap Putri yang sudah menunduk dalam. Ada rasa sesak yang tiba-tiba saja menusuk...